28 Oktober 2011

Al-Shabaab Bersumpah Akan Melawan Kenya

Pejuang al-Shabaab Memperlihathkan Senjata Rampasan Dari Pasukan Kenya.
Pejuang al-Shabaab bersumpah melawan Kenya setelah pasukannya menyerbu negara di Tanduk Afrika itu, dan menyerukan simpatisannya melakukan serangan besar terhadap negara yang perekonomian terbesar di Afrika timur.
"Watktu meminta Kenya menghentikan perang telah berakhir. Satu-satunya pilihan adalah melawan mereka. Kenya telah anda memulai perang. Sehingga anda harus menghadapi konsekuensi," ujar Sheikh Muktar Robow Abu Mansur, seorang pejabat Al Shabaab kepada Reuters.
"Para Mujahidin Kenya yang dilatih oleh Osama di Afghanistan, melemparkan granat ke bis yang berhenti. Tetapi, Kita perlu pukulan besar melawan Kenya. Granat tangan yang dilemparkan dapat merugikan mereka. Tapi kita ingin ledakan yang lebih besar," kata Mansur di depan ratusan pejuang Al-Shabaab yang berkumpul di Elasha, dekat modal Mogadishu.
Kenya mengirim tentara ke Somalia menyerang pejuang Nairobi, dan mengakibatkan terjadinya penculikan di wilayahh Kenya. Al Shabaab membantah berada di balik penculikan. Pejabat Al-Shabaab mengatakan, Kenya hanya menggunakan dalih penculikan menjadi dasar pasukannya memasuki wilayah Somalia.
"Sekarang pesawat Kenya melakukan pemboman terhadap kita, dan tank mereka di Somalia. Mari kita secara kolektif melawan dan mengalahkan mereka seperti kita mengalahkan negara-negara Kristen yang menyerang kami sebelumnya," kata Mansur al Shabaab.
Orang bersenjata tak dikenal menyerang sebuah kendaraan di timur laut Kenya di dekat Somalia menewaskan sedikitnya empat pegawai pemerintah, pejabat setempat mengatakan kepada Reuters, Kamis. Peristiwa itu mengakibatkan pemogokan di negara Afrika timur itu.
Dua ledakan granat terpisah di ibukota Nairobi menewaskan satu orang dan melukai hampir 30. Seorang pria Kenya telah mengaku bersalah atas salah satu serangan dan menjadi anggota Al Shabaab, Senin.
Ada laporan dari media di Kenya bahwa pria bersenjata telah menyerang tentara Kenya km 60 kota (40 mil) di dekat di Somalia. Juru bicara pemerintah Alfred Mutua menolak untuk mengomentari laporan. (mh/wb)[eramuslim.com]

0 Comments:

Post a Comment