31 Januari 2011


TEL AVIV (Arrahmah.com) - Sejumlah pemimpin Israel cemas melihat kondisi 'panas' yang ada di Mesir, dan pada Minggu (30/1/2011) sejumlah analis Zionis memperingatkan jika Islam mendominasi kepemimpinan Mesir, maka hal tersebut akan menjadi ancaman bagi perdamaian kedua negara yang sudah berlangsung selama 30 tahun.
Di tengah-tengah gelombang protes yang belum pernah terjadi sebelumnya terus menelan Mesir, para pejabat Israel gugup menyaksikan perkembangan perpolitikan Mesir dan menilai kemungkinan dampak kerusuhan tersebut pada hubungan yang sudah terjalin erat antara kedua negara.

"Kami dengan seksama mengikuti apa yang sedang terjadi di Mesir dan di wilayah kami," kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu hari Minggu (30/1) setelah mengadakan pembicaraan larut malam dengan Presiden AS Barack Obama dan Hillary Clinton.

"Perdamaian antara Israel dan Mesir telah ada selama lebih dari tiga dekade dan tujuan kami adalah untuk memastikan bahwa hubungan ini terus ada," katanya.

Dua harian terlaris di Israel memuat headline yang sama pada halaman depan mereka hari Minggu (30/1), dengan tajuk "Timur Tengah Baru" dan memperlihatkan ketakutan bahwa fundamentalis Islam akan mengisi kekosongan politik yang ditinggalkan oleh pemerintahan otokratis Presiden Mesir Hosni Mubarak.

"Dalam situasi kacau ini, keuntungan ada di pihak-pihak seperti Ikhwanul Muslim, karena mereka adalah yang paling terorganisir dan juga yang paling tegas," kata Benjamin Miller, pakar konflik dan keamanan Timteng dari Universitas Haifa.

Meskipun aktivis Ikhwanul Muslimin tidak sejauh ini telah menonjol dalam demonstrasi, kelompok ini memiliki keuntungan infrastruktur politik yang luas, katanya.

Israel juga sangat prihatin dengan prospek keuntungan yang akan dimanfaatkan Islam di Mesir.

Mesir merupakan negara Arab pertama yang berdamai dengan Israel pada tahun 1979. Pada tahun 1994, Yordania menjadi negara Arab kedua yang membuat perdamaian formal dengan Israel. (althaf/arrahmah.com)
Raih amal shalih, sebarkan informasi ini...

30 Januari 2011

"Apa dia pikir dia firaun",



 Jenderal Koneksi Israel Menggantikan Mubarak?
Minggu, 30/01/2011sumber [ eramuslim.com]

Di jalan-jalan di Kairo pada hari Sabtu, teriakan dan yel-yel para demonstran sangat jelas, ketika mereka menanggapi pidato Presiden Hosni Mubarak. Mubarak menyatakan bahwa ia akan mengganti pemerintahannya - dan ini hanya taktik Mubarak yang ingin menyalamatkan dirinya dari kemarahan rakyat. Semuanya akan sia-sia.
Banyak taktik yang digunakan Mubarak, yang sebenarnya hanya membuang-buang waktu, dan ingin mengelebaui rakyat, saat menghadapi kemarahan yang meluas di seluruh Mesir, Jum'at lalu. Di jalan-jalan di seluruh Mesir, rakyat meneriakkan yel-yel, "Rakyat ingin rezim Mubarak jatuh", suara yel-yel mereka. Pada hari Sabtu, suara rakyat di jalanan sangat jelas bahwa mereka hanya meneriakan, "Kami hanya ingin Fir'aun itu segera pergi dari Mesir", di Tahrir Square. Mereka tidak membutuhkan reshufle (pergantian) kabinet.
"Semua orang tahu bahwa Mubarak tidak membuat keputusan", kata seorang wanita muda di Cairene yang tidak mau menyebutkan namanya. "Mengapa dia berpikir rakyat masih menginginkan dia?", kata Mustafa, 47, seorang guru di Kairo. "Apa dia pikir dia firaun", tambahnya.
"Rakyat hanya ingin dia pergi," kata Mahmoud, seorang pemuda mengambil gambar sebuah mal yang terbakar di tepi sungai Nil, menjarah pada hari Jumat malam. "Dan sepertinya kita hampir sampai.. Saya tidak tahu bagaimana, tetapi kita bisa merasakannya, kekuasaan Mubarak akan berakhir", ujarnya
Sabtu, Mubarak mengambil sumpah Omar Suleiman (76), kepala intelijen Mesir, sebagai wakil presiden. Keputusan ini sudah dapat diprediksi sebelumnya. Ini merupakan hasil negosiasi antara kepentingan AS dan Israel. Di mana kedua negara itu ingin Mubarak tetap melanjutkan misinya bagi kepentingan Israel dan AS. Khususnya menjaga stabilitas di kawasan Timur Tengah, dan mengeliminasi setiap ancaman bagi kedua negara 'induk semangnya', yaitu Israel dan AS.
Sebelumnya, Dubes AS di Cairo, Margareth Scoby, secara intensif melakukan dialog di berbagai kalangan, termasuk pihak fihak-fihak yang mewakili kepetingan Israel. Ini memang sangat aneh, karena selama 30 tahun pemerintahannya, Presiden Mesir tidak pernah memiliki wakil presiden, maka spekulasi bahwa anaknya Gamal sedang dipersiapkan sebagai ahli waris dinasti itu dengan sendirinya tidak terjadi. Dan, Omar Sulaimen memiliki misi khusus yang akan mengantarkan proses transisi politik di Mesir, yang memungkinkan dirinya menggantikan Mubarak.
Seperti kabar yang beredar, spekulasi merebak bahwa kepala intelijen Mesir, yang akan menjadi presiden bayangan, yang memiliki dukungan dari militer Mesir masih populer, adalah kaki tangan AS dan Israel, yang akan mengelola transisi perubahan, dan menjaga komitmen internasional Mesir, khususnya terhadap kepentingan Israel yang menyangkut keamanan negara Yahudi, yang mendapatkan dukungan AS.
Omar Sulaiman, yang menjadi Kepala Intelijen Mesir, sudah berkarya di bidangnya dalam kurun waktu yang panjang, hampir 20 tahun, yang sebelumnya seorang perwira kavaleri. Omar memiliki pengalaman diplomasi internasional, khususnya menjalankan misi khusus Israel dan AS, yang bertujuan untuk mencegah Hamas, agar tidak membahayakan keamanan Israel.
Omar terus menekan Hamas agar mau menerima Otoritas Palestina (PA) dan Mahmud Abbas, dalam sebuah pemerintahan koalisi. Israel dan AS tahu, misi yang harus dijalankan oleh Omar itu hanyalah untuk 'mengerdilkan' kekuatan Hamas. Omar juga menjalankan misi Israel, menekan Hamas untuk melepaskan Kopral Gilad Shalid, yang diculik, dan sampai sekarang belum dibebaskan.
Omar Sulaimen, sebelum invasi militer Israel ke Gaza berlangsung, beberapa kali melakukan kunjungan ke Yerusalem, bertemu dengan Perdana Menteri Olmert dan Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak.
Wikileaks yang membuka kabel diplomatik AS baru-baru ini yang menyebutkan Suleiman sebagai pengganti potensial untuk Mubarak. Informasi Wikileaks itu menggambarkan kepala intelijen Mesir, Omar Sulaiman sebagai "kepercayaan' Mubarak," mengutip kabel AS bahwa Sulaeman dengan "latar belakang militer", yang sudah berkuasa dalam beberapa dekade bersama Mubarak.
Mubarak bukan hanya menunjuk kepala intelijen Mesir, tetapi juga mengangkat panglima angkatan udara Mesir, yang sebelumnya menjadi menteri perhubungan dan transportai udara, diangkat menjadi perdana menteri yang baru. Ahmed Atief yang dekat dengan kalangan militer, diharapkan dapat mengendalikan militer Mesir, agar tetap berpihak kepada Mubarak, di hari-hari akhir kekuasaannya.
Tetapi, hari Minggu, aksi kembali pecah di seantero Mesir, yang pada pagi harinya tampak tenang, di mana sebelumnya telah terjadi konfrontasi habis-habisan antara rakyat Mesir melawan polisi anti huru-hara, dan aparat militer, pasa hari Jum'at. Rakyat kembali melakukan aksi, di tengah-tengah tindakan Mubarak, yang ingin mengacaukan akski para demonstrans dengan menggerakan para 'kriminal' melakukan penjarahan. Ini semuanya adalah taktitk busuk Mubarak.
Para demonstran menyatakan, "Saya rasa ini adalah akhir dari Mubarak," teriak mereka. Sekrang telah santer terdengar adanya desas-desus telah terjadi terjadi perpecahan antara Mubarak dan Angkatan Darat, dan memilih mendukung para pengunjuk rasa. "Saya pikir dia (Mubarak) akan hilang dalam beberapa jam," katanya, seorang bersorak di di Tahrir Square.
"Kami tidak akan pergi sampai Mubarak didorong keluar seperti Ben Ali [digulingkan Presiden Tunisia]", teriak mereka. "Ini adalah sejarah jam, menit, bukan hari. Semuanya terjadi begitu cepat. Ini adalah awal dari sebuah era baru bagi Mesir, yang kita telah menunggu selama 30 tahun Kita sekarang. Bisa menyebutnya revolusi", galau mereka.
Saat di tanya oleh CNN tentang flash sticker di CNN, yang mengatakan bahwa Raja Arab Saudi, Abdullah telah menjanjikan dukungan untuk Mubarak?
Seorang demonstran tertawa: "Semua rezim-rezim Arab, mereka takut. Mereka tahu bahwa jika Mubarak jatuh, mereka akan mendapat giliran berikutnya, Tunis memberi inspirasi kami, tapi Mesir adalah awal dari akhir untuk rezim-rezim diktator di dunia Arab... Mereka semua takut sekarang. " mn/tm

BN : 6698 (69.1%)
PAS : 2963 (30.6%)
Majoriti : 3735
Rosak : 35
Turn out : 71%


i) PETI UNDI YANG DIMENANGI OLEH PAS (1)
1. PETI UNDI Bandar Labis Tengah

BN : 365

PAS :
801


ii) PETI UNDI YANG DIMENANGI OLEH BN ( 11 TERMASUK PETI UNDI POS)

1. PETI UNDI Labis


BN: 400

PAS : 306



2.PETI UNDI Bandar Labis Timur

BN: 671

PAS: 144
3. PETI UNDI Sawah Baru

BN: 212
PAS: 55


4. PETI UNDI
Cemplak

BN : 985
PAS: 135


5. PETI UNDI
Cemplak Barat

BN : 838

PAS: 142


6. PETI UNDI Kampung Redong

BN: 462

PAS:
105

7. PETI UNDI Tenang Station

BN: 746

PAS:
352

8. PETI UNDI
Pekan Air Panas

BN: 220

PAS:
48

9. PETI UNDI Ladang Labis Utara

BN : 152

PAS:
40

10. PETI UNDI Felda Tenang

BN: 950

PAS: 160


11. PETI UNDI
Ladang Bukit Dato.

BN : 352

PAS : 99

12. Undi Pos :

BN : 115
PAS : 3


Sekumpulan penunjuk perasaan bersolat di hadapan pasukan polis antirusuhan di Kaherah kelmarin.


