22 Disember 2018

Ciri yang disebutkan mengenai Ya’juj dan Ma’juj mirip Bangsa China, namun apakah itu manusia sepet saat ini?

“Kiamat tidak akan terjadi,” kata Nabi dalam salah satu hadisnya, “sampai kalian memerangi sekolompok orang yang sendalnya terbuat dari bulu, dan memerangi bangsa Turk, yang mana mereka bermata sepet, berwajah kemerah-merahan, berhidung pesek, wajah mereka berbentuk perisai yang bundar.” (HR Bukhari dan Muslim).

Dalam hadis lain riwayat Ahmad dan Ibnu Majah disebutkan, “Kiamat tidak akan terjadi hingga kalian memerangi suatu bangsa bermata sepet, bermuka lebar, bermata hitam, muka mereka seperti perisai, memakai sepatu bulu, membawa perisai dan mereka menambatkan kudanya di pohon kurma.”

Siapakah yang dimaksud dengan sekelompok orang yang bermata sepet, berwajah kemerah-merahan, berhidung pesek dan wajahnya seperti perisai bundar?

19 Disember 2018

Jabir meriwayatkan secara marfu' bahawa iblis adalah yang pertama sekali bernyanyi.

(petikan daripada kitab Kasyfu Ghaibiat, ms 275 oleh Imam Jalaludin Al-Sayuti).

17 November 2018

Surah Al-Muzammil ayat 20

..Allah jualah Yang menentukan Dengan tepat kadar masa malam dan siang. ia mengetahui Bahawa kamu tidak sekali-kali akan dapat mengira Dengan tepat kadar masa itu, lalu ia menarik balik perintahNya Yang terdahulu (dengan memberi kemudahan) kepada kamu; oleh itu bacalah mana-mana Yang mudah kamu dapat membacanya dari Al-Quran . ia juga mengetahui Bahawa akan ada di antara kamu orang-orang Yang sakit; dan Yang lainnya orang-orang Yang musafir di muka bumi untuk mencari rezeki dari limpah kurnia Allah; dan Yang lainnya lagi orang-orang Yang berjuang pada jalan Allah (membela ugamanya). maka bacalah mana-mana Yang sudah kamu dapat membacanya dari Al-Quran; dan dirikanlah sembahyang serta berikanlah zakat; dan berilah pinjaman kepada Allah sebagai pinjaman Yang baik (ikhlas). dan (ingatlah), apa jua kebaikan Yang kamu kerjakan sebagai bekalan untuk diri kamu, tentulah kamu akan mendapat balasannya pada sisi Allah, -sebagai balasan Yang sebaik-baiknya dan Yang amat besar pahalaNya. dan mintalah ampun kepada Allah; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.


09 November 2018

KIBLAT.NET – Islam merupakan agama yang mengatur segala sendi kehidupan manusia. Sehingga tidak ada hal di muka bumi ini kecuali Islam menjelaskan aturan dan hukumnya. Masalah-masalah yang kecil dan remeh-temeh sekalipun, Islam tak luput untuk mengaturnya. Terlebih masalah kepemimpinan dan kekuasaan yang menyangkut hajat hidup kemanusiaan.

Dengan gambaran yang sangat indah, Imam al-Ghazali memberikan keterangan hubungan antara Islam dan kekuasaan. Dalam kitabnya Ihya’ ‘Ulumuddin, beliau mengatakan :

والملك والدين توأمان فالدين أصل والسلطان حارس وما لا أصل له فمهدوم وما لا حارس له فضائع

“Agama dan kekuasaan adalah seperti dua orang saudara kembar, keduanya tidak boleh dipisahkan. Jika salah satu tidak ada, maka yang lain tidak akan berdiri secara sempurna. Agama adalah pondasi sementara kekuasaan adalah penjaganya. Segala sesuatu tanpa adanya pondasi akan rusak dan jika tidak dijaga, ia akan hilang.” (Ihya’ ‘Ulumuddin, 1/17)

Kerana itulah, Islam menganjurkan untuk mengangkat seorang pemimpin yang mampu mewujudkan hal tersebut. Memiliki kemampuan dalam memimpin dan memiliki visi untuk menjaga agama. Tidak asal popular dan disenangi orang ramai.

