11 Jun 2011

Sabtu, 11/06/2011
Assalaamualaikum WR WB
Saya masih belum jelas tentang Rotary Club (RC). Yang saya tahu RC adalah salah satu kendaraan Yahudi untuk mewujudkan cita - citanya. Tentang sepak terjang dan apa tujuan mereka dibalik misi sosialnya saya masih gelap. Mohon ada pencerahannya.
Terima Kasih
Abu Atikah

Jawaban

Alaykumsalam wr.wb. Jazakallah untuk pertanyaannya Abu Atikah, semoga kita senantiasa disadarkan oleh Allah tentang trik-trik Yahudi mengelabuhi umat muslim lewat misi kemanusiaan yang selalu mereka gembar-gemborkan.

Saudaraku, baru-baru ini saya mendapat kisah dari seorang teman di salah satu kampus ternama di Depok. Rupanya, salah satu organisasi Rotary sudah masuk ke kampus tersebut dan merekrut anak-anak muda Indonesia untuk masuk ke barisannya dengan dalih menyaring para entepreneur muda. Mereka pun sempat datang ketika Obama memberikan Pidato baru-baru ini di salah satu kampus di Depok.

Oleh karenannya, kita sebagai umat muslim mesti hati-hati kepada organisasi mantel Yahudi ini. Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI) yang terdiri dari berbagai ormas Islam sampai membuat iklan besar di media massa yang berisi seruan agar pemerintah segera membubarkan organisasi Rotary Club. Namun sayangnya, seruan itu tidak mendapat respon dari pemerintah.
Peneliti tentang zionisme Ridwan Saidi, seperti dikutip dari buku Jaringan Yahudi di Nusantara karangan Artawijaya, menyebut Rotary Club Internasional sebagai perabot zionis. Sebagai organisasi elit yang menjalankan misi kemanusiaan, Rotary Club sepenuhnya dikendalikan oleh Freemasonry dan Zionisme.
Memang beralasan sekali, dengan memakai kedok organisasi kerelawanan yang berasal dari para pemimpin bisnis dan profesional mereka memiliki misi untuk memberikan layanan kemanusiaan diantaranya meliputi beberapa bidang diantaranya, pemberantasan penyakit polio, proyek pendidikan, sastra, manajemen air, serta tidak ketinggalan membangun itikad baik dalam menciptakan perdamaian di dunia. Namun perdamaian dunia disini tanda kutip bagi saya. Sebab perdamaian dunia versi Rotary tidak lain adalah wujud dari ide mason dimana agama-agama dunia ingin dieleminir dan kelak akan muncul agama Yahudi saja.
Toh kalau mereka memang mengusung perdamaian dunia, tidak ada suara dari mereka untuk melakukan perlawanan kepada Israel dan Amerika sebagai biang terorisme dunia. Ya wajar sekali, karena memang Rotary sendiri tidak lain adalah bagian dari Freemason. Untuk lebih jauh ingin tahu tentang misi mereka, silahkan cek di situs mereka. http://www.rotary.org/RIdocuments/en_pdf/pr_what_is_rotary_en.pdf
Sejarah Rotary Club
Sejarah Rotary Club sendiri didirikan pada tahun 1905 oleh Percy Paul Harris Percy Paul Harris (1868-1947) sendiri adalah seorang pengacara Chicago yang saat kematiannya di usia ke tujuh puluh sembilan, telah mengembangkan Rotary dengan pengikut sebanyak 200.000 anggota dan tersebar di 75 negara.

