17 April 2011


Sumber :eramuslim.com
Tidak seperti kebanyakan bayi yang menangis saat lahir, Pemimpin Tertinggi Syiah Iran Ayatollah Ali Khamenei konon sewaktu lahir justru menyebut nama Imam Syi'ah pertama setelah ia keluar dari rahim ibunya, kata khatib shalat Jumat di kota suci Syiah Qom.
Ayatollah Muhammad Saidi muncul dalam sebuah video, yang diedarkan oleh kelompok oposisi Iran, di mana dia mengatakan bahwa saudara perempuan Ayatollah Khamenei-mengatakan bahwa pemimpin tertinggi Syiah itu berkata "Ya Ali" saat lahirnya. Kemudian bidan yang membantu kelahirannya berkata, "Ali akan melindungi Anda."
Ali mengacu pada sahabat Ali bin Abi Thalib, sepupu dan anak asuh Nabi Muhammad. Ali diyakini sebagai Imam Syi'ah pertama.
Para pendukung Ayatollah Khamenei mencoba untuk meningkatkan otoritas agama dan politik dengan menghubungkan Khameneni dengan Ali dan Imam Mahdi, yang diyakini oleh Syi'ah sebagai penebus Islam.
Musa Sharifi, seorang mantan peneliti pada Pusat Studi Arab dan Iran di London, mengatakan kepada Al Arabiya, "Ide semacam ini tidak aneh di Iran. Karena rezim saat ini yang berkuasa pada tahun 1979, otoritasnya telah menggunakan agama Syi'ah sebagai alat untuk memajukan agenda politiknya. "
Ayatollah Saidi ditunjuk sebagai pemimpin shalat Jumat di Qom oleh Ayatollah Khamenei menyusul insiden pemilihan presiden kontroversial tahun 2009, yang menyebabkan kerusuhan sosial terburuk di negara Syiah itu dalam tiga dekade.
Ayatollah Saidi juga memimpin dewan budaya Qom dan panitia untuk menghidupkan kembali aktivitas "Amar ma'ruf dan nahi munkar"
Ayatollah Khamenei didefinisikan sebagai pemimpin tertinggi negara itu dan, menurut konstitusi, siapa pun yang memegang gelar ini, memiliki hak untuk memveto keputusan yang dibuat oleh parlemen.
Selama pemerintahan presiden reformis Muhammad Khatami pada 1997-2005 parlemen Iran menerapkan hukum yang berupaya untuk memperluas kebebasan pers di negara ini. Tetapi Pemimpin Agung Syiah memveto keputusan tersebut karena bisa menyebabkan orang mempertanyakan otoritas agama dan politik.(fq/aby)

0 Comments:

Post a Comment