Pemimpin yang Mempermainkan Urusan Agama

Sebagaimana yang Allah perintahkan dalam al-Qur’an bahawa Allah Ta’ala melarang hamba-Nya untuk memilih pemimpin yang tidak punya visi menjaga agama. Terlebih mereka yang mempermainkan agama dan menggunakannya sebagai alat untuk meraih kekuasaan. Allah jelaskan dalam firman-Nya :

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَكُمْ هُزُوًا وَلَعِبًا مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَالْكُفَّارَ أَوْلِيَاءَ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi Kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman”. (QS. Al-Maidah : 57)

Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan contoh dalam hal ini. Beliau mengangkat seorang yang dapat dipercaya dan mampu menjalankan tugas tersebut. Sebagaimana disebutkan dalam kitab Shahih al-Bukhari, bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada penduduk Najran :

لَأَبْعَثَنَّ إِلَيْكُمْ رَجُلًا أَمِينًا حَقَّ أَمِينٍ فَاسْتَشْرَفَ لَهَا أَصْحَابُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَبَعَثَ أَبَا عُبَيْدَةَ

“Sungguh aku akan mengirim kepada kalian orang kepercayaan yang betul-betul dapat dipercaya.” Para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam merasa mulia (berkeinginan) dengan hal itu. Lalu beliau mengutus Abu Ubaidah.” (HR. Bukhari no. 3745 dan Muslim no. 2420)

Kerana sifat dan karakter pemimpin itu mampu mempengaruhi umat, jika pemimpinnya baik maka akan membawa kebaikan pada umat. Hal ini lah yang nampaknya disadari oleh para ulama salaf, sebagaimana yang dikatakan oleh Fudhail bin Iyadh rahimahullah :

لو كان لي دعوة مستجابة; لصرفتها للسلطان، فإن بصلاحه صلاح الأمة.

“Seandainya aku memiliki suatu doa yang pasti dikabulkan (mustajabah) niscaya akan aku peruntukkan untuk penguasa, kerana baiknya seorang penguasa berarti baiknya negeri dan rakyat.” (Faidhul Qadhir, 6/398)

Larangan Mengangkat Pemimpin Munafik dan Fasik

Sedangkan al-Qur’an melarang kita untuk mengangkat pemimpin yang munafik. Sebagaimana ayat berikut :

فَمَا لَكُمْ فِي الْمُنَافِقِينَ فِئَتَيْنِ وَاللَّهُ أَرْكَسَهُمْ بِمَا كَسَبُوا أَتُرِيدُونَ أَنْ تَهْدُوا مَنْ أَضَلَّ اللَّهُ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ سَبِيلًا (88) وَدُّوا لَوْ تَكْفُرُونَ كَمَا كَفَرُوا فَتَكُونُونَ سَوَاءً فَلَا تَتَّخِذُوا مِنْهُمْ أَوْلِيَاءَ حَتَّى يُهَاجِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَخُذُوهُمْ وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ وَجَدْتُمُوهُمْ وَلَا تَتَّخِذُوا مِنْهُمْ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا (89)

Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan  dalam (menghadapi) orang-orang munafik, Padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri ? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah? Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya. Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka  sebagai waliy (pemimpin), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka menjadi pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong.” (QS. An Nisa: 88-89)

Maka jelaslah bahwa menjadikan orang munafik sebagai pemimpin dilarang dalam al-Qur’an. Karena mereka selain akan merusak Islam itu sendiri, pada hakikatnya mereka lebih condong kepada kekafiran. Sehingga terjaganya agama dan terwujudnya maslahat bagi umat tidak tercapai.

Selain kemunafikan, ada aspek lain yang juga diperhatikan yaitu kefasikan dan kemaksiatan. Semua bentuk kefasikan dan maksiat adalah penghalang seseorang diangkat menjadi pemimpin. Hal ini karena pemimpin orang beriman juga dari orang yang beriman secara utuh, dengan mereka shalat, zakat, dan tunduk kepada aturan-aturan Allah Ta’ala.  Sebagaimana yang Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ آَمَنُوا الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ

“Sesungguhnya waliy kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah).” (QS. Al Maidah: 55)

Dengan lebih rinci, Imam Abul Hasan Al-Mawardi menjelaskan :

فأما الجرح في عدالته وهو الفسق فهو على ضربين : أحدهما ما تابع فيه الشهوة .