KAHERAH –(Kosmo) Situasi di Mesir semakin getir apabila sekurang-kurangnya 74 orang maut manakala lebih 2,000 lagi cedera selepas puluhan ribu penunjuk perasaan bertempur dengan pasukan keselamatan pada ‘Hari Kemarahan’ kelmarin.
Semalam bantahan rakyat merebak hampir ke semua bandar besar di Mesir.
Di tiga bandar utama negara itu iaitu Kaherah, Iskandariah dan Suez, perintah berkurung waktu malam dikuatkuasakan tetapi gagal meredakan tunjuk perasaan.
Dalam senario huru-hara di sini, kereta-kereta perisai cuba merempuh kumpulan orang ramai dengan anggota-anggota polis menembak gas pemedih mata, peluru getah dan meriam air bagi menyuraikan penunjuk perasaan.
Beberapa sumber perubatan berkata,kebanyakan penunjuk cedera akibat terkena tembakan pasukan keselamatan.
Selain kematian dan kecederaan, banyak bangunan dan kereta turut dibakar dalam kekacauan besar-besaran di ibu kota Mesir berkenaan.
Bantahan rakyat yang masuk hari keempat kelmarin, menyaksikan berpuluh-puluh ribu orang mengepung polis di sini.
Mereka turut berhimpun di sebuah jambatan yang menghubungkan sungai Nil untuk bertempur dengan pasukan keselamatan di sini yang setakat ini menyebabkan puluhan orang maut dan 1,030 cedera.
“Tunjuk perasaan ini bukan mencabar pentadbiran semasa. Tujuannya hanya satu. Ia adalah kerana anda (Hosni), anda patut pergi! Cukuplah apa yang anda lakukan kepada rakyat!” kata seorang penunjuk perasaan di sini.
Di bandar Suez, timur Mesir pula, deretan kereta kebal tiba di lokasi itu kelmarin selepas 13 orang maut dan sebuah balai polis dibakar perusuh.
Sekurang-kurangnya enam lagi turut maut di bandar Iskandariah, dengan sebuah bangunan pemerintah hangus dibakar manakala dua penunjuk perasaan terbunuh di bandar Mansoura.

SEORANG penunjuk perasaan yang cedera dibawa oleh rakan-rakan mereka.



Menjelang waktu malam semalam, ibu pejabat parti pemerintah, Parti Demokratik Nasional di sini dibakar diikuti kumpulan perusuh menyerbu masuk ke dalam bangunan stesen televisyen pemerintah.
Gelombang kebangkitan di Mesir kali ini menyusul selepas Presiden Tunisia, Zine El Abidine Ben Ali ditumbangkan oleh kuasa rakyat pada 14 Januari lalu.
Di Mesir, bantahan besar-besaran itu diadakan bagi menumbangkan pemerintahan tiga dekad Presiden Hosni Mubarak.
Rata-rata, rakyat memprotes kadar pengangguran dan kemiskinan yang melambung di Mesir selain berleluasanya rasuah.
Dalam usaha menyekat kebangkitan rakyat, pemerintah menggunakan pelbagai taktik termasuk kekerasan. Malah, perkhidmatan telefon bimbit dan Internet turut disekat. Namun, semua itu gagal membendung kemaraan rakyat.
Sehingga semalam, bilangan penunjuk perasaan bertambah hingga mencecah kepada puluhan ribu orang.
Dalam perkembangan berkaitan, Presiden Hosni, 82, muncul di kaca televisyen buat kali pertama kelmarin dalam empat hari sejak kebangkitan rakyat bermula.
Beliau bagaimanapun, mengumumkan bahawa tidak akan sesekali berundur.
Sebaliknya, Hosni menawarkan untuk melaksanakan langkah-langkah demokrasi, bermula dengan pemecatan Kabinet.
“Saya akan memberi lebih kebebasan sekiranya rakyat patuh pada undang-undang,” katanya.
Menurutnya, Kabinet baru Mesir akan dibentuk pada hari ini.
Sementara itu, bekas ketua Agensi Tenaga Atom Antarabangsa Mohamed El-Baradei, 68 dikenakan tahanan rumah oleh polis kerana menyertai tunjuk perasaan di ibu kota Mesir kelmarin. – Agensi

 Detik-Detik Terakhir Mubarak Al Diktatori

Sumber (eramuslim.com)
Hari-hari menjelang berakhirnya rezim Mubarak, semakin nampak, keluarganya secara diam-diam meninggalkan ibukota Cairo. Kantor Pusat Partai NDP telah dibakar massa. Mubarak tidak banyak pilihan lagi.
Satu-satunya yang menjadi taruhan hanya kesetiaan militer. Militer menjadi pilar kekuasaan, sejak kudeta tahun 1952. Di mana rezim militer mengambil alih kekuasaan di Mesir dari monarkhi secara bergantian, mulai dari Gamal Abdul Nasser, Anwar Sadat, dan kemudian Hosni Mubarak.
Tetapi, militer mulai ragu-ragu untuk berhadapan terus dengan massa rakyat, seperti yang nampak, di beberapa kota di Mesir, mereka bersikap familiar dengan rakyat, seperti Alexandria. Mereka tidak mau mengambil bagian aksi kekerasan melawan rakyat. Para analis mengatakan, jika aksi protes ini terus berlangsung hingga lima hari, atau sepekan, maka Mubarak akan hengkang. Meninggalkan Cairo.
Mubarak sudah panik, karena mengerahkan seluruh kekuatan militernya, yang berjumlah 450.000 pasukan, memenuhi jalan-jalan di seantero Mesir. Menurut mantan Dubes AS di Cairo, Edward Walker, pengerahan pasukan militer yang dilakukan oleh Mubarak, hanya menunjukkan semakin paniknya rezim itu, dan justru akan semakin membahayakan kekuasaannya.
Sementara itu, Anaknya Gamal dan isterinya serta keluarganya sudah terlebih dahulu hengkang dari Cairo, menuju London, dan sekarang konon, meminta suaka di AS. Tak ada lagi yang dapat diharapkan oleh Mubarak untuk bertahan. AS menjadi tempat pilihan para diktator untuk mendapatkan tempat berlindung.
Media-media yang ada Cairo semuanya mendukung aksi 'revolusi' yang dilakukan rakyat Mesir, tidak ada yang bersikap negatif. Tidak ada yang menjuluki aksi yang dilakukan oleh rakyat itu sebagai tindakan teroris. Di tengah-tengah blokade yang dilakukan pemerintah terhadap media, seperti internet, telpon cell, tweeter, dan lainnya, tetapi gaung gerakan 'revolusi' di Mesir, semakin menggema dan rakyat terus bergerak menghadapi kekuatan militer.
Barack Obama, yang merupakan mitra  Mubarak, mengisyaratkan dukungan adanya perubahan. Tidak ada situasi yang sekarang berlangsung di Mesir, yang dapat membenarkan Obama secara ekplisit tetap berada di belakang Mubarak, dan memberikan dukungan keberlangsungan rezim diktator, yang sudah ditolak rakyatnya.
Diam-diam Dubes AS di Cairo Margareth Scoby, mengatur kepergian Mubarak, dan sekarang sedang melakukan dialog dengan para tokoh partai NDP, dan mencari pengganti Mubarak, yang sudah tidak lagi dikehendaki rakyatnya.
Nampaknya, AS menyadari situasi ini, dan Scoby sedang melangsungkan negosiasi dengan Partai NDP, partainya Hosni Mubarak dan kalangan oposisi, mencari pengganti Mubarak, dan yang dapat menjamin kepentingan AS. (mn/nwk)

29 Januari 2011



Polis tembak penunjuk perasaan desak Mubarak berundur

KAHERAH: Polis rusuhan Mesir menembak peluru getah ke arah penunjuk perasaan yang menjanjikan ‘yawmul ghadab’ atau hari kemarahan di seluruh negara itu semalam bagi menuntut presiden Hosni Mubarak meletak jawatan selepas 30 tahun memerintah.

Ada laporan menyatakan penunjuk perasaan sudah sampai dekat Istana Presiden.Penunjuk perasaan berhimpun di beberapa kawasan di seluruh negara termasuk di sebuah kejiranan berhampiran istana presiden di Kaherah, memaksa polis menembak gas pemedih mata dan meriam air bagi menyuraikan mereka.

Puluhan ribu tunjuk perasaan yang mula berhimpun dan berarak selepas solat Jumaat membawa poster anti Mubarak sambil melaung ‘Undur, undur Hosni Mubarak.’

Kumpulan Vodafone berkata semua pengendali telefon selular di Mesir diarah menggantung perkhidmatan masing-masing di kawasan tertentu, bertujuan membendung penganjur bantahan daripada menghimpunkan penunjuk perasaan.

Bekas ketua agensi tenaga atom Agensi Tenaga Atom Antarabangsa (IAEA), Mohamed ElBaradei, yang juga penerima anugerah keamanan Nobel yang turut menuntut Mubarak meletak jawatan, dihalang keluar dari sebuah masjid di kawasan Giza di Kaherah bagi memimpin kira-kira 2,000 jemaah untuk mengadakan tunjuk perasaan.
Jemaah itu dikepung polis ketika mengadakan solat Jumaat di sebuah medan di luar masjid di Giza itu.

“Rakyat mahu rejim Mubarak berkubur,” penunjuk perasaan didengar melaung selepas solat.

“Berambus, berambus Mubarak. Mubarak, pesawat menanti anda,” laung mereka lagi merujuk kepada bekas Presiden Tunisia, Zine al-Abidine Ben Ali yang terpaksa melarikan diri ke Arab Saudi pada 14 Januari lalu berikutan bantahan besar-besaran rakyat yang berterusan hingga hari ini.

Malah, bantahan di Tunisia menyaksikan protes meletus di negara Arab lain termasuk Algeria, Jordan dan Yaman. Di Jordan, tunjuk perasaan ketiga pada hari Jumaat berlangsung.

Rakyat Mesir mengadakan tunjuk perasaan sejak Selasa lalu dan lebih 1,000 sudah ditahan polis.

