03 Mac 2011

Kamis, 03/03/2011 [eramuslim.com]
Selama 42 tahun pemerintahannya, pemimpin Libya Muammar Gaddafi hadir dengan satu set teori yang memungkinkan ia untuk memperkenalkan dirinya sebagai seorang pemikir dan juga seorang sastrawan yang memberikan dunia wawasan orang macam apakah pemimpin yang berkuasa selama empat dekade ini.
Menempatkan dirinya dalam posisi yang sama dengan Adam Smith dan Karl Marx, Gaddafi merumuskan Teori Politik Ketiga, yang ia jelaskan dalam "Buku Hijau" yang terkenal. Dalam teorinya, Gaddafi memberikan masyarakat hak untuk memerintah bukan lewat pemilihan umum seperti halnya dengan demokrasi yang ada di dunia, tetapi melalui dengan mengadakan konferensi rakyat.
Buku Hijau juga mencakup sebuah topik sosial yang berkaitan dengan perbedaan antara laki-laki dan perempuan dan terangkum dalam ungkapan yang sekarang terkenal serta telah menjadi 'lelucon' di kalangan pemuda Arab di situs jejaring sosial facebook: "Perempuan adalah perempuan sedangkan laki-laki adalah laki-laki. "
Dalam sebuah buku berjudul "Kematian", Gaddafi mencoba untuk mencari tahu apakah kematian itu berjenis kelamin laki-laki atau perempuan dan ia menemukan kemungkinan besar bahwa kematian itu adalah laki-laki.
"Ini adalah suatu keharusan untuk menentukan jenis kelamin kematian dan untuk mengetahui apakah kematian itu laki-laki atau perempuan," tulis Gaddafi. "Jika kematian adalah laki-laki, kita harus melawannya sampai nafas terakhir, tetapi jika perempuan, kita harus menyerah kepadanya sepanjang waktu."
Gaddafi juga menulis tentang revolusi dan mengantisipasi hal itu akan terjadi di antara rakyatnya, tetapi ia tidak pernah meramalkan bahwa salah satu dari rakyatnya akan melawan dia.
"Ttirani dari satu orang adalah jenis yang paling ringan dari tirani," tulis Gaddafi dalam bukunya "Melarikan diri dari neraka". "Seseorang bisa digulingkan oleh rakyat atau bahkan oleh orang lain. Apa yang saya khawatirkan adalah adanya tirani masyarakat. "
Untuk menghindari tirani rakyat, Gaddafi dalam buku yang sama menambahkan, individu tidak harus menekan rakyat dan harus menyerah pada keinginan mereka.
"Saya suka kebebasan masyarakat dan cara mereka memutuskan rantai yang membelilit mereka dan tanpa harus menjadi seorang master. Saya suka orang-orang seperti saya mencintai ayah saya dan saya takut kepada mereka seperti saya takut kepadanya (ayah). "
Buku-buku gaddafi yang lain meliputi "Bumi Bumi," "Desa Desa", dan "Bunuh Diri dari seorang Astronom".(fq/aby)

0 Comments:

Post a Comment