والثاني ما تعلق فيه بشبهة ، فأما الأول منهما فمتعلق بأفعال الجوارح وهو ارتكابه للمحظورات وإقدامه على المنكرات تحكيما للشهوة وانقيادا للهوى ، فهذا فسق يمنع من انعقاد الإمامة ومن استدامتها ، فإذا طرأ على من انعقدت إمامته خرج منها ، فلو عاد إلى العدالة لم يعد إلى الإمامة إلا بعقد جديد …..

“Ada pun cacat dalam ‘adalah (keadilan) yaitu kefasikan, ini pun ada dua macam ; Pertama, dia mengikuti syahwat; Kedua, terkait dengan syubhat.

Bagian pertama (fasik kerana syahwat) terkait dengan perbuatan anggota badan, yaitu dia menjalankan berbagai larangan dan kemungkaran, baik kerana menuruti hawa syahwat, dan tunduk kepada hawa nafsu. Kefasikan ini membuat seseorang tidak boleh diangkat menjadi imam (pemimpin), dan juga sebagai pemutus kelangsungan imamah (kepemimpinan) nya. Jika sifat tersebut terjadi pada seorang pemimpin, maka dia harus mengundurkan diri dari imamah-nya. Jika ia kembali adil (tidak fasik), maka imamah tidak otomatik kembali kepadanya, kecuali dengan pengangkatan baru. ……..” (Al-Ahkam ash-Shulthaniyyah, hlm 28)

Maka jelaslah bahawa hukum asalnya Islam hukum melarang mengangkat orang-orang munafik untuk menjadi pemimpin. Termasuk dalam hal ini adalah kefasikan, yang akan membuat karakter seorang pemimpin cacat dalam menegakkan keadilan. Mengingat posisi pemimpin yang sangat strategik dalam Islam, sehingga harus bersih pula dari kemunafikan dan kefasikan.
Wallahu a’lam bish showab.  (Zamroni)

05 Oktober 2018

Di antara kata yang sering dipakai sehari-hari oleh masyarakat sepanjang sejarah peradaban adalah kata sabun, terutama di masyarakat Arab dan tentu, bangsa Melayu pada umumnya. Asal-usul kata ini, memang tidak boleh dipastikan secara tepat dari mana berasal.

Dalam Mu’jam al-Wasith dijelaskan bahawa, kata sabun (Arab:shabun) yang digunakan untuk mandi atau mencuci pakaian merupakan kata asing dan bukan asli Arab. Meskipun, dia masih mencoba menarik kata ini seakan-akan berasal dari bahasa Arab.

Sejumlah cendekiawan juga memastikan kata sabun bukan berasal dari Arab. Di antaranya al-Juwaliqi, Ibnu Mandhur, dan Ibnu Duraid. Akan tetapi, al-Azhari meng atakan, kata sabun adalah kata serapan yang sudah dianggap sebagai bagian dari bahasa Arab.

Penggunaan kata sabun juga sudah kuat semasa Ibnu Qutaibah yang dalam kitabnya al-Ma’arifbahkan menegaskan orang pertama kali mengunakan sabun adalah Nabi Sulaiman, putra Nabi Dawud AS. Kata sabun ini juga konon digunakan pula oleh bangsa lain seperti bangsa Persia dan Turki. sumber SINI

23 September 2018

1– Doa memulakan ulangkaji

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ فَهْمَ النَّبِيِّيْنَ وَحِفْظَ الْمُرْسَلِيْنَ وَالْمَلاَئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ. اَللَّهُمَّ اجْعَلْ لِسَانِيْ عَامِرًا بِذِكْرِكَ وَقَلْبِيْ مَلِيْئًا بِخَشْيَتِكَ، إِنَّكَ عَلَى مَا تَشَاءُ قَدِيْرٌ.


Maksudnya: “Ya Allah! Aku memohon daripadaMu kefahaman para nabi, ingatan para rasul dan malaikat terhampir. Ya Allah! Jadikanlah lidahku basah dengan zikir kepadaMu, hatiku dipenuhi dengan takut kepadaMu. Sesungguhnya Engkau maha berkuasa di atas segala apa yang Engkau kehendaki.”

2– Doa selepas mengulangkaji

اَ.للَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَوْدِعُكَ مَا قَرَأْتُ وَمَا فَهِمْتُ وَمَا حَفِظْتُ فَرُدَّهُ إِلَيَّ عِنْدَ حَاجَتِيْ إِلَيْهِ، إِنَّكَ عَلىَ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Maksudnya: “Ya Allah! Sesungguhnya aku menitip apa yang aku baca, faham dan hafal kepadaMu. Maka kembalikanlah ia kepadaku ketika aku memerlukannya. Sesungguhnya Engkau maha berkuasa di atas segala sesuatu.”