Ahli Ikhwanul Muslimim – kumpulan pembangkang yang diharamkan – turut ditahan polis selepas mengeluarkan kenyataan menyokong tunjuk perasaan itu.

Penunjuk perasaan yang rata-ratanya golongan muda mahu pemerintahan kuku besi Mubarak berakhir bagi menyelesaikan masalah pengangguran, inflasi dan rasuah.

Rungutan yang sama mengenai rasuah dan kemiskinan kedengaran di kalangan penunjuk perasaan di negara serantau Algeria dan Yaman yang turut mendapat inspirasi daripada revolusi di Tunisia yang menyaksikan berakhirnya pemerintahan kuku besi Ben Ali selama 23 tahun.

“Hanya tuhan yang tahu apa akan berlaku hari ini. Selepas Tunisia, apa saja boleh berlaku,” kata seorang penunjuk perasaan.

Selain perkhidmatan telefon selular, perkhidmatan internet melalui pelayan Mesir turut disekat di seluruh negara sejak malam kelmarin.

Laman web sosial Facebook sebelum ini digunakan oleh penganjur tunjuk perasaan untuk mengumumkan lokasi dan masa bantahan.– Reuters
















Saya copy di sini[ greenboc.blogspot.com]

28 Januari 2011

Jumat, 28/01/2011 [ eramuslim.com]
Pemerintah Israel masih yakin Mubarak akan tetap bisa bertahan dalam kekuasaanya, karena menurut pejabat Israel, rezim Mubarak sangat kuat mendapatkan dukungan militer. Mubarak masih sangat cukup kuat menghadapi kekuatan oposisi, ucap seorang pejabat Israel.
Aksi gerakan yang digalang kaum oposisi sudah memasuki hari ketiga. Gerakan yang menyebar ke seluruh Mesir, melibatkan anak-anak muda, yang selama ini termarginalisasi oleh kebijakan penguasa Mesir. Mubarak mengerahkan pasukan militer dan polisi yang dilengkapi tank-tank lapis baja menghadapi para demonstran.
Gerakan oposisi yang sekarang berlansung merupakan gerakan yang terbesar sejak Mubarak mengambil alih kekuasaan dari Presiden Sadat tahun 1981. Mesir jumlah penduduknya 80 juta, dan  di dominasi anak-anak muda. Banyak diantara mereka yang melarikan diri keluar negeri 'braind drain' akibat kekerasan dan pembungkaman oleh Mubarak.
Mesir adalah negara pertama yang membuka hubungan diplomatik dengan Israel, dan membuat perjanjian damai dengan negara Yahudi. Mesir merupakan sekutu utama Israel, yang menjadi jembatan bagi Israel ke dunia Arab.
Mubarak dinilai sangat moderat, di tengah-tengah kekuatan-kekuatan Islam yang ada di Mesir, karena Mubarak, selama kekuasaannya telah menjadi tulang punggung 'back bone' bagi Israel, khususnya menghadapi negara-negara Arab radikal.
Wakil perdana menteri Israel, Silvan Shalom mengatakan, Israel mempunyai hubungan sangat dekat dengan Mubarak, dan akan terus mengikuti perkembangan situasi di Mesir. "Mesir merupakan negara Arab yang sangat penting bagi Israel, yang telah membuat perjanjian damai, dan memiliki kepentingan bersama, dan sangat penting dan besar pengaruhnya", ucap Silvan Shalom.
Mantan Duta Besar Israel untuk Mesir, Eli Shaked, mengatakan, Israel mempunyai kepentingan yang sangat besar kepada Mubarak, dan mengharapkan ia tetap berkuasa, sampai ada penggantinya, yang tidak membahayakan hubungan dengan negara Yahudi", ujar Eli Shaked.
"Saya sangat takut dengan perubahan politik di Mesir, dan muncul rezim baru, yang tidak bersahabat dengan Israel. Ini sangat buruk buat Mesir, buruk buat Israel, buruk buat AS, dan dunia Barat secara umum", tambah Eli Shaked.
Jika Mubarak runtuh, tak ada lagi yang menjadi tulang punggung 'back bone' Israel, yang akan menjadi katalisator kepada dunia Arab. Inilah efek domino lainnya, khususnya bagi masa depan Israel, yang bakal suram. (m/hrtz)

ha ha ha hensem tak saya?

Nama saya : Amban Bin Abon

Keturunan : Gorila (Monyet besar yang berasal dari datuk nenek Yahudi yang telah disumpah laknat oleh Tuhan)


GORILA bernama Ambam berdiri seperti manusia.

Alamat: Taman Haiwan Port Lympne England
Hobi : Berlagak pandai dan tuhjuk hebat di hadapan orang ramai
Makanan kegemaran: Pisang dan buah betik masak
Perkara yang paling saya benci : Politik merapu dan kaki rasyuah
Perkara yang paling saya suka ; Gerakan Islamiah yang hakiki


KENT, England - Seekor gorila jantan seberat 220 kilogram di taman haiwan Port Lympne yang boleh berjalan seperti manusia telah menarik perhatian ramai, lapor sebuah akhbar semalam.
Gorila yang diberi nama Ambam menjadi sensasi di laman web YouTube.
Pada kebiasaannya gorila berjalan dengan menggunakan kaki dan tangannya.
Rakaman itu menunjukkan Ambam yang berumur 21 tahun berjalan seperti manusia dengan menghayunkan kedua-dua tangan untuk mengimbangi badannya.
Penjaga haiwan itu sejak 16 tahun lalu, Ingrid Naisby memberitahu: "Ia (gorila itu berjalan) adalah sesuatu yang luar biasa dalam kalangan gorila tetapi Ambam kerap melakukannya dan ia boleh mengimbangi badannya dengan baik." - Agensi[kosmo]

27 Januari 2011



Sumber [ eramuslim.com] Rezim diktator di seluruh dunia Arab semakin dekat dengan keruntuhannya, pada saat revolusi Tunisia telah membuktikan bahwa aparat keamanan di negara itu tiba-tiba bisa gagal, analis mengatakan.
Di "Tunisia, penyiksaan, penindasan, penganiayaan di luar imajinasi dan semuanya runtuh dengan tiba-tiba," penulis dan analis politik Azzam Tamimi mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Press TV.
"Para rezim di Mesir, di Yordania, Yaman, Aljazair di Libya, di Arab Saudi juga bisa runtuh," Tamimi menjelaskan lebih lanjut.
"Selama dua atau tiga minggu terakhir, khususnya selama seminggu terakhir, Tunisia telah menjadi pembicaraan di jalan-jalan di seluruh dunia Arab dan mungkin juga negara-negara Afrika di mana model yang sama despotisme berlanjut," ia menambahkan.
Analis secara khusus menunjukkan pada pemberontakan terbaru yang mungkin terjadi di di Arab Saudi.
"Ada banyak hal yang terjadi di Arab Saudi di mana masyarakat sekarang menyerukan demonstrasi untuk memicu semacam gerakan rakyat," lanjut Tamimi mengatakan.
Mantan Presiden Tunisia Zein El Abidine Ben Ali 23 tahun kediktatorannya, pemerintahannya dirusak oleh pelanggaran hak asasi manusia dan penyiksaan, harus berakhir pada awal bulan ini setelah berminggu-minggu aksi protes jalanan.
Sementara Tunisia telah menjadi model untuk mengejar demokrasi, analis politik telah memperingatkan bahwa faksi-faksi politik Tunisia harus mengamati aturan sistem demokratis untuk menghindari adanya kediktatoran kembali pasca-revolusi.
"Hal terakhir bahwa yang rakyat Tunisia perlu lakukan adalah mereka harus menciptakan raja baru," kata analis politik Mohammad Oweis dalam sebuah wawancara dengan Press TV.
Oweis memperingatkan kelompok oposisi Tunisia terhadap penerapan pendekatan otokratis dalam kekuasaan yang ada di negara Afrika Utara. (fq/prtv



Pada Jumat, 14 Januari 2011, Zine al-Abidine Ben Ali meninggalkan negaranya Tunisia, setelah protes besar-besaran; yang membuatnya ia mengakhiri pemerintahannya yang berlangsung selama 23 tahun.
Lahir tahun 1936 di kota Sousse dari sebuah keluarga sederhana, Ben Ali menyelesaikan pendidikannya di Prancis dan AS.
Ia dibesarkan dalam hirarki keamanan Tunisia dan menjabat sebagai duta besar Tunisia untuk Polandia pada awal tahun 1980.
Pada tahun 1987, ia diangkat sebagai perdana menteri. Setelah Habib Bourguiba, Ben Ali langsung menjadi presiden, dan memimpin Tunisia dalam proses transisi bertahap menuju demokrasi.
Pada tahun 1999, ia mengizinkan pemilihan presiden multi-partai, di mana ia menang telak. Ben Ali memenangkan pemilu terakhirnya pada tahun 2009, namun suaranya turun di bawah 90 persen.
Ben Ali mengubah konstitusi dua kali untuk memungkinkan dirinya menjadi presiden selama mungkin. Meskipun ia dipuji karena pencapaian stabilitas dan kemakmuran ekonomi di Tunisia, Ben Ali dikritik karena menekan kebebasan politik.
Di bawah pemerintahannya, Tunisia memasuki pertumbuhan ekonomi yang mantap dan reformasi ekonomi. Negara Afrika Utara ini juga menjadi tujuan utama bagi wisatawan Eropa. Tapi pengangguran di kalangan rakyatnya membengkak, dan sebagian besar rakyat Tunisia tetap miskin.
Dalam gaya penguasa Arab kebanyakan, wajah Ben Ali wajib hadir di Tunisia, dengan poster-poster raksasa sang presiden terlihat di ruang publik di seluruh negeri.
Tetapi di bawah kekuasaan Ben Ali, kebebasan politik dibatasi ketat.
Protes politik tidak ditolerir dan kelompok hak asasi manusia menuduh rezim Ben Ali menangkapi dan memperlakukan para pembangkang politik dengan begitu buruk.
Elit penguasa Ben Ali juga menghadapi tuduhan korupsi berulang-ulang.
Ben Ali menikah dua kali dengan enam orang anak. Istri keduanya, Leila Trabelsi, memainkan peran penting dalam kehidupan publik Tunisia dan diduga membantu mengumpulkan kepemilikan ekonomi yang besar untuk keluarga besarnya. Pemerintahan Ben Ali mulai retak di bawah protes besar-besaran atas meningkatnya pengangguran di negara ini.
Dia awalnya menyalahkan demonstrasi pinggiran "ekstremis." Tapi dia mengubah taktik pada tanggal 13 Januari, menyatakan penyesalan mendalam atas kematian para pengunjuk rasa, berjanji untuk memperkenalkan kebebasan media, juga serta menjanjikan untuk turun pada tahun 2014.
Sehari kemudian ia mengundurkan diri, setelah tawaran konsesi gagal memadamkan kerusuhan. (sa/onislam)
 sumber(eramuslim.com)

