03 November 2011

Beberapa pebisnis di wilayah Chechnya Rusia minggu ini diperintahkan untuk menutupi kepala perempuan dalam iklan mereka, dalam apa yang sumber pemerintah setempat mengatakan adalah pernyataan terbaru yang diterapkan oleh otoritas.
Satu dekade setelah Moskow mengusir separatis keluar dari kekuasaan sejak runtuhnya Uni Soviet di tahun 1991, Kremlin sangat bergantung pada pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov untuk menjaga bangkitnya pemberontakan dan mempertahankan perdamaian yang mungkin bisa goyah.

Tetapi analis dan kelompok hak asasi mengatakan bahwa sebagai imbalan, Muslim yang ada di negara tersebut diperbolehkan untuk menerapkan beberapa hukum Islam, yang dianggap membatasi hak-hak perempuan dan kebebasan sipil lainnya yang dijamin oleh konstitusi Rusia.
Sebelumnya seorang penata rambut mangatakan ada sekelompok orang yang mengenakan seragam pasukan keamanan lokal menyerbu salon di pusat kota Grozny, menuntut pemilik salon untuk menutupi rambut dari dua wanita yang ada dalam iklan mereka.
"Pihak berwenang berjalan di sekitar area kota Grozny, merobek iklan dengan wanita yang tidak berjilbab. Mereka memberitahu kami bahwa iklan yang menampilkan wanita tanpa jilbab dilarang," kata seorang penata rambut berusia 28 tahun, yang menolak untuk memberikan namanya.
Perintah ini datang setelah ada serentetan serangan paintball tahun lalu kepada perempuan karena tidak mengenakan jilbab di jalan-jalan kota di Chechnya, memicu kemarahan dari wanita yang mengatakan mereka dipaksa untuk berpakaian dengan cara tertentu yang melanggar hak-hak mereka.
Presiden Ramzan Kadyrov kemudian mengatakan ia berterima kasih kepada para penyerang.
Empat tahun lalu ia mengeluarkan sebuah dekrit yang mengatakan perempuan harus mengenakan jilbab untuk memasuki gedung-gedung negara. Kelompok HAM mengatakan itu adalah pelanggaran hukum Rusia, namun dekrit itu secara ketat diikuti.
Kelompok HAM dan beberapa penduduk setempat khawatir bahwa kembalinya Vladimir Putin ke kursi kepresidenan akan memperkuat cengkeraman Kadyrov atas Chechnya.
Sebuah sumber di pemerintah daerah, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada Reuters bahwa serangan terhadap iklan perempuan yang tidak berjilbab telah diperintahkan oleh otoritas setempat.
Namun seorang juru bicara Kadyrov membantah telah mengeluarkan perintah seperti itu.
"Semua iklan di Grozny masih berada di posisinya. Kami tidak menurunkannya satu pun, atau memberikan perintah kepada siapa pun untuk melakukan penurunannya," kata jurubicara itu.(fq/reu)[eramuslim.com]

0 Comments:

Post a Comment