Doa Pada Hari Peperiksaan

Dicadangkan agar doa-doa berikut diucapkan pada hari peperiksaan, iaitu sebelum dan semasa peperiksaan berlangsung:


3- Ketika memasuki dewan peperiksaan:

وَقُلْ رَبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا


Maksudnya: “Dan katakanlah: “Wahai Tuhanku! Masukkanlah daku dengan kemasukan yang benar lagi mulia, serta keluarkanlah daku daripadanya dengan cara keluar yang benar lagi mulia; dan berikanlah kepadaku daripada sisiMu hujah keterangan serta kekuasaan yang menolongku.”


4- Ketika menerima kertas soalan:

قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي. وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي. وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي. يَفْقَهُوا قَوْلِي.

Maksudnya: “Wahai Tuhanku, lapangkanlah bagiku dadaku. Dan mudahkanlah bagiku tugasku. Dan lepaskanlah simpulan daripada lidahku, supaya mereka faham perkataanku.”


5- Ketika sukar menjawab:

ياَ حَيُّ يَا قَيُّوْمُ، بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ.

Maksudnya: “Wahai Tuhan yang maha hidup lagi maha berdiri dengan sendirinya. Dengan rahmatMu aku bermohon pertolongan.”

    Atau:

اَللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزَنَ الصَّعْبَ إِنْ شِئْتَ سَهْلاً.

Maksudnya: “Ya Allah! Tidak ada kesenangan melainkan pada perkara yang engkau jadikan kesenangan padanya. Dan engkau menjadikan kedukacitaan dan kesukaran sebagai mudah dan senang jika Engkau kehendaki.”


 Jika anda terlupa jawapan:

اَللَّهُمَّ يَا جَامِعَ النَّاسِ لِيَوْمٍ لاَ رَيْبَ فِيْهِ اجْمَعْ عَلىَ ضَالَّتِيْ مَعْلُوْمَاتِيْ.


Maksudnya: “Ya Allah! Tuhan yang menghimpunkan manusia pada hari yang tiada keraguan padanya. Himpunkan barangan dan maklumat yang hilang daripadaku

22 September 2018

Dari Abu Hurairah ra.Bahawasanya Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa mengucapkan;

    لا اله الاّ الله وحده لا شريك له. له الملك وله الحمد وهو على كلّ شيىء قدير
sebanyak seratus kali setiap hari maka ia menjadi perisai dirinya daripada Syaitan
(Hadis Bukhari dan Muslim)Riyadhus Shalihin Bab Zikir 

09 September 2018

Alhamdulillah semasa balik ke kampung Darul Hidayah Dusun Tua Hulu Langat Selangor pada 8.9.2018 saya sempat berguru dengan seorang ustaz(besan ibu saya) tentang petua islami untuk menjaga kesihatan mata. Sungguh luar biasa ilmunya kerana ustaz tersebut telah berusia 87 tahun tetapi matanya tetap sihat, terang dan jelas serta tidak perlu memakai kaca mata. Allahu Akbar jom belajar 3 ilmunya:

1: Amalkan ketika berwuduk
Semasa sedang berwuduk ketika anda sedang membasuh muka,simbahkan air ke mata anda beberapa kali sambil berselawat dan mohonlah semoga Allah memberi kesihatan kepada mata anda.

2:Amalkan ketika Bulan Terang
Lihatlah bulan terang di waktu malam sambil berselawat kepada Rasulullah SAW dan mohonlah kepada Allah agar disihatkan mata anda.

3:Amalkan di waktu pagi ketika bangun tidur:
Bacakan Selawat dan ayat ini [surah Qaf ayat 22] di atas tapak tangan sambil menggosokkan kedua belah tapak tangan sehingga terasa panas dan kemudian sapukan ke mata.

video untuk tambahan ilmu.

03 September 2018

Badrul Tamam: Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Selawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Suami isteri boleh atau bebas menikmati fizikal pasangannya dengan pandangan atau sentuhan. Kecuali mendatangi menggauli isteri di duburnya, menggauli isteri saat haid dan nifas. Inilah yang dikecualikan syariat dari bebasnya hubungan suami isteri. Selain itu dibolehkan; seperti memegang alat kelamin pasangan dan semisalnya.