26 Januari 2011


Tunisia Negeri Mafia Dibawah Telapak Kaki CIA

Sumber[ eramuslim.com]
Jatuhnya Ben Ali menyingkap rezim-rezim yang korup di dunia Arab. Semuanya, para rezim di dunia Arab, mengelola negara seperti tak ubahnya organisasi 'mafia'. Negara ditangan penguasa, yang hanya memberikan kekuasaan dan kekayaan kepada keluarga. Persis seperti organisasi mafia.
Kekayaan hanya berputar disekeliling orang-orang yang dekat dengan kekuasaan. Isteri, anak, saudara, dan famili-famili. Tak ada yang menetes kepada yang lain. Benar-benar mirip seperti organisasi mafia. Alat-alat negara hanya digunakan untuk melindungi keluarga, dan menjaga kepentingan keluarga.
Tentara, polisi, badan intelijen, dan birokrasi negara, semuanya diarahkan untuk menjadi 'abdi' kepada keluarga penguasa. Ini prototipe para penguasa dan rezemi di seluruh dunia Arab. Karena itu, para penguasa Arab, tak segan-segan melakukan kejahatan dengan kekerasan yang sangat brutal. Semuanya untuk melindungi kekuasaan penguasa dan kerabatnya. Agar jangan sampai terusik.
Anehnya, penguasa dan rezim di seluruh dunia Arab, seperti presiden dan raja, semuanya disokong oleh AS dan Barat. Tak aneh para penguasa Arab itu mempunyai hubungan baik dengan Israel, dan menghancurkan seluruh Gerakan Islam, dan para ulama, dan memang mereka itu, tak lain peliharaan para penguasa Barat. Mereka rezim-rezim yang sekuler, yang tak mengenal agama. Sekalipun mereka berjubah, dan menggunakan surban dan berkafiyeh. Tetapi, sejatinya mereka, para penentang agama, dan kolaborator Israel, yang disokong Barat.
Rezim-rezim Arab itu semuanya mempunyai dengan Israel, melalui berbagai bentuk kerjasama. Mereka menguras harta kekayaannya triliun dolar, hanya untuk memuaskan AS dan Israel, dan kedua negara itu, mengirim mesin pembunuh, yang akhirnya digunakan membunuhi rakyatnya sendiri. Mereka tak mau lagi terikat dengan Magna Carta, yang terkait dengan hak-hak asasi manusia, tetapi mereka menggunakan apa yang disebut aturan dalam organisasi mafia yang disebut dengan La Cosa Nostra. La Cosa Nostra, sebuah organisasi mafia, yang sudah beken, yang menggunakan bentuk kekerasan dan kejahatan untuk mendapatkan kekuasaan dan kekayaan demi keluarga mereka.
Rakyat mereka dibiarkan menganggur dan tidak memiliki pekerjaan. Dibiarkan miskin hanya dengan sekerat roti. Tinggal di lorong-lorong yang gelap. Tanpa pendingin. Ketika musim panas. Sungguh sangat menyakitkan. Membiarkan para generasi muda mereka, menjadi orang-orang yang frustasi. Karena mereka kehilangan harapan. Anak-anak muda yang berumur 30 tahun, hanya dapat memandangi masa depan mereka dengan tatapan mata yang kosong.
Sementara Ben Ali dan Leila, isterinya yang 'molek', hidup di istana pinggiran pantai dengan rumah, yang terbuat dari marmer buatan Italia, yang dilengkapi pendingin, dan menghadapi ke laut Mediterinia. Jauh menatap laut lepas, sambil menikmati suguhan makanan yang disuguhkan para dayang mereka, dan makanan itu langsung didatangkan langsung dari Eropa.
Tak heran anak-anak muda yang berumur 30 an tahun, yang sudah menderita itu, tak banyak mempunyai pilihan, kecuali membakar diri mereka, sebagai bentuk perlawanan dan protes terhadap rezim yang bergaya seperti mafia itu. Sekarang mulai dari Tunisia, Mesir, Mauritania, semuanya meneriakkan 'revolusi', dan hancurkan rezim-rezim yang korup. Mereka sudah tidak tahan dengan kehidupan yang mereka hadapi. Sangat paradok.
Rakyat miskin tanpa pengahasilan dan pekerjaan, sementara para penguasanya, hidup bagaikan di negeri dongeng, yang tidak masuk nalar. Semuanya tidak ada dapat memprediksi, siapa lagi yang akan digusur dari pucuk kekuasaannya, sesudah Ben Ali, ujar Ajami, seorang penili tentang Timur Tengah kepada News Week.
Siapa Ben Ali? Dia adalah Kepala Intelijen Tunisia di tahun 1980, yang menjadi 'begundal' CIA, yang melaksanakan perintah CIA, melakukan pembunuhan tokoh-tokoh PLO, dan Gerakan An-Nahdahn, yang ingin menegakkan prinsip-prinsip Islam. Ben Ali menunmbangkan Habib Bourgouiba yang sudah 'gaek' dan sakit-sakitan. Bourgouiba memegang tampuk kekuasaan selama tiga dekade. Tokoh ini sangat sekuler dan menjadi kaki tangan Soviet.
Pasca peristiwa 11/9 yang lalu, Ben Ali melaksanakan semua perintah CIA, menghancurkan unsur-unsur gerakan Islam dari negeri Tunisia dengan kekerasan yang maha kejam. Dengan menggunakan senjata. Ben Ali yang pernah menjadi kepala intelijen itu memberangus habis kelompok Islam, yang menolak kekuasaanya yang despotis itu. Ben Ali masuk perangkap CIA dalam perang global melawan teror, yang semuanya merupakan bikinan AS.
Alasan perang global melawan teror itu, Ben Ali mengelimir kekuatan-kekuatan oposisi, terutama dari kalangan Islam, yang dianggap menjadi ancaman yang serius boneka CIA ini. Dengan kekuatan militer, polisi, dan badan intelijen Tunisia, Ben Ali mengendalkan negara secara efektif. Ben Ali dan Leila tak membiarkan siapapun, yang mengusik kekuasaannya. Maka, kekuasaan Ben Ali mirif seperti 'gangster', yang dengan mudah memusnahkan siapapun, yang mengancam dengan kekuatan senjata. Melihat keluarga Ben Ali dan Leila itu, seperti meliha sebuah film 'gangster'.
Leila yang dulunya sebagai penata rambut, yang 'molek', dan berhasil membuat Ben Ali bertekuk lutut itu, sudah siap-siap menjelang umur Ben Ali, yang sudah mencapai 74 tahun, sementara itu Leila masih berumur 53 tahun. Pikirannya menggelayut ingin menggantikan Ben Ali. Dengn dibanti sejumlah perwira militer, dan dukungan CIA, Leila berambisi melanjutkan kekuasaan Ben Ali. Tetapi, sayangnya rakyat keburu marah, dan marahnya sudah tidak tertahan, dan membuat Ben Ali, Leila, anaknya, dan keluarganya harus menyingkir.
Di hari-hari yang indah, Ben Ali dan Leila, menikmati palayaran di pantai dengan menggunakan sebuah yacht yang sangat mewah, dan dibelinya tahun 2006, seharga $ 3 juta dolar, mengelilingi pantai Corsica. Sungguh Ben Ali dan Leila dan keluarganya, benar-benar keluarga mafia, dan yang didukung CIA. (mh/nwk)

25 Januari 2011


Meskipun Suruhanjaya Pilihan Raya (SPR) belum menetapkan tarikh pilihan raya kecil bagi kawasan Dewan Undangan Negeri (DUN) Merlimau, Melaka, namun perebutan kerusi itu di kalangan parti-parti Pakatan Rakyat semakin hangat.

pas umno pemuda talks parliment 010709 nasrudin hassanPemuda PAS hari ini dilaporkan oleh Bernama - mahu hak parti itu untuk bertanding dikekalkan dan dihormati rakan dalam Pakatan Rakyat.

"Berpegang kepada persetujuan sebelum ini, ia patutnya dikekalkan status quo kepada PAS. Saya harap pihak-pihak berkenaan menghormatinya,” kata ketuanya, Nasrudin Hassan Tantawi.

Menurutnya, perkara itu telah dipersetujui bersama oleh pakatan PAS-DAP-PKR sebelum ini bahawa kerusi yang diperuntukkan kepada mana-mana parti dalam gabungan Pakatan Rakyat kekal sehingga pilihan raya umum akan datang.

PAS pada 1999 dan 2008, telah bertanding di kerusi itu manakala pada 2004 ia ditandingi PKR. Sebelum itu, kerusi berkenaan ditandingi Semangat 46 pada 1995.

pkr youth pc 230308 samsul iskandar mat akin"Saya juga tidak suka tindakan yang di luar musyawarah (berunding) kerana ini akan mengganggu gugat keharmonian pakatan dan ia juga boleh merumitkan proses menentukan siapa yang patut bertanding," katanya ketika dihubungi Bernama.

Nasrudin berkata, tindakan meminta, mendesak atau membuat kenyataan mendahului pucuk pimpinan parti oleh mana-mana pihak dalam Pakatan Rakyat itu perlu dielakkan kerana ia bertentangan dengan semangat setiakawan dan persetujuan yang dicapai ketiga-tiga parti.

Ketua pemuda PAS itu mengulas laporan sebuah akhbar hari ini bahawa PKR Melaka akan menawarkan calonnya untuk bertanding di kerusi DUN Merlimau dan ia akan dikemukakan kepada pucuk pimpinan pusat untuk dibincangkan.

azlanKetua pemuda PKR Shamsul Iskandar Mohd Akin (atas, kiri) dilaporkan berkata meskipun secara tradisi pakatan itu mengekalkan status quo, namun terdapat beberapa faktor yang menyokong PKR meletakkan calonnya untuk bertanding.

Keadaan hampir sama juga pernah berlaku sebelum ini pada 2009 apabila PKR meminta meletakkan calonnya di kerusi yang dikuasai PAS selama tiga penggal di DUN Permatang Pasir, Pulau Pinang.

Kerusi DUN Merlimau kosong berikutan kematian penyandangnya Datuk Mohamad Hidhir Abu Hassan, 54, pada Khamis lalu akibat serangan jantung.

Pada pilihan raya umum 2008, Mohamad Hidhir menewaskan calon PAS Jasme Tompang dengan majoriti 2,154 undi.

