05 November 2011

WASHINGTON (Arrahmah.com) - AP melaporkan pada hari Jumat (4/11/2011) bahwa badan intelijen pusat Amerika Serikat selama ini juga melakukan aksi pengintaian terhadap lebih dari lima juta tweets tiap harinya.
Tindakan ini dilakukan untuk mengawasi gerak-gerik para ‘pemberontak’, ‘militan’, aktivis atau diplomat yang menyiarkan informasi melalui Twitter, Facebook, atau sejumlah jejaring sosial lainnya.
Di kantor Open Source Center, tim analis CIA yang diketahui dengan nama “vengeful librarians” juga mengawasi surat kabar, statsiun televisi, statsiun radio, chats room, serta semua bentuk media sosial lainnya dalam berbagai bahasa, dari seluruh dunia.
CIA mempelajari serta me-recheck materi informasi yang mereka awasi secara sembunyi-sembunyi untuk membentuk sebuah snapshot dari suasana di Pakistan (setelah serangan Navy SEAL yang digembar-gemborkan menewaskan Syaikh Usamah bin Laden), pemberontakan yang terjadi di Timur Tengah dan Afrika Utara, mengawasi gerak-gerik Cina, Iran, Rusia, Korea, dan negara-negara lainnya.
Tim pengawas ini dibentuk di bawah mandat Komisi 11 September, yang berfokus terutama pada kontraterorisme dan kontraproliferasi. (althaf/arrahmah.com)

0 Comments:

Post a Comment