Allah Subahanahu wa Ta'ala berfirman,

وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ  إِلَّا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ

“Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya. Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa.” (QS. Al-Mukminun: 5-6)

نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ وَقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ وَاتَّقُوا اللهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ مُلَاقُوهُ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ

"Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok-tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahawa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman." (QS. Al-Baqarah: 223)

Adapun onani atau masturbasi yang dilarang adalah mengeluarkan mani tanpa sebab jima’; seperti menggunakan tangannya sendiri. Adapun memuaskan syahwat dengan tangan pasangannya maka itu mubah atau dibolehkan.

Ibnu Abidin al-Hanafi berkata dalam Radd al-Mukhtar:

سَأل أبو يوسف أبا حنيفة عن الرجل يمس فرْج امرأته، وهي تمس فرْجه ليَتَحَرَّك عليها، هل ترى بذلك بأسًا؟ قال: لا, وأرجو أن يعظم الأجْر

“Abu Yusuf pernah bertanya kepada Abu Hanifah tentang seorang laki-laki yang membelai faraj isterinya dan sang isteri membelai kemaluan suaminya untuk membangkitkan syahwatnya, apakah menurut Anda itu tidak boleh? Beliau menjawab, "Tidak, aku berharap itu pahalanya besar”."

Zakaria al-Anshari berkata dalam Asnaa al-Mathaalin : Dan ia boleh mangeluarkan mani (masturbasi) dengan tangan isterinya dan budak wanitanya sebagaimana ia boleh menikmati seluruh tubuh keduanya.”

Begitu pula bagi isteri, ia boleh memuaskan syahwatnya (masturbasi) dengan tangan suaminya. Ini bukan termasuk masturbasi yang diharamkan.

Ini boleh menjadi salusi bagi suami yang mengalami ejakulasi awal, klimak sebelum isterinya orgasme. Maka ia boleh memuaskan isterinya dengan jari tangannya sehingga isterinya mengalami klimaks seksual. Wallahu A’lam. [voi]

03 Ogos 2018

Ayat Untuk Yang Akan Mengundi

Surah Yasin ayat 65. 
Pada waktu itu Kami meteraikan mulut mereka (sejurus); dan (memberi peluang kepada) tangan-tangan mereka memberitahu Kami (perbuatan masing-masing), dan kaki mereka pula menjadi saksi tentang apa yang mereka telah lakukan.

BUATLAH PILIHAN YANG TERBAIK UNTUK DUNIA DAN AKHIRAT KITA

29 Julai 2018

Rasulullah menjelaskan dalam banyak hadits tentang rumah-rumah tertentu yang tidak akan dimasuki Malaikat Rahmat.

Bagaimanakah rumah-rumah yang tidak akan dimasuki malaikat rahmat?

Di antaranya adalah hadis-hadis berikut ini:

Aku (Abu Thalhah) mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Malaikat (rahmat) tidak akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya ada anjing dan (atau) gambar patung, (HR. Bukhari).

Dari Abu Thalhah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Sesungguhnya malaikat (rahmat) tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya ada anjing dan gambar,”(HR. Muslim).

Dari Ali bin Abu Thalib dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Malaikat (rahmat) tidak masuk rumah yang padanya terdapat gambar dan anjing serta orang yang junub,” (HR. An Nasa’i, dishahihkan Al Albani).

Dari Ali bin Abu Thalib dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Sesungguhnya Malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan gambar,” (HR. Ibnu Majah, dishahihkan Al Albani).

Berdasarkan hadis-hadis tersebut, ada sejumlah rumah yang tidak dimasuki oleh malaikat yaitu:

Rumah yang di dalamnya ada gambar/lukisan makhluk bernyawa
Rumah yang di dalamnya ada anjing.
Rumah yang penghuninya junub alias biasa tidak mandi/bersuci dari junub.
Rumah yang di dalamnya ada patung.