Suruhanjaya Pilihan Raya (SPR) dalam kenyataannya hari ini menyatakan bahawa ia akan bermesyuarat pada Jumaat ini bagi membincangkan semua perkara berkaitan pilihan raya kecil DUN tersebut.
sumber[Malaysiakini]

2 Ulasan dangkal sahaja:
1- Rakyat Indonesia sedang sedih pilu kerana mengalami dua kekalahan kepada Malaysia dalam pertandingan bola sepak dan badminton baru baru ini, jadi UFO terpaksa di turunkan untuk mengubati kesedihan hati mereka itu.


2-UFO tu mungkin terbang dari malaysia dan turun di Indonesia untuk mencari amah-amah yang cantik bagi dijadikan mangsa projek rahsia.





YOGYAKARTA, Indonesia - Tujuh petak sawah padi di Krasakan di Sleman, Yogyakarta mempunyai corak bulatan ganjil yang dipercayai penduduk dihasilkan oleh objek terbang tidak dikenali (UFO), lapor akhbar Jakarta Post semalam.
Bukan sahaja Jakarta Post tetapi banyak akhbar lain di Indonesia turut melaporkan mengenai penemuan unik itu.
Corak bulatan ganjil pada kebiasaannya ditemui di kawasan tanaman gandum di negara-negara Barat seperti Britain sejak tahun 1980.
Bentuk bulatan yang ganjil itu dikaitkan dengan UFO di Barat ekoran ia mempunyai bentuk geometri dan tiasa saksi yang melihat manusia yang melakukannya.
Bentuk ganjil yang ditemui di Sleman itu mengandungi corak segi tiga dan dua bulatan kecil di bahagian tengah bulatan yang besar berdiameter di antara 25 meter hingga 30 meter itu ditemui penduduk tempatan pada pagi Ahad lalu.
 
CORAK unik berbentuk bulatan yang ditemui petani di tujuh petak sawah di Slemen, Yogyakarta pada Ahad lalu.
"Saya berpendapat, ia (bulatan ganjil itu) ditinggalkan oleh sebuah kapal angkasa asing seperti yang saya lihat di televisyen," kata seorang penduduk, Cahyo Utomo semalam.
"Adalah tidak munasabah, bulatan itu dibuat hasil tiupan angin atau haiwan lain," tambahnya.
Bulatan itu yang terletak dekat dengan sebuah kawasan rumah penduduk kelihatan seperti satu kerja seni geometri manakala kawasan sawah padi lain tidak mengalami sebarang kesan yang sama.
Bulatan ganjil itu kali pertama dilaporkan oleh seorang petani, Tukiman pada pukul 6 pagi Ahad lalu.

SEJUMLAH orang menaiki bukit dan merakamkan gambar corak unik yang dipercayai dihasilkan objek terbang tidak dikenali di kawasan sawah padi di Sleman, Yogyakarta semalam.



Ketua Polis Sleman, Iwan Ramaini berkata, dia tidak pasti jika corak bulatan itu dicipta oleh UFO atau ia merupakan fenomena semula jadi. Satu siasatan polis sedang dilakukan berhubung kejadian itu.
Namun, seorang pegawai polis yang mendegar keterangan daripada enam petani yang memiliki tujuh petak sawah percaya, bulatan itu bukan buatan manusia.
"Mereka bilang (para petani itu) nggak (tidak) mungkin itu dibuat oleh manusia," kata seorang pegawai polis, I Made Muliawan kepada wartawan akhbar dalam talian detikcom.
Menurutnya, petani-petani itu tidak melihat terdapat kegiatan mencurigakan di kawasan sawah padi tersebut.
"Tidak ada keterangan yang menyebutkan, melihat ada orang melakukan hal-hal aneh di sawah itu," katanya.
Dia berkata, salah seorang pemilik sawah itu pernah mendengar bunyi bising pada malam sebelum corak itu ditemui.
"Malam hari ada yang bilang mendengar suara seperti pesawat turun, terus pastinya dia melihat di sawahnya," kata pegawai polis itu.
Menurutnya, pihak polis menghalang orang ramai mendekati kawasan yang mengandungi objek misteri itu.
Dia berkata, sekatan itu dibuat kerana pihaknya bimbang orang ramai akan memijak pohon padi sekali gus menjadi rosak dan merugikan petani. - Agensi

24 Januari 2011


Hamas telah berjaya melahirkan ramai doktor dari kalangan rakyat tempatan yang antara lain bukan sahaja dapat membantu orang ramai bagi kepentingan perubatan, tetapi juga membantu perjuangan Hamas sendiri."Selain itu, Kerajaan Hamas telah berjaya melahirkan lebih kurang 1,000 orang hafiz (hafiz dan hafizah) setiap tahun sejak berakhirnya peperangan dengan Israel tahun 2009 lalu, "


KUALA LUMPUR, 24 Jan: [Harakahdaily]Kerajaan Hamas Palestin di bawah pimpinan Perdana Menteri, Ismail Haniyyah berjaya melakar beberapa kejayaan, walaupun ditekan pelbagai sudut oleh regim zionis Israel dan konco-konconya terutama sejak peperangan 22 hari tahun 2009 lalu.
Jurucakap yang juga ketua rombongan pegawai-pegawai Kementerian Luar Negeri Palestin yang berkunjung ke Malaysia, Hani I. Y. Abu Owda menjelaskan, antaranya termasuklah kejayaan Hamas membuka kolej perubatan dan membina beberapa buah pusat menghafaz Al-Quran.
(Foto: Tuan Guru Abdul Hadi menyampaikan cenderahati kepada Hani IY Abu Owda.)
Menurut beliau, hasilnya, kini Hamas telah berjaya melahirkan ramai doktor dari kalangan rakyat tempatan yang antara lain bukan sahaja dapat membantu orang ramai bagi kepentingan perubatan, tetapi juga membantu perjuangan Hamas sendiri.
"Selain itu, Kerajaan Hamas telah berjaya melahirkan lebih kurang 1,000 orang hafiz (hafiz dan hafizah) setiap tahun sejak berakhirnya peperangan dengan Israel tahun 2009 lalu," katanya.
Beliau yang juga Pengarah Besar Pejabat Perdana Menteri memberitahu demikian dalam kunjungan rasminya ke Pejabat Agung PAS, Jalan Raja Laut, di sini, hari ini, untuk bertemu Presiden PAS, DatukSeri Tuan Guru Abdul Hadi Awang.  
Menurut beliau, sokongan orang ramai terhadap perjuangan Hamas di Palestin kini semakin membanggakan, terutama sejak selepas kematian Allahyarham Syeikh Ahmad Yasin.
"Dalam masa yang sama, tentangan yang diterima oleh Hamas dari regim zionis Israel dan koncu-koncunya sebenarnya semakin dahsyat selepas tamatnya peperangan 22 hari dengan Israel tahun 2009 lalu menerusi pelbagai cara," katanya.
Bagaimanapun, beliau turut menyuarakan kesyukuran, kekaguman dan ucapan terima kasihnya bagi mewakili Perdana Menteri kepada seluruh umat Islam di negara ini khasnya dan negara-negara lain amnya kerana telah memberikan sokongan pelbagai sudut kepada Hamas dan umat Islam di Palestin sejak dulu hingga kini.
Hamas berjaya menubuhkan kerajaan setelah mendapat sokongan majoriti rakyat Palestin pada pilihanraya tahun 2006 lalu.
Sejak itu, wakil-wakilnya telah beberapa kali berkunjung ke Malaysia untuk bertemu Presiden dan pemimpin-pemimpin PAS, manakala kunjungan hari ini merupakan kunjungan pertama bagi tahun ini.       
Dalam pertemuan itu, beliau turut menyampaikan salam penghargaan daripada Perdana Menteri Kerajaan Hamas di Gazza, Ismail Haniyyah kepada Abdul Hadi dan pemimpin-pemimpin serta ahli-ahli PAS di seluruh negara.
Selain beliau, rombongan tersebut turut dianggotai Muat Haniyyah yang juga anak kepada Perdana Menteri Ismail Haniyyah, Dr Mahmoud Z. M. El Madhoun yang juga Pengarah Besar Program Latihan Diplomasi, Rami J.H. Al Ghamri yang juga jurutera dan Read Abu Dayer yang juga pegawai di Jabatan Perdana Menteri.
Rombongan mereka tiba di Pejabat Agung PAS sekitar jam 12.30 tengah hari dengan disambut oleh Abdul Hadi, Timbalan Presiden, Ustaz Nasharudin Mat Isa dan AJK PAS Pusat, Dr Syed Azman Syed Ahmad Nawawi.
Turut hadir pada pertemuan itu, Setiausaha Politik kepada Presiden PAS, Dr Ahmad Samsuri Mokhtar, Setiausaha dan AJK Lajnah Antarabangsa PAS Pusat, Mohd Faiz Nawi dan Amran Al-Malizi.

 
BRYANSK (Arrahmah.com) - Seorang Muslimah etnis Ukraina, yang baru masuk Islam (sebelumnya penganut Kristen), menyebabkan alarm di beberapa kantor kepolisian Rusia di kota Bryansk dekat perbatasan Ukraina ketika ia sedang melaksanakan sholat di supermarket.
Menurut Islam, Muslim harus menyelesaikan sholat 5 waktu dalam sehari pada waktu yang telah ditentukan.  Muslimah ini tengah berada di supermarket saat salah satu waktu sholat, ia memutuskan bahwa ia tidak boleh mengabaikan kewajiban dirinya.

Menurut warga setempat, mereka wasapada ketika perempuan ini sholat di jalanan dan kemudian "mencurigainya".  Dia menangkat tangan dan mereka berpikir bahwa perempuan tersebut akan melakukan aksi "bom bunuh diri".

Tidak mampu menenangkan saraf mereka dari pandangan itu, seorang karyawan supermarket menelepon polisi dan melaporkan mengenai adanya bahan peledak.  Sementara itu, seusai sholat Muslimah itu meninggalkan gedung.


Polisi, unit investigasi dan divisi teknis dari geng OMON bergegas menuju tempat kejadian.

Selama tiga jam, pakar bahan peledak dengan hatihati menyisir setiap tempat di hypermarket, tetapi mereka tidak menemukan apa-apa.

Sementara itu, polisi melakukan operasi pencarian intensif terhadap Muslimah di seluruh kota, semua pos polisi menerima gambaran tentang diri Muslimah yang melaksanakan sholat di supermarket.

Saat ia terlihat di salah satu jendela di sebuah bus yang lewat, polisi memberhentikan bus dan menangkapnya.

Kartu identitasnya mengatakan bahwa ia lahir di kota Ukraina, Kharkov.  Ia menjelaskan kepada polisi Rusia mengenai "perilaku anehnya" bahwa ia hanya menjalankan sholat Maghrib saat itu.  (haninmazaya/arrahmah.com)
Raih amal shalih, sebarkan informasi ini...