National Association of Rotary Clubs (Asosiasi Rotary Club Nasional) kemudian dibentuk pada 1910. Namanya kemudian diganti menjadi Rotary International di tahun 1922 karena telah terbentuknya cabang-cabang di luar negeri. Kini ia telah menyebar ke 168 negara dan mempunyai lebih dari 1,2 juta anggota di sekitar 32.000 klub. Rotary Club bisa berkembang pesat justru karena fikrohnya yang bermasalah. Agama tidak dijadikan standar dalam pemilihan anggota. Bagi Rotary agama adalah sebuah konsep Universal yang tidak bisa diklaim satu agama saja, ya persis dengan isu pluralism, multikulturalisme, atau inklusifisme agama saat ini.
Sejarah Rotary International di Hindia Belanda sendiri dimulai sejak tahun 1927. Awalnya, kebanyakan dari mereka adalah orang-orang Belanda dan Eropa lainnya yang datang mengisi pos-pos penting dalam elit pemerintahan colonial seperti keuangan, direktur bank, insinyur pebisnis, pegawai administrasi, dan juga tidak ketinggalan wartawan, yang bernama J.H Ritman, seorang jurnalis ternama zaman Hindia Belanda.
Pada perkembangannya, kegiatan Rotary sempat terhenti dua kali. Pertama saat perang dunia kedua, yang dimulai tahun 1942 dan untuk kedua kalinya pada tanggal 23 February 1961, ketika kegiatan Rotary dilarang oleh Pemerintahan Presiden Sukarno.
Secara administratif, Rotary Club yang pertama di bentuk adalah Rotary Club Bandung ditahun 1946 dengan jumlah anggota sebanyak empat puluh dua orang. Pada tahun 1996, sejumlah Rotarian dibawah Panji Rotary, memulai usaha agar Rotary dapat diterima dan diijinkan melaksanakan kegiatan oleh pemerintahan dibawah pimpinan Presiden Soeharto.
Usaha ini berhasil ketika negara secara resmi menerima keberadaan Rotary, melalui Surat No. 45 Tambahan Berita Negara Republik Indonesia tertanggal 5 Juni tahun 1970, Keputusan Menteri Kehakiman tertanggal 20 Mei tahun 1970 No. J.A. 5/70/9, dinyatakan sah berdasarkan hukum keberadaan Rotary in Indonesia, dengan nama "Perkumpulan Rotary Indonesia".
Club pertama yang di bentuk pada periode ini adalah Rotary Club Jakarta pada tanggal 7 Desember tahun 1970. Selanjutnya kita alami perkembangan pesat dari pertumbuhan Rotary Club di dunia dan juga di Indonesia. District ini mempunyai lima puluh lima Rotary Club ketika di ubah menjadi Rotary International District 3400 pada tanggal 1 Juli tahun 1991.
Dan kini hingga tahun 2011, Rotary Indonesia sudah memliki cabang hingga mencapai lima puluhan, terbentang dari Sumatera hingga Kupang. Jika tidak percaya, silahkan cek di http://rotaryd3400.org/v2/. Artinya perkembangan mereka sangat pesat.
Rotary: Sebuah Sisi Lain Dari Wajah Freemason
Menurut para anggota Rotary Club, nama Rotary dipilih karena rapat klub aslinya dirotasikan di antara klub-klub yang menjadi anggota organisasi ini. Tetapi hal tersebut benar-benar keliru karena Rotary mempunyai arti "pergantian" atau pengganti dari Freemasonry yang mulai kehilangan pengaruhnya. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan melihat anggota dari Rotary Club saat Organisasi ini baru didirikan lebih dari 40% anggota aktifnya adalah seorang Freemason yang juga merupakan organisasi bawah tanah Yahudi.
Artawijaya dalam buku “Jaringan Yahudi di Nusantara” menyebutkan bahwa Para member Rotary kemudian disebut dengan Rotarian. Rotary mempunyai lambang atau lencana yang harus dipakai oleh Rotarian, yakni lambang seekor anak sapi betina sedangn duduk. Anak sapi ini bergigi 24, berwarna kuning emas, dan biru. Warna yang dianggap melambangkan kesucian bagi warga Yahudi yang dipakai oleh para pendeta, tempat-tempat suci, dan klub-klub mereka. Ditengah-tengah lambang tersebut ada sebuah lambang berbentuk mata yang bertujuan mengingat pemakainya akan Haikal Sulaiman.
Charles Marden, orang yang pernah menjadi anggota Rotary selama tiga tahun, telah melakukan studi terhadap organisasi ini. Kemudian, ia mengemukakan beberapa data berikut. Setiap 421 orang anggota Rotary Club, 159 orang di antaranya mempunyai keterikatan kuat dengan Freemasonry. Loyalitas mereka terhadap Freemasonry melebihi clubnya. Dalam beberapa hal keanggotaan Rotary hanya terbatas untuk orang-orang Freemasonry, seperti di Edinburgh Inggris pada tahun 1921.
Dalam sebuah perkumpulan yang disebut Nan’s di Perancis disebutkan, “Jika orang-orang Freemasonry membentuk organisasi yang bekerja sama dengan golongan lain, urusan organisasi tidak boleh berada di tangan orang lain. Personil organisasinya harus dipegang orang-orang Freemasonry dan harus berjalan sesuai dengan prinsip Freemasonry.”
Ketika Freemasonry mengalami penyusutan, justru Rotary mendapat dukungan sangat besar dan aktivitasnya semakin kuat. Hal ini karena orang-orang Freemasonry mengalihkan segala aktifitasnya kepada club Rotary sampai tekanan-tekanan terhadap mereka hilang dan kondisinya kembali seperti semula.
Rotary didirikan 1905, yaitu tahun-tahun menjelang aktifnya Freemasonry di Amerika. Di antara programnya ialah diselenggarakan kunjungan antar club. Di beberapa kota dibentuk Dewan Pimpinan Club sebagai koordinator antar club. Untuk menjadi anggota atau simpatisan Rotary maupun Freemasonry, seseorang harus menunggu panggilan dari pengurus club.
Rotary Club dan Skenario Israel Raya
Kisah Rotary Club sebagai kaki tangan Zionis pun bisa kita lihat dalam lintasan sejarah. Sejarah Rotary di Israel sendiri bermula Pada tahun 1928 ketika James W. (Jim) Davidson, seorang berpangkat Komisaris Jenderal Rotary International dan mantan presiden Rotary Club, menjawab panggilan dari Rotary International untuk membawa ide Rotary ke Timur Dekat, Asia Selatan dan Timur Jauh.
Jim Davidson kemudian pergi ke Yerusalem dengan kereta api untuk bergabung Dr Edward Wicher, seorang Rotarian dari San Anselmo, California, yang dibantu oleh tiga atau empat penduduk Yerusalem, dan telah menyiapkan tempat untuk Rotary di Yerusalem. Pertemuan para pendiri Yerusalem Rotary Club pun akhirnya berlangsung pada tanggal 22 Januari 1929 di Hotel St John. Presiden pertamanya adalah J.W. Crowfoot, seorang arkeolog Inggris dan Sekretaris dijabat oleh Vladamir Wolfson, seorang manajer dari Shell Oil. Adapun para anggota kebanyakan mereka berasal dari pejabat Inggris yang memang banyak bercokol di Yerusalem kala itu.