Selain 4 rumah tersebut, dalam buku Rumah yang Tidak Dimasuki oleh Malaikat, Abu Hudzaifah Ibrahim bin Muhammad menambahkan rumah-rumah lainnya yang tidak dimasuki oleh Malaikat Rahmat yaitu:

Rumah orang yang memutuskan silaturahim
Rumah orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya
Rumah orang yang memakan harta anak yatim
Rumah orang yang memakan riba
Rumah yang di dalamnya tidak disebutkan Asma Allah
Rumah yang tidak ada shalawat di dalamnya dan lebih mementingkan hawa nafsu
Rumah yang di dalamnya banyak caci maki dan laknat
Rumah yang di dalamnya banyak alunan lagu selain dzikir
Rumah yang di dalamnya ada lonceng
Rumah yang digunakan minum khamr
Rumah yang ditempati perjudian dan sajian berhala
Rumah yang di dalamnya ada syirik dan mantra-mantra
Rumah yang di dalamnya ada bau tidak sedap atau penghuni laki-lakinya melumuri tubuh dengan kunyit
Rumah yang penghuninya hidup boros
Rumah yang penghuninya terus menerus melakukan kedurhakaan
Rumah yang digunakan untuk kekejian, atau dosa besar
Wallahu a’lam bish shawab. [Tarbiyah/ Ipos]

02 Julai 2018

Jom Sokong KMMB

ustazcyber [2 dari kiri ]menghadiri mesyuarat perwakilan KMMB di Regency Hotel Kuala Lumpur.

Jom sokong Koperasi Muslimn Malaysia Berhad dengan menjadi ahli dan memilih pelbagai produk yang kami sediakan..sila ke
untuk melihat pelbagai produk dan aktiviti yang KMMB adakan

21 Jun 2018

Pahala kebaikan adalah kebaikan (yang dilakukan) setelahnya. Siapa beramal kebaikan diikuti kebaikan berikutnya, itu sebagai tanda diterimanya amal kebaikan pertama

SELEPAS Idul Fitri, salah satu yang dicemaskan generasi salaf adalah bukan seberapa banyak yang telah diamalkan di bulan Ramadhan, tapi seberapa diterima oleh Allah Subhanahu wata’ala.  Ibnu Rajab Al-Hanbali Rahimahullah berkata: “Para (generasi) salaf, enam bulan pasca Ramadhan mereka gunakan untuk memohon -berdoa dan beramal- pada Allah agar seluruh amalan di bulan Ramadhan diterima oleh-Nya”.

Umar bin Abdul Aziz, Sang Khalifah kenamaan dinasti Umawi suatu saat berpidato di hadapan rakyatnya sehabis shalat `Idul Fitri: “Wahai rakyat sekalian! Kalian telah berpuasa selama 30 hari, dan telah shalat malam selama 30 hari. Sekarang (tiba saatnya) kalian keluar dari bulan Ramadhan untuk memohon pada Allah agar semuanya diterima”.

Untuk mengetahui amalan diterima atau tidak di bulan Ramadhan, ada 5 tanda –yang disarikan dari kitab “Lathaa`ifu al-Ma’aarif” (1999: 221, 222 dan 224) karya Ibnu Rajab Al-Hanbali Rahimahullah- yang menunjukkan bahawa amal atau ibadah mukmin diterima di bulan Ramadhan:

Pertama, Memiliki persepsi yang benar terkait amal yang dilakukan. Amal yang dilakukan di bulan

20 Jun 2018

ADA sebuah cerita mengenai Imam al-Ghazali bersama murid-muridnya, yang ketika itu mereka sedang berkumpul bersama. Dalam perkumpulan mereka, Imam al-Ghazali melontarkan beberapa teka teki kepada muridnya.

Imam Ghazali : “Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?”
Murid 1 : “Orangtua.”
Murid 2 : “Guru.”
Murid 3 : “Teman.”
Murid 4 : “Kaum kerabat.”
Imam Ghazali : “Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah ‘mati’. Sebab itu janji Allah bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati (Surah Ali-Imran: 185).

Imam Ghazali : “Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini?”....