Al Baqarah ayat 120. Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak sekali-kali akan bersetuju atau suka kepadamu (Wahai Muhammad) sehingga Engkau menurut ugama mereka (yang telah terpesong itu). Katakanlah (kepada mereka): "Sesungguhnya petunjuk Allah (ugama Islam itulah petunjuk Yang benar". dan Demi Sesungguhnya jika Engkau menurut kehendak hawa nafsu mereka sesudah datangnya (wahyu Yang memberi) pengetahuan kepadamu (tentang kebenaran), maka tiadalah Engkau akan peroleh dari Allah (sesuatupun) Yang dapat mengawal dan memberi pertolongan kepada mu.


SEJUMLAH naskhah buku Hard Truths to Keep Singapore Going yang merupakan memoir Lee Kuan Yew dipamerkan di sebuah kedai buku di Tanjong Pagar, Singapura kelmarin.

Kuan Yew gesa penduduk Islam kurang patuh pada agama

SINGAPURA - Pengasas Singapura, Lee Kuan Yew menggesa masyarakat Islam di negara itu supaya menjadi kurang tegas dalam hal pematuhan ajaran agama demi meningkatkan integrasi dan proses pembangunan negara bangsa.
Singapura didominasi oleh penduduk etnik Cina manakala kaum minoritinya dibentuk oleh kelompok Melayu beragama Islam dan orang India.
Kuan Yew sering menekankan mengenai pentingnya keharmonian kaum.
"Saya ingin menyatakan pada hari ini, kita boleh mengintegrasikan semua agama dan kaum kecuali Islam," kata Kuan Yew dalam bukunya yang bertajuk Lee Kuan Yew: Hard Truths to Keep Singapore Going.
Buku tersebut mengandungi pandangan-pandangan jujurnya mengenai Singapura dan masa depannya.
"Saya fikir kita bergerak maju dengan baik sehinggalah timbulnya Islam dan jika kamu tanya tentang pemantauan saya, komuniti-komuniti lain lebih mudah berintegrasi, kawan-kawan, perkahwinan berlainan bangsa dan sebagainya.
"Saya fikir masyarakat Islam secara sosialnya tidak menimbulkan sebarang masalah, tetapi mereka berbeza dan terpisah," kata Kuan Yew yang menggesa komuniti Islam untuk menjadi kurang tegas dalam mematuhi Islam.
Sewaktu pelancaran buku tersebut pada Jumaat lalu, beliau yang menyifatkan dirinya sebagai seorang yang pragmatik memberi amaran kepada rakyat Singapura tentang perasaan puas hati mereka.
Kuan Yew turut menyatakan republik yang majoritinya terdiri daripada etnik Cina itu masih dalam proses membangunkan sebuah negara bangsa.
Di dalam bukunya, beliau menyifatkan Singapura sebagai sebuah bangunan 80 tingkat yang dibina di atas tanah berpaya.
Kuan Yew menegaskan bahawa Singapura mesti berdepan dengan perasaan bermusuhan daripada jiran-jiran beragama Islam yang lebih ramai.
"Kita mempunyai jiran-jiran yang peramah? Sedarlah... Inilah yang melemahkan kita kerana kita merupakan orang yang gemar mencampuri urusan orang lain," katanya yang mendakwa usaha Malaysia dan Indonesia untuk menjejaskan perniagaan pelabuhan Singapura.
Singapura keluar dari Persekutuan Malaysia pada tahun 1965 ekoran perbezaan besar terhadap dasar Kuala Lumpur yang memberi keistimewaan kepada kaum Melayu. Sejak itu, Singapura telah mewujudkan pasukan tentera paling moden di Asia Tenggara untuk menangani ancaman negara asing.
Bercakap tentang politik tempatan, Kuan Yew menyatakan Parti Tindakan Rakyat (PAP) yang memerintah sejak tahun 1959 apabila Singapura memperoleh autonomi politik daripada pemerintah kolonial Britain akan kehilangan kuasanya pada satu hari nanti.
"Akan tiba satu masa apabila orang ramai berkata, mari cuba pihak yang satu lagi. Sama ada kerana kualiti PAP telah menurun atau pihak pembangkang sudah menghasilkan satu pasukan yang setanding dengan PAP. Hari itu akan tiba. Bagi tempoh 10 hingga 20 tahun akan datang, saya tidak fikir ia akan berlaku. Menjangkau tempoh itu, saya tidak tahu," katanya.
Kuan Yew menyatakan walaupun satu kaji selidik menunjukkan sebaliknya, beliau percaya rakyat Singapura masih belum bersedia menerima seorang perdana menteri yang bukan daripada etnik Cina.
"Satu undian menyatakan 90 peratus masyarakat Cina Singapura menyatakan mereka akan melantik seorang bukan Cina sebagai PM. Baiklah, ini adalah ideal. Anda percaya undian-undian ini? Betul-betul sampah. Mereka bercakap apa yang secara politiknya betul," tegasnya.
Kuan Yew juga mempertahankan dasar mempromosikan perkahwinan sesama rakyat Singapura yang berpendidikan tinggi.
Dasar itu dilihat oleh para pengkritik sebagai satu proses kejuruteraan sosial dan menafikan tanggapan mengenai cinta pandang pertama.
"Rakyat mendapat pendidikan. Golongan yang cerdik akan naik statusnya dan mengahwini pasangan yang sama-sama menerima pendidikan yang bagus. Hasilnya, anak mereka pasti lebih pandai berbanding anak-anak tukang kebun.
"Ini adalah hakikat kehidupan. Anda mempunyai seekor kuda betina yang bagus, anda tidak mahu membuat kacukkan antara ia dengan seekor kuda biasa. Anda akan mendapat anak kuda yang kurang bagus. Manusia yang tertarik kepada karakteristik fizikal akan menyesal mengenainya," katanya lagi.
Kuan Yew mendedahkan beliau telah mendermakan semua pendapatannya berjumlah AS$10 juta (RM30.6 juta) kepada kebajikan sejak mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada tahun 1990 selepas 31 tahun berkuasa.
Menteri-menteri kabinet Singapura mendapat bayaran gaji tertinggi di dunia sebagai sebahagian daripada strategi mencegah rasuah dan menarik bakat dari sektor swasta.
Kuan Yew yang memegang jawatan khas, Mentor Perdana Menteri kini bertindak selaku penasihat kepada Perdana Menteri Singapura yang juga merupakan anak lelakinya, Lee Hsien Loong yang mula memerintah sejak tahun 2004.Di sebalik kata-katanya yang tegas, Kuan Yew menunjukkan ciri-ciri kelembutannya apabila ditanya tentang mendiang isterinya, Kwa Geok Choo yang meninggal dunia pada usia 89 tahun, Oktober lalu.
"Ia membawa makna lebih keseorangan," kata Kuan Yew dalam buku tersebut yang mengandungi siri temu ramah eksklusif dengan wartawan-wartawan akhbar Straits Times. - AFP

23 Januari 2011


Firman Allah SWT :Al Furqaan ayat (63). dan hamba-hamba (Allah) Ar-Rahman (yang diredhaiNya), ialah mereka Yang berjalan di bumi Dengan sopan santun, dan apabila orang-orang Yang berkelakuan kurang adab, hadapkan kata-kata kepada mereka, mereka menjawab Dengan perkataan Yang Selamat dari perkara Yang tidak diingini;


Chua hina Queen Elizabeth dan PM India?
Harakahdaily   
KUALA LUMPUR, 23 Jan: Serangan peribadi Presiden MCA, Datuk Seri Chua Soi Lek terhadap calon PAS, Normala Sudirman kononnya 'kalau dia bersalam pun dengan memakai sarung tangan' adalah sesuatu yang tidak boleh diterima.
(Gambar atas: Queen Elizabeth bersalam dengan Perdana Menteri India Manmohan Singh dalam keadaan bersarung tangan.)
Bahkan ia dianggap merendah-rendahkan pengetahuan dan budaya orang Cina sendiri seolah-olah mereka bodoh untuk menerima pandangan bekas menteri kesihatan itu.

Ini kerana bersalam dengan memakai sarung tangan bukannya merendahkan martabat mana-mana pihak dan tidak ada kesalahanpun dari segi moralnya.

Bagi kebanyakan pihak, kenyataan Chua ini sesuatu yang sangat naif dan menyerang pribadi pihak lain ketika moral beliau sendiri sangat dipertikaikan sehingga terpaksa melepaskan jawatannya sebagai Menteri Kesihatan sebelum ini.

"Baginda Queen Elizabeth, Ratu England juga memakai sarung tangan ketika bersalam dengan mana-mana pihak hatta pemimpin negara lain.

"Adakah Chua Soi Lek mahu berkata, Queen Elizabeth mahu menghina Perdana Menteri India, Manmohan Singh ketika bersalam dengan beliau dalam keadaan memakai sarung tangan," kata seorang pemerhati politik.

Bagi keluarga diraja British, tidak memakai sarung tangan ketika bersalam dengan pihak lain adalah satu yang tidak beradab.

Bagi Islam pula, bersalam dengan lelaki atau perempuan yang boleh dinikahi (bukan muhrim) adalah satu kesalahan (dosa).

Normala Sudirman pula menyifatkan Umno telah gagal membantu MCA memahami konsep Islam yang sebenar sehingga menyebabkan parti komponen BN itu tidak dapat menghormati nilai dan tertib orang Islam khususnya kaum wanita.

Merujuk kepada isu tidak bersalam yang ditimbulkan Presiden MCA Datuk Seri Dr Chua Soi Lek, Normala meminta MCA memahami adat dan tatatertib orang Islam terutamanya wanita Islam sebelum mengeluarkan sebarang kenyataan yang boleh menimbulkan kontroversi.

Menurut Normala, 38, sepatutnya setelah 53 tahun merdeka MCA yang dipimpin Dr Chua sudah memahami tertib seorang wanita  Islam.

"Saya secara peribadi berpendapat bahawa sudah tiba masa pihak lawan (BN) matang setelah 53 tahun kita merdeka... apa yang paling penting adalah dasar-dasar atau komitmen perkhidmatan yang mahu dibawa kepada rakyat khususnya pengundi di Dewan Undangan Negeri (DUN) Tenang.

"Bukan menyentuh isu peribadi atau serangan peribadi yang saya kira ia satu perkara yang sangat jauh daripada apa yang kita fokus.

"Saya kira perkara yang paling penting adalah setelah 53 tahun merdeka, MCA sepatutnya sudah lama memahami konsep sebagai individu Muslim yang perlu kerana mereka berkawan dengan komponen BN iaitu Umno," kata beliau dalam temu bual ekslusif bersama The Malaysian Insider hari ini.

