12 Oktober 2011

(Arrahmah.com) – Ada hal konyol terkait heboh pemberitaan media tentang meninggalnya mendiang bos Apple, Steve Jobs. Seiring terungkapnya fakta tentang asal usul Steve Jobs yang disinyalir berdarah Muslim Suriah, satu hal ngawur bin konyol adalah klaim yang menyebut bahwa Jobs masih mempunyai garis keturunan langsung dengan Rasulullah SAW!

Ayah kandung Jobs diketahui seorang muslim Suriah bernama Abdul Fattah John Jandali. Diketahui bahwa riwayat keluarga Jandali ternyata salah satu keluarga terkemuka di Homs, Suriah. Secara ngawur, sepupu Steve Jobs, Bassma Al Jandali, mengklaim trah Jandali punya garis keturunan langsung dengan Nabi Muhammad SAW!

“Ayah Steve, Paman saya, Abdul Fattah John Jandali datang dari Homs. Keluarga Jandali adalah keluarga yang punya hubungan darah dengan keluarga Nabi Muhammad SAW,” klaim Bassma secara ngawur seperti dikutip dari Gulf News. Belakangan Basma diketahui sebagai seorang jurnalis di Timur Tengah.
Steve Jobs pun ternyata punya nama Arab. Nama Arabnya adalah Abdul Lateef Jandali. Ketika ia lahir dan diadopsi oleh keluarga yang kemudian memberinya nama Steve Jobs.
Bassma bercerita, ketika kecil ibunya Bushra Jandali Rifa’e kerap mengatakan ada keturunan Jandali yang hidup di AS. Itu adalah pamannya, Abdul Fattah Jandali, yang juga ayah Steve Jobs.
Paman Bassma lainnya Abdul Wahid, bercerita kalau Abdul Fattah Jandali akhirnya punya anak hasil zina dengan Joanne Schieble (perempuan Kristen Amerika keturunan Jerman), yang kemudian anak tersebut diadopsi oleh keluarga lain (anak tersebut tak lain adalah Steve Jobs yang popular itu). Abdul Fattah memilih tak pulang ke Suriah karena malu akan skandalnya. Tapi akhirnya ia tetap menikahi Joanne dan punya puteri (adik Steve Jobs) bernama Mona Jandali Simpson.
“Kami memang tak pernah bertemu. Tapi kami semua di bawah trah Jandali tetap punya hubungan. Saya merasa seharusnya saya bertemu Steve. Seharusnya saya melepasnya, mengatakan sampai jumpa..,” kata Bassma.
Jandali lahir di Horm Suriah, pada 1931. Ia satu-satunya anak lelaki dari lima bersaudara. Ayahnya seorang tuan tanah. Pada umur 18 tahun, ia kuliah di Universitas Amerika di Beirut, Libanon, Ia dikenal sebagai pegiat yang mendukung Pan-Arab. Setelah lulus, ia menjadi imigran di Wisconsin, Amerika.
Namun, hubungan Jandali dan Schieble tidak direstui orang tua masing-masing. Akhirnya, menurut Jandali dalam wawancara dengan the New York Post, Agustus 2011, secara diam-diam, Schieble membawa lari Steve Jobs dari Wisconsin ke San Fransisco.
Di kota itulah, Steve Jobs diadopsi oleh pasangan Paul Jobs dan Clara Hagopian. Mereka sudah tujuh tahun menikah dan divonis dokter tidak dapat memiliki anak. Steve Jobs adalah nama pemberian dari orang tua angkatnya. Sampai akhir hayatnya, Steve Jobs tidak pernah bertemu Jandali, ayah kandungnya.
Kepada tabloid the Sun, Agustus lalu, Jandali menyatakan mimpinya untuk bisa bertemu Steve Jobs. “Saya berharap sebelum terlambat ia akan menemui saya. Meski hanya untuk minum kopi, itu akan membuat saya senang sekali,” katanya. Tapi Steve Jobs tidak mau menanggapi permintaan itu.
Ia menegaskan ingin sekali bertemu sang anak bukan karena mengincar kekayaannya yang diperkirakan US$ 8 miliar. “Saya punya uang sendiri. Yang saya tidak punya adalah putra saya .. itu membuat saya sedih.”
Walau begitu, Steve Jobs tahu ia mempunyai saudara kandung perempuan bernama Mona Jandali, sekarang menjadi Mona Simpson. Keduanya mulai berkenalan dan menjadi sangat dekat ketika dewasa. Steve Jobs bahkan menyebut novelis itu sebagai sahabatnya paling dekat.
Jandali, kini 80 tahun, tinggal di Reno, sebuah kota dekat Nevada. Ia bekerja dari Senin sampai Jumat sebagai wakil presiden di sebuah kasino. Ia bukan seorang praktisi muslim, namun percaya Islam sebagai doktrin dan budaya. Meski lahir dari ayah muslim, Steve Jobs tidak pernah kenal agama Islam. Ia berpindah menjadi Buddha dari agama ayah angkatnya yang Nasrani.
Diluar kecerdasan seorang Steve Jobs, sungguh ngawur, mengklaim seorang pezina sebagai keluarga dengan garis keturunan langsung Muhammad SAW. Mana ada keluarga dari trah Rasulullah SAW memiliki usaha kasino, bahkan sampai berzina. Sungguh orang-orang demikian, selain tak pantas menyebut diri sebagai trah Rasulullah , mereka juga pada dasarnya tak layak mendudukinya. Wallohua’lam. (dbs/arrahmah.com)

0 Comments:

Post a Comment