15 Mei 2018

Petang Jumaat 11 Mei 2018 yang lalu ketika sedang menonton siaran TV yang menceritakan rentetan peristiwa pasca PRU14. Semasa sedang asyik menonton rancangan tersebut tiba-tiba keluar iklan Planta yang mengisahkan seorang ibu yang telah disahkan menghidapi kanser tetapi sentiasa tabah dan bangun seawal jam 5,00 pagi untuk menyediakan sarapan dan mengurus anak-anaknya untuk ke sekolah. Ketika mendengar perkataan ibu itu: "SAYA BANGUN SEAWAL JAM 5,00 PAGI" saya tergelak dan mengejek ibu dalam iklan tersebut. ketika itu dalam hati saya terdetik sedikit perasaan riak kerana saya sentiasa bangun seawal jam 3,00 atau 4,00 pagi setiap hari.  saya berkata kepada isteri saya yang sedang menonton bersama. "Apa le bangun 5,00 pagipun dikatakan awal". sedangkan jam 5,00 pagi tu saya telah bersiap2 untuk ke surau dan ke sekolah.
           Allahu Akbar... Sejak saya mengejek ibu dalam iklan tersebut maka pada malam 12 dan 13 Mei 2018 saya tidak dapat lagi bangun malam kecuali tepat jam 5,00 pagi. Pada petang 13 Mei 2018 saya telah sedar di atas keceluparan mulut saya tersebut ,lalu saya bertaubat memohon keampunan daripada Allah SWT. Pada malam 14 Mei 2018 sebelum tidur saya berwuduk dan berpesan kepada Allah SWT agar Dia mengejutkan saya lebih awal sedikit untuk bangun malakukan tahajjud seperti biasa. Alhamdulillah ketika hampir jam 2,00 pagi malam tersebut Allah SWT telah mengejutkan saya dengan memberikan sebuah mimpi yang menarik. Dalam mimpi itu Allah SWT telah mempelihatkan kepada saya bagaimana seekor anjing yang besar sedang mengikut lafaz azan yang sedang dikumandangkan dari sebuah masjid. Dalam mimpi itu  juga saya menyahut seruan azan dengan segera pergi ke masjid. semasa dalam perjalanan ke masjid saya didatangi oleh sekumpulan anjing yang ganas. saya ketakutan, lalu saya melalunkan azan. Alhamdulullah anjing-anjing itupun ikut melafazkan suara azan dan tidak jadi mengusik saya.
Allahu Akbar semoga mimpi yang pelik ini menjadi pengajaran kepada kita semua.

12 Mei 2018

Imam tak boleh syok sendiri

Dalam solat berjamaah, penting sekali bagi kita untuk memiliki seorang imam sebagai pemimpin dalam solat. Imam ialah orang yang memiliki tanggung jawab besar mengarahkan makmum agar meraih solat yang sempurna, sesuai dengan apa yang diridhai oleh Allah SWT. Untuk itu, orang yang kita pilih menjadi seorang imam tak boleh sembarangan.

Ketika kita menemukan orang yang ingin sekali menjadi imam, sekali pun ia telah termasuk dalam kategori seorang imam yang sesuai dengan syariat, tapi banyak dari para jamaah yang tidak suka padanya, maka jangan jadikan ia sebagai imam. Mengapa?

Seorang dimakruhkan mengimami manusia sedang mereka tidak menyukainya. Hal ini berlaku jika ketidaksukaan mereka itu berdasarkan alasan agama.

Rasulullah SAW bersabda, “Tiga orang yang solatnya tidak diangkat dari atas kepala mereka sejengkal pun, orang yang mengimami manusia sedang mereka tidak menyukainya, wanita yang dimurkai suaminya semalam suntuk dan dua saudara yang saling bermusuhan,”

(Diriwayatkan Ibnu Majah dengan sanad yang baik)Islampos

02 Februari 2018

1- Kami mengadakan bacaan surah Yasin pada setiap pagi  dengan dipimpin oleh guru atau pelajar terpilih dan terlatih.
2-Kami mengadakan bacaan surah Al-Kahfi pada setiap pagi Jumaat.
3-Kami mengerjakan solat sunat Dhuha dan solat sunat Hajat sekerap yang mungkin dan kami amalkan doa dalam sujud yang lama.
Foto 1( Muhammad Zikri sedang membaca surah Al-Kahfi dengan dipimpin oleh ustazcyber)
Foto2 (Nursyazana dan Norasyiqin antara pelajar cemerlang PT3 2017 yang masing2 mendapat 10A)

11 Januari 2018

(Gambar arwah ayah saya)
Kata-kata hikmah ini telah disampaikan kepada saya oleh ayah saya melalui mimpi pada malam Jumaat 25 Jan 2001 Jam 4.00 pagi yang lalu. katanya:
Hai anakku
Sesungguhnya ketika seseorang sedang marah, maka mereka akan menjadi salah seorang daripada tiga jenis manusia berikut:
i-Ada orang yang dengan marahnya itu dia jadi MABUK tetapi tidak GILA.

ii-Ada orang yang dengan marahnya itu dia jadi MABUK dan juga GILA.


iii-Ada manusia walaupun sedang marah tetapi dia TIDAK mabuk dan TIDAK gila.

;;