16 Mac 2011


Sumber [Eramuslim.com]
Penerbitan kabel diplomatik AS telah membantu pemberontakan di Afrika Utara dan Timur Tengah, pendiri WikiLeaks Julian Assange mengatakan Selasa kemarin (15/3).
Ahli komputer, yang telah membuat marah pemerintah AS karena dirinya menerbitkan ribuan kabel rahasia AS, mengatakan kebocoran mungkin telah membuat beberapa rezim otoriter tidak bisa lagi mengandalkan dukungan AS jika kekuatan militer digunakan melawan demonstran.
Mereka juga menyulitkan Barat untuk melanjutkan dukungannya kepada rezim lama yang berkuasa, Assange mengatakan hal tersebut di depan ratusan mahasiswa di Cambridge University.
"Kabel diplomatik Tunisia menunjukkan dengan jelas bahwa jika datang masalah di mana Amerika Serikat melihat adanya pertarungan antara militer di satu sisi, dengan rezim politik Presiden Zine al-Abidine Ben Ali di sisi lain, Amerika Serikat mungkin akan mendukung militer," katanya.
"Hal itu adalah sesuatu yang harus diperhitungkan juga, sehingga menyebabkan negara-negara tetangga Tunisia akhirnya memikirkannya. Karena jika mereka melakukan intervensi militer, mereka tidak mungkin berada pada sisi yang sama dengan Amerika Serikat," kata Assange menambahkan.
Gelombang kerusuhan di mulai di Tunisia Desember lalu, sehingga memaksa presiden meninggalkan negara itu sebulan kemudian.
Aksi protes kemudian bermunculan di tempat lain di wilayah ini, mendorong Wikileaks untuk memompa keluar informasi tentang pemain utama di Mesir, Libya dan Bahrain "secepat kami bisa," kata Assange.
Kabel diplomatik yang diterbitkan, bukan hanya supaya orang-orang di negara-negara yang dipimpin oleh pemimpin otoriter akan tahu apa yang terjadi, karena banyak dari mereka sudah tahu apa yang terjadi dengan sangat rinci dan mengerikan, sehingga tidak akan mungkin bagi Barat untuk berdiri dan mendukung pemimpin otoriter," katanya menambahkan.
Sekitar 800 mahsiswa menghadiri "kuliah" Assange, banyak yang antri selama berjam-jam, dan mereka bertepuk tangan dengan antusias setelah mendengar Assange berpidato(fq/reu)

0 Comments:

Post a Comment