14 Julai 2011

Sumber [eramuslim.com]Rabbi Dovid Feldman dari organisasi Jews United Against Zionism mengatakan, Zionisme adalah gerakan politik yang tidak merefleksikan agama Yahudi. Zionisme, ujarnya, justru mempermalukan orang-orang Yahudi dan agama Yahudi.
Dalam wawancara dengan Press TV, Feldman mengungkapkan pandangannya tentang Zionisme dan Israel, dan perbedaan antara Yudaisme dengan Zionisme. Berikut petikannya;
Pertanyaan pertama adalah tentang organisasi Anda, bisa anda ceritakan sedikit?
Feldman: Organisasi kami berdiri sekitar tahun 1930-an, di masa awal munculnya filosofi tentang Zionisme, bahkan sebelum tahun 1948, sebelum terbentuknya negara Israel, ketika para rabbi di Palestia dan Eropa menyaksikan bahwa filosofi baru tentang Zionisme ini akan menghancurkan Yudaisme sebagai agama, akan menghancurkan orang-orang Yahudi dan menindas orang-orang Palestina.
Pada masa itu, para rabbi itu menentang keras filsafat Zionisme. Mereka mengingatkan bahwa Zionisme akan menimbulkan bencana dan itulah yang kita saksikan sekarang. Apa yang kami ekspresikan selama ini adalah menyuarakan opini dari banyak komunitas Yahudi pada hari ini, dari seluruh dunia, yang sangat geram melihat apa yang terjadi di Palestina, geram atas apa yang Zionisme lakukan terhadap rakyat Palestina.
Kami melihatnya sebagai bencana serius bagi rakyat Palestina, bencana bagi orang Yahudi, bencana bagi kemanusiaan, dan kami katakan bahwa ini bukan sekedar bahaya dan bentuk fisik, bencana dalam bentuk fisik, tapi telah mempermalukan agama Yahudi. Apa yang telah dilakukan Zionisme terhadap Yudaisme adalah, Zionisme telah mengubah Yudaisme dari konsep melayani Tuhan menjadi sebuah gerakan politik yang kosong dari agama, tak mengenal Tuhan, yang malah memalukan.
Yang jadi masalah, orang-orang Palestina yang melawan penjajahan dan Zionismen, disebut sebagai teroris. Menurut Anda ini sebuah persoalan?
Kita perlu memahami bahwa awal keberadaan Israel dilakukan dengan cara terorisme, yang dimulai dengan meneror semua orang yang tinggal di sana (wilayah Palestina). Di sana ada orang Palestina, Muslim, komunitas Yahudi minoritas dan umat Kristiani. Negara Israel dibangun dengan cara melawan keinginan penduduk pribumi. Orang-orang Yahudi di Palestina, pada waktu itu, tidak senang dengan pembentukan negara baru Israel.
Hal lain yang menarik adalah, semua Muslim meyakini Palestina adalah sebuah tanah suci, Anda tidak boleh merusak atau menghancurkan bagian manapun dari tanah suci. Tapi, kita melihat perusakan itu terjadi hampir setiap hari, ketika pasukan rezim Israel mengusir warga Palestina dan mulai membangun pemukiman Yahudi. Apakah menurut Anda Israel tidak menghormati keyakian suci dan nilai-nilai agama Yahudi?
Feldman: Mereka sama sekali tidak menghormati keyakinan-keyakinan dalam agama Yahudi. Mereka tidak menghormati semua tradisi mereka sendiri yang diturunkan oleh nenek moyang mereka. Mereka ada sekitar 80 atau hampir 100 tahun yang lalu tanpa filosofi, yang bukan cara hidup beragama orang-orang Yahudi dari generasi ke generasi. Apa yang selalu saya pertanyakan adalah sebuah pertanyaan yang sangat tegas, jika, seandainya apakah yang diyakini dunia hari ini bahwa Zionisme dan Yudaisme adalah satu, dimana Zionisme mendapat tempat dalam Yudaisme dan negara Israel mewakili semua Yahudi, dan negara Israel diinginkan oleh semua orang Yahudi? Jika begitu keadaannya, mengapa filosofi Zionisme tidak diciptakan oleh para pemuka agama, oleh guru teori, oleh rabbi-rabbi yang sudah tua? Mengapa Zionisme diciptakan oleh seorang Yahudi kafir, Theodor Herzl? Mengapa?