Setelah Rotary Club Yerusalem berdiri, mulailah dijalankan aksi-aksi sosial berupa santunan kemanusiaan dan program-program bakti lainnya. Mereka pun banyak mengundang para tamu dari kalangan pengusaha sebagai donatur untuk menunjang berbagai kegiatan operasionalya. Jadilah kemudian para pengusaha Rotary dari Amerika, Kanada, Italia, Belanda, Swedia mulai ambil bagian dalam berbagai proyek di Rotary Club Yerusalem.
Diantara program-program itu adalah bantuan kesehatan untuk warga tidak mampu, melaksanakan pendidikan terintegrasi bagi penyandang cacat, dan tidak hanya itu Rotary Club juga merambah dunia politik dengan menjembatani dialog dan meningkatkan hubungan antara Israel-Arab.
Ridwan Saidi dalam buku Fakta dan Data Yahudi di Indonesia, menyatakan secara lebih gamblang bahwa Rotary Club awalnya didirikan untuk menunjang perjuangan mendapatkan tanah air bagi orang-orang Yahudi. Anggota Rotary sendiri adalah kalangan pengusaha yang menunjang dana bagi terbentuknya Negara Israel. Oleh karena itu Rotary sesungguhnya berfungsi untuk membuat image yang baik terhadap zionisme-Israel bahwa kaum Zionis itu “penolong orang Lepra.” Allahua'lam.

0 Comments:

Post a Comment