Exco Dewan Muslimat PAS pusat ini berkata demikian ketika diminta mengulas tindakan Dr Chua mengenai Islam apabila secara sindiran membuat perbandingan cara Normala bersalaman dengan Presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR) Datuk Dr Wan Azizah Wan Ismail semasa berkempen di Tenang.

"Dia tidak akan datang ke sini (tokong Cina), (dan) dia langsung tidak bersalam dengan orang. Saya sudah terima aduan mengenai hal ini.

"Dia seperti isteri Anwar Ibrahim. Dia memakai sarung tangan ketika bersalam. Jika anda boleh menerima cara Islam sebegini, pergilah undi PAS," kata Chua.

 “Islam, pilihan terbaik untuk Tunisia”

 BEIRUT (Arrahmah.com) - Islam merupakan metode terbaik bagi revolusi Tunisia da seluruh dunia Arab dan muslim, bukan metode yang dipromosikan oleh Barat, salah seorang aktivis menyatakan.
"Kami mengatakan bahwa hanya Islam yang membawa kedamaian dan ketenangan serta kebebasan bagi masyarakat, bukan sekularisme, bukan diktatorial, bukan berbagai ideologi sekular yang digembar-gemborkan oleh Barat," Utsman Bakhkhas, dari Hizb ut Tahrir, mengatakan.

"Muslim sudah muak dengan rezim-rezim diktator dan kami tidak akan berhenti sampai Islam dan hanya Islamlah yang akan kembali berkuasa," ia menambahkan dalam sebuah wawancara dengan Press TV.

Bakhkhas menegaskan bahwa partainya ingin masyarakat menyadari rencana yang disusun oleh intelijen di Aljazair, Mesir, Yordania, dan Arab Saudi dengan bantuan Amerika dan Prancis untuk menyabotase, merusak, dan memanfaatkan revolusi ini.

"Rezim sebelumnya (mantan penguasa Tunisia) bergantung pada perdana menteri sekarang. Faktanya, revolusi ini telah berhasil menumbangkan diktator Ben Ali dan memberikan harapan di seluruh wilayah bahwa ini adalah jalan bagi pembebasan," ia berpendapat.

Mantan Presiden Tunisia, Ben Ali, yang berkuasa selama lebih kurang 23 tahun itu berakhir setelah terjadi aksi protes yang berlangsung berminggu-minggu dan memuncak dalam kemenangan sebuah revolusi. Era kepemimpinannya dirusak oleh berbagai catatan pelanggaran hak asasi manusia dan tindak penyiksaan.

Lebih dari 100 orang tewas dalam kerusuhan berminggu-minggu yang melanda salah satu negara di Afrika Utara ini. (althaf/arrahmah.com)
Raih amal shalih, sebarkan informasi ini...
Bacalah jika rajin [ malaysiakini.com Negara Islam: Ada baik Cina diingatkan, kata TPM]

Oooopsss...Orang kawen sahaja

 Wanita lumpuh selepas kena 'ciuman cinta' di leher

AUCKLAND - [ Kosmo]Seorang wanita berusia 44 tahun lumpuh buat seketika selepas dia dicium pasangannya di bahagian leher, lapor sebuah akhbar semalam.
Dia lumpuh di bahagian lengan kiri semasa menonton televisyen.
Doktor-doktor yang memeriksanya bingung mengenai punca dia diserang strok sehinggalah mereka mendapati terdapat tanda ciuman cinta di bahagian lehernya sekali gus meleraikan misteri serangan strok itu.
Wanita itu kemudian memberitahu doktor bahawa dia dicium beberapa hari sebelum diserang strok.
Seorang doktor, Teddy Wu dari Hospital Middlemore di Auckland berkata: "Disebabkan ia merupakan ciuman cinta, terdapat sedutan yang kuat.
Menurutnya, terdapat darah beku di dalam arteri di tempat sedutan itu dibuat.
Dia berkata, darah beku tersebut tidak dapat bergerak menyebabkan strok itu berlaku. Wanita itu pulih selepas dirawat dengan ubat antibekuan. - Agensi

22 Januari 2011

Kami hanya mahu ISLAM


LONDON (Arrahmah.com) - Hari Jum'at ini (21 Januari 2011), kaum Muslimin di London kembali menggelar demonstrasi untuk menyerukan penerapan syariat Islam di Tunisia. Mengambil tempat di Luar Kedutaan Tunisia di London, 29 Princes Gate, London SW7 1QG, Muslimin London menyerukan umat Islam di Tunisa untuk hanya menerapkan syariat Islam, bukan yang lain!
Kewajiban Penerapan Syariat Islam
 

Kami menyerukan kepada umat Islam di Tunisia untuk melakukan tanggung jawab Islam mereka dan mengambil otoritas yang benar milik mereka dan untuk kembali menyerahkan kedaulatan hanya kepada (kedaulatn) Allah (SWT). Pelaksanaan syariat (hukum Islam) bukanlah suatu pilihan melainkan sesuatu yang kita tidak punya pilihan lain, karena melakukan hal sebaliknya adalah sebuah tindakan murtad, sebagaimana firman Allah SWT., dalam Al Qur'an:

Barangsiapa yang tidak berhukum dengan apa yang telah Allah SWT., turunkan (syariat Islam), maka mereka adalah kafir "[QS 5:44]

Orang-orang Tunisia, Muslim dan non-Muslim membutuhkan sistem yang menjamin kebutuhan dasar pangan, sandang dan papan untuk semua warga negara dan yang melindungi keyakinan, kehidupan, kehormatan, kekayaan dan pikiran rakyat.
Hanya Islam secara historis terbukti dapat menawarkan hal tersebut dan ini adalah satu-satunya solusi. Runtuhnya ekonomi kapitalis, merobek kain sosial masyarakat barat dengan eksploitasi merajalela jenis kelamin dan penindasan nyata dari mereka yang menerapkan hukum buatan manusia di Barat dan Timur harus menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa sekularisme, kebebasan , demokrasi, liberalisme dan istilah-istilah seperti sosialisme adalah eufemisme hanya untuk anarki dan hegemoni yang meninggalkan kita pada belas kasihan pemimpin yang mengatur agar keinginan mereka sendiri terpenuhi. Ini bukanlah yang diinginkan masyarakat Tunisia dan ini bukanlah solusi.
Kami telah diciptakan oleh Allah SWT., untuk menyembah Allah SWT., secara eksklusif (tidak menyekutukan) dan ini berarti penerapan Islam tidak hanya pada tingkat personal tetapi juga di dalam masyarakat sebagai sistem, ekonomi, hukum dan sosial serta kebijakan luar negeri berdasarkan hukum Ilahi.
Selama lebih dari 86 tahun, sejak kehancuran Khilafah di tahun 1924 melalui tangan-tangan kotor Inggris dan Perancis, dunia telah kehilangan cahaya dan menjadi lebih menderita di bawah tirani monarki dan diktator yang mana mereka melakukan penawaran tuan-tuan mereka yang memiliki kebencian yang nyata terhadap Islam.
Meskipun telah diberi sistem yang sempurna dari Allah SWT., faktanya masih banyak masyarakat Muslim yang terus berpihak pada musuh-musuh Islam dan kaum Muslimin masih saja mengabaikan tugasnya untuk hidup dan memerintah dengan syari'at Islam.
Tunisia kita saksikan pada hari ini memimpin jalan bagi kebangkitan dengan mengikuti hati mereka dan tunduk kepada perintah Allah SWT., daripada PBB, Perancis dan Amerika. Dengan demikian mereka bisa mendapatkan ridha Allah SWT., dan berkah dari langit dan bumi, dan menolak murka Allah SWT., dan menghindar dari penghinaan secara terus menerus dalam kehidupan ini dan berikutnya.
Inspirasi Perlawanan Terhadap Rezim Kufur Dari Tunisia

Muslim di seluruh dunia terbelalak melihat kejadian di Tunisia saat ini dan mereka tersadar bahwa ini semua datangnya dari Allah SWT., bahwa ia percikan cahaya kebenaran dalam benak putra dan putri Tunisia sehingga mereka dapat benar-benar keluar dari ketidakadilan yang telah diusahakan untuk begitu lama dan dapat membuang belenggu hukum buatan dan mengadopsi sistem pemerintahan Khilafah yang akan menuntut kesetiaan setiap Muslim secara global.
Pada saat ini, tidak satu pun negara lain yang bisa mendikte Tunisia dan dapat mengklaim kedaulatan untuk manusia, kecuali memberikan kedaulatan hanya untuk Allah SWT. Kaum Muslimin di Tunisia dapat menjadi contoh dan memberi contoh kepada umat Islam di seluruh dunia akan sebuah perjuangan. Mereka dapat menunjukkan bahwa kaum Muslimin di wilayah ini (Tunisia) dan di tempat lain yang hidup di bawah diktator yang dzolim yang tidak memenuhi kebutuhan umat Islam di agenda mereka, maka ini bukanlah hanya sebuah takdir yang kita dipaksa untuk menyerahkan tetapi sebaliknya kita dapat bangkit secara kolektif dan menumbangkan rezim kufur dan kembali menyerahkan wewenang dan kedaulatan kepada umat Muslim.
Beberapa contoh kejahatan yang telah dilakukan Presiden Tunisia, Zine El Abidine Ben Ali kepada Islam dan kaum Muslimin:
  • Ia digunakan untuk menjadi mahasiswa Amerika yang digunakan sebagai mata-mata mereka di Afrika Utara untuk melindungi kepentingan mereka dan yang menunjuknya sebagai Presiden.
  • Dia mencoba membuat umat Islam melupakan identitas mereka dengan melarang jilbab dan penutupan masjid kecuali pada waktu sholat, dengan polisi yang memeriksa dan menghadiri masjid.
  • Di tahun 1990-an di bawah rezim Tunisia Ben Ali mulai menangkap Muslim yang menumbuhkan jenggot dan melarang mereka dari masjid, tempat kerja dan lembaga-lembaga pengajaran.
  • Dia dan keluarganya mencuri kekayaan rakyat Tunisia dan mulai menggunakannya untuk keinginan mereka sendiri, ini memberikan kontribusi untuk orang normal tidak mampu mengatasi biaya hidup setiap hari, sementara pada saat yang sama meningkatkan harga makanan pokok. Bulan lalu pemuda bernama Muhammad Bouazizi membakar dirinya sendiri karena ia dilarang menjual buah-buahan di pasar, namun ia meminta uang tambahan di bawah meja, ini memicu pemberontakan saat ini.
  • Dia menyamakan Islam ke zaman kegelapan dan melarang Muslim memiliki lebih dari satu istri.
  • Dia mengendalikan siapapun yang menjadi oposisi dan menerapkan tirani. Polisi memberi lampu hijau untuk membunuh siapapun yang berbeda dengan dia.
  • Sedikitnya 20 orang telah ditembak mati oleh polisi saat berdemonstrasi menentang rezim dan lebih dari 70 warga sipil yang tewas termasuk banyak perempuan.
  • Dia lari dari Tunisia ke Arab Saudi, setelah ditolak oleh Perancis dan Italia, bersama istrinya mengambil atau membawa harta rampasan berupa emas batangan yang banyak.
  • Pengawal pribadi Ben Ali masih menyulut teror pada orang-orang untuk menciptakan ketakutan dalam hati mereka dan untuk menyesali tindakan mereka untuk bangkit menentang rezim kufur.
(M Fachry/alm/arrahmah.com)

21 Januari 2011

Jom lihat Cikgu Mala di Astro


Jumat, 21/01/2011 [eramuslim.com]
Setelah redup dan tertutup, maka sekarang angin keterbukaan hadir bagi partai-partai dan gerakan Islam untuk mendapatkan legitimasi politik di Tunisia setelah selama puluhan tahun mereka 'tertindas' oleh rezim otoriterBen Ali yang bergaya "Ataturk" di negara Afrika Utara tersebut.
Terusir dan jatuhnya Presiden Tunisia Zine El Abdine Ben Ali telah membawa cahaya terang bagi seluruh partai-partai oposisi yang pernah dilarang oleh mantan rezim itu termasuk kelompok-kelompok Islamis.
Yang paling menonjol dari seluruh partai Islam Tunisia adalah Partai Renaisans atau An-Nahdhah, di bawah kepemimpinan Syaikh Rasyid Ghannouchi.

