20 Februari 2021

9 Khasiat Ginseng Jawa

Pokok Ginseng Jawa yang saya tanam di sekitar rumah saya




1. Mengenal Ginseng Jawa 

Ginseng jawa pun dikenal dengan nama lain yakni Flameflower, Jewels of Opar, tu ren shen dan som jawa. Sumber: worldofsucculents.com

Kolesom jawa, som jawa atau ginseng jawa (Talinum paniculatum) adalah spesis tanaman berbunga dari genus Talinum. Ginseng jawa berasal dari bahagian selatan Amerika Syarikat, Amerika Latin (seperti Paraguay dan Uruguay) dan Kepulauan Karibia. Tumbuhan ini juga telah ditemukan di Afrika dan Asia.

Ginseng jawa pun dikenal dengan nama lain yakni Flameflower, Jewels of Opar, tu ren shen dan di Jawa dikenal dengan nama som jawa. Tanaman ginseng jawa boleh dijadikan tanaman hiasan dan tanaman ubat, sekalipun seringkali juga merupakan tanaman liar. Dilihat dari khasiat utamanya, ginseng jawa diolah sebagai ubat penambah stamina.

Manfaat saponin dalam Ginseng Jawa antara lain sebagai berikut:

    Menghambat pertumbuhan sel kanser

    Mengikat kolesterol dan bersifat antibiotik

    Memiliki daya anti inflamasi yang kuat

    Memperbaiki fungsi hati

    Memiliki aktiviti antifungi dan pertahanan terhadap serangan mikroba patogen

2. Kandungan Ginseng Jawa

Secara umum, tanaman ginseng jawa memiliki kandungan zat kimia antara lain adalah saponin, flavonoid, dan tannin. Berdasarkan farmakologis akar tanaman ginseng jawa juga mengandung senyawa-senyawa kimia yang bersifat androgenik. Senyawa androgenik yang berhasil diidentifikasi dari akar tanaman ginseng jawa adalah stigmast 5-en3-ol atau disebut juga senyawa B-sitosterol yang termasuk dalam golongan sterol tumbuhan.

Mengutip Herbpathy.com, Saponin sendiri berguna untuk menghambat pertumbuhan sel kanser, mengikat kolesterol, dan bersifat antibiotik. Sementara senyawa Flavonoid mempunyai fungsi sebagai antibakteria, antiinflamasi, antialergi, antimutagenik, antivirus, antineoplastik, antitrombosis, antioksidan, dan aktiviti vasodilatasi. Sedangkan Tannin mempunyai aktiviti biologi sebagai pengkelat ion logam, agen penggumpal protein dan antioksidan.

3.  9 Manfaat Ginseng Jawa

Sebagai salah satu tanaman herbal, ginseng jawa diolah baik untuk campuran ubat kimia maupun herbal. Ada sekian banyak manfaat ginseng jawa yang berguna bagi kesihatan tubuh serta mengubati penyakit. Umumnya, bahagian tanaman ginseng jawa yang dapat digunakan sebagai ubat adalah akar dan daunnya. Berikut rangkuman manfaat ginseng jawa yang perlu Anda ketahui.

03 Februari 2021

Hukum Pakai Kopiah

 


SOALAN

Apakah anda boleh menginformasikan kepada saya, nama ulama atau mazhab yang menyatakan wajibnya memakai penutup kepala(Kopiah) bagi laki-laki?

JAWAB:

Alhamdulillah.

Kami tidak mengetahui ada ulama yang berpendapat wajibnya memakai penutup kepala bagi laki-laki. Sekelompok ulama menganggap hal itu termasuk hal yang mustahab (dianjurkan).

Dan tak memakai penutup kepala di hadapan orang-orang, menurut mereka termasuk hal yang menghilangkan muruah (kehormatan/kewibawaan). Terutama bagi orang yang sudah berusia tua atau seorang ulama.

Keadaan mereka ini, jika tak memakai penutup kepala, dianggap lebih buruk, dibandingkan jika yang melakukannya selain mereka.

Menurut pendapat yang soheh, tak memakai penutup kepala bukanlah termasuk hal yang menghilangkan muruah untuk setiap masa dan tempat. Namun hukumnya berbeza-beza, mengikuti perbezaan adat dan kebiasaan yang berlaku.

Asy-Syathibi rahimahullah membagi hal yang menjadi adat dan kebiasaan manusia menjadi dua bagian:

Bagian pertama:

Yang baik dan buruknya ditunjukkan oleh dalil Syariat. Untuk bagian ini, yang menjadi rujukan adalah Syariat, dan adat atau kebiasaan yang berlaku tak diperhitungkan.

Misal, membuka aurat. Ia sesuatu yang buruk, dan dilarang oleh Syariat, meskipun banyak orang yang menjadikannya kebiasaan.

Misal lain, menghilangkan najis. Ia hal yang baik, diperintahkan oleh Syariat, meski ramai orang tak peduli terhadap keberadaan najis dan tidak menjaga diri darinya.

Bagian kedua:

Yang menjadi adat atau kebiasaan manusia, dan tidak ada dalil Syariat yang menafikan atau menetapkannya.

Bahagian kedua ini terbagi menjadi dua lagi:

Pertama, adat dan kebiasaan yang tetap dan tidak berubah, seperti keinginan untuk makan dan minum.

Kedua, adat dan kebiasaan yang boleh berubah. Sehingga baik dan buruknya suatu hal boleh berubah, mengikuti perbedaan yang ada di tiap masyarakat.

Asy-Syathibi mencontohkan bahagian ini dengan pernyataannya: Misalnya, tidak memakai penutup kepala, hukumnya berbeza tergantung tempatnya. Ia bagi orang-orang yang memiliki muruah, termasuk hal yang buruk, di negeri-negeri timur, namun tidak buruk di negeri-negeri barat.

Dan hukum Syariat atas hal ini berbeza-beza, mengikuti perbezaan tempat. Bagi penduduk timur, ia merusak sifat adil pada seseorang, sedangkan bagi penduduk barat, tidak merusak.(Al-Muwafaqat: 2/284)

Kesimpulannya, hukum memakai penutup kepala bagi laki-laki termasuk hal yang harus mengikuti adat dan kebiasaan yang berlaku.

Dan seseorang selayaknya menyesuaikan diri dengan adat dan kebiasaan masyarakat yang ia tinggal di dalamnya, selama itu tidak menyelisihi Syariat.

Hingga ia tak terjatuh pada syuhrah (berbeda dari orang kebanyakan, agar menjadi pusat perhatian) yang dilarang Syariat, kerana berbeza dari orang kebanyakan dalam hal pakaian atau selainnya.

Wallahu a’lam.  ISLAMQAISLAMPOS



;;