Jawabannya sangat sederhana, karena filosofi Zionisme sangat bertentangan dengan Yudaisme, karena negara Israel merupakan sebuah bahaya besar, bukan hanya untuk orang Palestina tapi juga untuk orang Yahudi. Filosofi Zionisme tidak akan pernah diciptakan, dan tidak akan pernah bisa tercipta dalam pikiran orang Yahudi yang religius. Zionisme bukan hanya diciptakan oleh seorang Yahudi sekuler, Theodor Herzl adalah seorang Yahudi kafir. Dia membenci Tuhan, membenci agama Yahudi, dan tidak menjalankan ajaran agama Yahudi. Beginilah sebenarnya bagaimana ia menciptakan filosofi Zionisme hanya dalam pemikirannya, karena Zionisme hanya mungkin diciptakan dalam pikiran orang semacam Theodor Herzl.
Anda adalah salah satu pemuka agama yang ikut dalam panel di Konferensi Internasional Pertama tentang Perlawanan Global terhadap Terorisme di Tehran. Anda melontarkan pernyataan yang sangat menarik pada akhir konferensi. Salah satu pernyataan Anda adalah, bahwa semua agama, Yahudi, Kristiani dan Muslim, semua mengutuk semua bentuk terorisme dan mereka semua menghindar dari perilaku dan tindakan tak berperikemanusiaan itu. Sayangnya, negara-negara Barat berusaha mengindetikkan terorisme dengan Islam. Menurut Anda, apakah ada agenda tersembunyi dibalik itu semua, dan siapa mereka yang telah menyebarkan islamofobia di Barat?
Feldman: Informasi yang salah dan kebingungan seperti ini selalu terjadi. Kebingungan kalau tidak menyakitkan, bisa jadi berbahaya. Hal serupa terjadi sebaliknya, ketika orang-orang Yahudi dihadirkan sebagai pihak seiring sejalan dengan Zionisme, dengan semua tindakan yang dilakukan Israel. Sebagai contoh, Israel menampilkan dirinya sendiri sebagai pihak yang mewakili sebua orang Yahudi, ini sangat berbahaya; ini sangat memalukan orang-orang Yahudi sebagai manusia, dan Yudaisme sebagai agama.
Solusi dari semua ini adalah, kita perlu memberikan edukasi, perlu bicara, perlu berdiskusi dan saling bertukar pikiran. Inilah yang kita lakukan dalam konferensi di Tehran, dimana semua persoalan diangkat dan semua kesalahan informasi diklarifikasi, ini sangat penting. Salah satu isu yang diangkat dalam konferensi itu adalah, orang harus memahami bahwa apapun yang dilakukan Israel, tidak merefleksikan agama Yahudi, dan tidak semua orang Yahudi bertanggung jawab atas hal itu, dan ini menjadi sebuah pernyataan yang tegas.
Dalam berbagai wawancara dengan media massa internasional, Anda selalu mengemukakan fakta-fakta bahwa media massa Barat khususnya, sudah dikendalikan dan dikontrol serta mendukung Zionisme. Anda masih percaya dengan hal ini?
Feldman: Ini merupakan persoalan yang sangat disayangkan, ya, dan ini merupakan poin yang sangat penting, karena pada saat yang sama, banyak komunitas masyarakat internasional yang menentang Zionisme, tidak cuma diam tapi muncul ke publik, jika Anda benar-benar mencari, maka Anda akan menemukannya.