Penampilan Rasyid Ghannouchi di media mengecam rezim Ben Ali setelah "Revolusi melati" membawa rasa baru pluralitas yang dapat mencakup bergabungnya partai-partai Islam dalam membentuk pemerintahan Tunisia baru.
Partai An-Nahdhah, didirikan pada tahun 1981, berfokus pada menghidupkan kembali peran masjid, menolak pemisahan antara agama dan negara dan mendukung Arabisasi pendidikan sambil mempertahankan pembelajaran untuk bahasa asing.
Dianggap sebagai wakil utama Islam politik di Tunisia, an-Nahdhah bertujuan membuktikan penerapan Islam dalam segala hal kehidupan dan menolak kekerasan sebagai sarana perubahan sementara menegaskan pentingnya konsultasi (syura) dalam menyelesaikan politik, budaya, dan isu-isu intelektual.

Gerakan Salafi
Gerakan Salafi, di bawah kepemimpinan Syaikh al-Khatib al-Idrisi, adalah yang paling terbaru dari tren Islam di Tunisia dan telah menyaksikan akhir-akhir ini pertumbuhan nya secara diam namun nyata berkembang.
Gerakan ini tidak terlibat dalam politik dan terbatas perannya ke kajian-kajian di masjid, tetapi selalu menjadi sasaran oleh rezim Ben Ali. Al-Idrisi, yang berasal dari pusat gubernuran Sidi Bouzid, ditangkap pada tahun 2006 setelah terjadi bentrokan dengan pihak keamanan.
Idrisi dijatuhi hukuman penjara selama dua tahun atas tuduhan mengeluarkan fatwa bahwa sanksi tindakan jihad dan mengkover kegiatan teroris.
Seorang pria buta berusia 56 tahun, Idrisi mulai mendapatkan popularitas di kalangan pemuda Tunisia pada tahun 2005, beberapa tahun setelah ia pulang dari Saudi, di mana ia bekerja di keperawatan, dan sejauh ini merilis tiga buku dan menulis buku penafsiran Quran yang belum dipublikasikan.
Para anak muda Salafi terutama aktif di internet khususnya di situs jejaring sosial seperti Facebook. Namun, mereka tidak menyebut diri mereka sebagai Salafi dan tidak menyatakan milik gerakan Salafi.
Menurut Asosiasi Internasional untuk Mendukung Tahanan Politik, kelompok usia anggota yang ditahan dari gerakan Salafi berkisar dari 25 hingga 30 tahun dan kadang-kadang turun ke 19 tahun. Semua tahanan ditangkap berdasarkan hukum terorisme.

Gerakan Hizbut Tahrir
Partai Pembebasan Islam (Hizbut Tahrir) didirikan di Yerusalem pada tahun 1953 oleh Syaikh Taqiuddin al-Nabhani, seorang deflektor dari Ikhwanul Muslimin. Partai ini mulai mendapatkan tempat di Tunisia pada tahun 1973 dan berhasil menarik beberapa perwira militer, yang menyebabkan pemerintah menuduh mereka mempersiapkan sebuah kudeta militer.
Anggota Hizbut tahrir yang diadili pada tahun 1983 1986, dan 1990, dengan sidang terakhir termasuk terhadap 228 terdakwa. Penangkapan dan pengadilan diperpanjang hingga 2006 dan setelahnya, namun HT membuktikan mereka tetap berhasil aktif walau tindakan keamanan yang ketat diberlakukan oleh pemerintah. Beberapa anggota HT menghadapi persidangan militer.
Meskipun meyakini pentingnya memiliki perwira tentara bergabung dalam jajaran kelompoknya dan peran militer dalam mempengaruhi perubahan, Partai Pembebasan Islam (Hizbut Tahrir) menolak konflik bersenjata dan penggunaan kekerasan dan mendukung pluralitas dalam kerangka Islam.
Sekte Syiah
Dr Muhammad al-Tijani al-Samawi yang memulai propagasi keyakinan Syi'ah di Tunisia
Munculnya iman Syiah di Tunisia dimulai ketika ulama Tunisia Dr Muhammad al-Tijani al-Samawi menerbitkan sebuah buku berjudul "Lalu Saya akan Dipandu", di mana ia menceritakan kisah konversi dirinya ke sekte Syi'ah.

Namun, sekolah sekte Syiah mulai menjadi populer di Tunisia setelah tahun Revolusi Syiah di Iran tahun 1979 dan mulai dengan menarik beberapa anggota dari partai An-Nahdhah.
Jumlah Syi'ah meningkat dengan pertumbuhan pengaruh tokoh Syi'ah tertinggi Iran Ayatollah Khomeini di awal 1980-an. Gelombang Syi'ah dikenal sebagai "orang-orang yang mengikuti Imam."
Hubungan antara partai An-Nahdhah dan kelompok Syiah penuh dengan ketegangan. Syaikh Rasyid Ghannouchi dilarang pergi ke Iran dan ia menuduh rezim Iran mendukung rezim Ben Ali dan bersekongkol dengan presiden melawan dirinya.
Syiah di Tunisia diberi relatif kebebasan selama rezim Ben Ali. Mereka diperbolehkan untuk melakukan perjalanan ke Irak dan Iran dan mereka dilaporkan mendanai seminari Syiah di kota suci Najaf dan Qom.
Menurut peneliti Islam Salah al-Din al-Jourshi, jumlah Syi'ah di Tunisia tidak melebihi 2.000, sedangkan Samawi menegaskan mereka berjumlah ratusan ribu.

Kelompok Islam Progresif
Gerakan Progresif Islam adalah sebuah cabang dari partai An-Nahdhah dan terdiri dari mahasiswa, dosen, dan intelektual yang berorientasi Islam dan tertarik dalam membaca ulang warisan dari Ikhwanul Muslimin, yang merupakan inti utama dari ideologi Islam modern.
Gerakan Islam Progresif, yang dibentuk pada akhir tahun 1970, menolak ekstremisme dan terbuka untuk ide-ide progresif dari kedua kelompok Sunni dan Syiah, termasuk liberal dan kaum kiri.
Gerakan ini secara bertahap menjauhkan diri dari induknya, An-Nahdhah, sampai akhirnya mendeklarasikan independensinya pada tahun 1980.
Gerakan Islam Progresif, yang tidak memiliki ambisi politik dan tidak berusaha untuk mencapai kekuasan, akhirnya bubar dan sebagian besar anggotanya kini berafiliasi dengan Forum al-Jahiz, yang bertujuan untuk menghidupkan kembali lingkungan intelektual di Tunisia dan berfokus pada menarik warga Arab dan cendekiawan Muslim.(fq/aby)

20 Januari 2011

 Syaikh Qardhawi Serukan Pemuda Arab Jangan Lakukan Aksi Bakar Diri

Kamis, 20/01/2011( eramuslim.com)
Syaikh Dr Yusuf al-Qardhawi - presiden persatuan ulama muslim Internasional - menyerukan kepada seluruh pemuda Arab untuk menjaga hidup mereka, dan tidak melakukan aksi bunuh diri dengan membakar diri sendiri.
Syaikh Qardhawi mengatakan, dalam sebuah pernyataan pribadi, Rabu malam (19/1): "Saya menyerukan kepada para pemuda Arab dan Muslim baik di Mesir, Aljazair, Mauritania dan lainnya yang ingin membakar diri mereka sendiri akibat kemarahan serta putus asa dari masa depan mereka, agar mereka jangan berputus asa dari rahmat Allah, dan hanya orang-orang kafirlah yang putus asa dari rahmat Allah, di balik kesulitan ada kemudahan."
Menambahkan, Syaikh Qardhawi mengatakan seperti dikutip Aljazeera: "Kepada para pemuda..jagalah hidup anda, kehidupan Anda merupakan berkah dari Allah dan harus disyukuri, jangan melakukan aksi membakar diri sendiri, yang Anda harus lakukan adalah membakar tindakan tirani, kezaliman, dan bersabarlah dengan ketabahan terhadap masa depan."
"Kita memiliki sarana perlawanan terhadap ketidakadilan dan tindakan tirani, apa perlu bagi kita untuk membunuh diri kita sendiri atau membakar tubuh kita, dan tindakan seperti itu adalah haram."
Syaikh Qardhawi menyatakan telah terjadi kondisi kebingungan dan kesalahpahaman terkait pembicaraan tentang seorang anak muda Tunisia yag bunuh diri dengan membakar dirinya sendiri Muhammad Bouazizi, sehingga menjadi percikan serta memicu revolusi dalam masyarakat Tunisia dan menjatuhkan Presiden Zine El Abidine Ben Ali, namun kemudian upaya bakar diri tersebut diikuti oleh banyak anak muda di negara-negara Arab lainnya termasuk Mesir dan Aljazair hingga Mauritania.
"Saya tidak menulis opini tentang hal ini, tapi saya mengomentari dalam program saya "Syariah wal Hayah" dan saya mengatakan bahwa saya meminta kepada Allah Yang Maha Esa dan berdoa kepadaNya untuk mengampuni pemuda ini, dan memaafkannya atas tindakan yang dilakukannya yang melanggar Syariah," tambah Qardhawi.(fq/imo)

;;