29 September 2011

Siapa Menang Perang di Afghanistan ?

Sumber [eramuslim.com] Kembali ke rumah setelah 14 bulan di Afghanistan, seorang tentara Amerika merasakan kegelapan yang tumbuh atas upaya perang Amerika di sana. Banyak kritikus kebijakan, politisi dan akademisi yang sudah tampak pasrah akan kegagalan.
Datanglah ke Starbucks misalnya, sambil menyeruput kopi, sebagian dari rakyat Amerika bergumam "Perang Afghanistan tidak akan pernah dapat dimenangkan." Mereka berbicara dengan suram: sementara sebuah baku tembak terjadi di depan pintu Kedutaan Besar Amerika Serikat. Sebuah helikopter ditembak dari langit.

Seorang perwira Pasukan Khusus Angkatan Darat Amerika berututur, ia menghabiskan satu tahun lalu di Afghanistan memimpin sebuah tim kecil, dengan misinya untuk bisa berbaur dengan unit-unit Angkatan Darat Afghanistan.
Ia dan pasukannya berminggu-minggu mengenakan seragam Afganistan dan tidur di pos-pos kecil, makan makanan lokal dan berbicara dengan tentara Afghanistan dalam bahasa mereka sendiri. Meskipun tentara Amerika itu tidak dapat berpura-pura tahu seluk-beluk politik Afghanistan-Pakistan (juga tidak bisa paling "ahli" soal berita malam), tentara Amerika manapun bisa menjelaskan kebenaran di lapangan.
Provinsi-provinsi selatan Kandahar dan Helmand yang merupakan sebuah ground zero di Afghanistan. Semua media menyembunyikan kenyataan bahwa di daerah-daerah itu Taliban berkuasa, menerapkan hukum-hukum yang berbeda dengan yang diterapkan oleh pemerintah Afghanistan.
Tentara-tentara Afghanistan dari puluhan unit yang berbeda, berkata: "Tahun lalu kami bahkan tidak bisa bergerak keluar dari gerbang depan tanpa ditembak atau diledakkan. Sekarang kita hanya bisa mengkontrol sejauh seperti yang Anda lihat. "
Dan penduduk sipil Afghanistan di tempat-tempat seperti Arghandab, Panjwai dan Nad Ali, bergegas kembali ke rumah lama mereka yang mereka tinggalkan.
Namun optimisme di Afghanistan tidak bisa keliru untuk ditafsirkan. Amerika telah membayar harga yang mengerikan bagi keuntungan yang mereka peroleh, dan rakyat Afghanistan tahu bahwa tentara Amerika akan segera pergi. Taliban masih terus menguasai banyak daerah dan akan mencoba sebuah serangan balasan pada pasukan asing.
Kesimpulannya; Afghanistan memiliki kemauan untuk menang, dengan atau tanpa Amerika.
"Menang" adalah sebuah kata bermakna dalam jenis perang, tetapi sesuatu yang terjadi di selatan Afghanistan yang memberi orang-orang Amerika harapan.
Untuk semua teknologi dan senjata, Amerika berhasil atau tidak tergantung berdasarkan apa yang terjadi mereka pulang ke negaranya. Dan apa yang bisa dibawa ketika itu dan apa yang harus diceritakan kepada keluarga mereka soal menang perang di Afghanistan?
Tak satu pun dari mereka menerima kegagalan sebagai kepastian. Tidak seharusnya juga orang Amerika. (sa/thenewyorktimes)

0 Comments:

Post a Comment