01 Jun 2011

HERAT (Arrahmah.com) – Situs Voice of Jihad melaporkan secara lengkap operasi militer yang dilancarkan di basis militer tentara salibis di Herat.  Operasi berlangsung sejak tanggal 30 Mei hingga 31 Mei pukul 01.00 waktu setempat.
Rincian terakhir tiba dari kota Herat menunjukkan bahwa pada sekitar pukul 11.30 pagi waktu setempat, 4 pencari kesyahidan, Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (Hafiz Ahmad dan Zubair, penduduk Herat, Zubair Ahmad dan Nizamuddin, penduduk Farah) menyerang gedung PRT yang letaknya berdekatan dengan gedung kegubernuran di mana dijadikan rumah bagi ratusan tentara Italia.
Laporan mengatakan bahwa seorang Mujahid awalnya menabrakkan kendaraannya yang penuh bahan peledak ke konvoy tentara penjajah yang baru keluar dari gedung PRT, ledakan ini menghancurkan tiga tank dan beberapa kendaraan logistik yang diparkirkan di dekatnya serta menghilangkan hambatan keamanan lainnya.
Tiga Mujahid yang tersisa memasuki salah satu gedung bertingkat di dalam PRT setelah ledakan berat terjadi dan menembaki pasukan musuh, mengubahnya menjadi pertempuran berdarah yang berlangsung hingga 01.00 pada 31 Mei 2011 waktu setempat.  Mujahid terakhir yang tersisa melompat dari dalam gedung dan meledakkan rompi peledaknya di mana para polisi boneka berkumpul di bawahnya, membunuh dan melukai banyak polisi boneka.
Dikatakan bahwa tubuh dari beberapa korban tewas masih menghilang akibat ledakan yang begitu kuat.
Mujahidin juga menambahkan bahwa salah satu helikopter medis penjajah berhasil ditembak jatuh dan dihancurkan dalam pertempuran saat ia mencoba mengangkut tentara musuh yang tewas dan terluka dari tempat itu.
Petinggi Mujahidin menyatakan bahwa bangunan PRT di mana para pencari kesyahidan beroperasi (semoga Allah membalasnya dengan Jannah) telah hancur dalam operasi sukses tersebut.  Mereka menambahkan bahwa baku tembak dan ledakan yang menargetkan pasukan musuh telah merenggut nyawa 75 personil termasuk seorang komandan Italia tingkat tinggi, sedangkan 34 lainnya terluka serius, beberapa dikatakan dalam keadaan kritis.  (haninmazaya/arrahmah.com)

0 Comments:

Post a Comment