Celakanya, di media massa mainstream, di media massa Barat, fakta itu sanga jarang diberitakan. Ini sangat menyedihkan, sehingga masyarakat luas juga tidak punya kesempatan untuk mengetahui fakta di lapangan, untuk benar-benar mengetahui bahwa negara Israel tidak mencerminkan semua orang Yahudi.
Saat ini terjadi gerakan rakyat dan revolusi di berbagai negara Timur Tengah dan Afrika Utara, bagaimana situasi ini akan mengubah posisi dan pengaruh Israel serta negara-negara lainnya yang mendukung Israel dari sisi finansial?
Feldman: Segala sesuatu sedang berubah, dunia sedang berubah. Rabbi-rabbi kami, di awal munculnya Zionisme mengatakan, awalnya Zionisme tidak akan sukses. Ada ayat dalam Yudaisme bahwa yang tidak akan selamanya menang. Kami meyakininya selama berabad-abad dan sekarang kita mulai menyaksikannya,
Kami melihat Zionisme dan negara Israel tidak membawa kita ke arah yang tidak jelas, orang yang benar-benar memahami, lebih banyak tahu dibandingkan sebelumnya. Sekarang, apa yang akan terjadi di masa depan adalah, orang mulai membuka wawasannya. Para tokoh utama Zionisme, suatu hari, mereka harus menghadapi kenyataan, bukan seperti ini caranya, dan kami sangat berharap, kami berdoa, kami menasehati dan kami meminta semua orang untuk menyadari bahwa apa yang telah dilakukan adalah tindakan yang salah. Kita harus memikirkan kembali pendekatan kita, dan kita harus memahami bahwa kita harus kembali pada kehendak yang kuasa, kita harus kembali pada keadilan, pada agama Yudaisme tradisional dan harus membubarkan negara politis Israel, negara itu adalah bencana.
Seperti Anda tahu, Israel punya senjata nuklir. Apakah menurut Anda Israel suatu hari akan membuat keputusan gila untuk mempertahankan dirinya dan menggunakan senjata nuklir miliknya untuk menyerang negara tetangganya?
Feldman: Pertanyaannya adalah, apakah Israel memang akan mempertahankan diri, kalau mereka mengikuti nasehat say dan benar-benar mau mempertahankan diri, semua Yahudi, semua kawasan Timur Tengah dan seluruh umat manusia, pikirkanlah apa yang telah terjadi, hentikan agenda-agenda politik, dan tolong, mari kita letakkan bagian-bagian yang bersejarah kembali ke tempatnya.
Bagaimana denga negara yang memberikan bantuan finansial pada Israel, seperti AS yang terus memberikan uang, lebih dari dua milyar dollar per tahun pada rezim Israel?
Feldman: Saya harus mengatakan bahwa saya warga negara AS dan saya seorang Yahudi. Saya wajib menghormati pemerintahan negara saya, karena orang Yahudi dilarang memberontak terhadap negara manapun, khususnya di negara saya tinggal sekarang. Saya warga negara AS yang setia, tapi tetap saya harus mengatakan bahwa mungkin rakyat AS yang ingin menolong orang-orang Yahudi. Kami selalu mengatakan apa yang baru kami katakan dua minggu yang lalu, bahwa ada konvensi tahunan AIPAC (organisasi lobi pro-Israel), dan kami mencoba menjelaskan pada dunia, pada peserta konvensi, bahwa mereka melakukan hal yang tidak benar, konvensi AIPAC bukan untuk keperluan kemanusiaan dan bukan untuk kepentingan orang-orang Yahudi, serta bertentangan dengan ajaran agama Yahudi.
Lalu, bagaimana dengan isu "perang melawan teror". Menurut Anda, apakah Zionis akan sukses mengedepankan agendanya, memaksakan kehendaknya pada komunitas internasional? Apakah mereka sudah melakukan hal yang benar ketika mereka mengobarkan perang ilegal?
Feldman: persoalannya bahwa lebih jauh dari itu, karenanya kita perlu memahami awal dari semua situasi ini. Orang kadang hanya berpikir tentang apa yang kita saksikan pada hari ini, problem yang kita lihat hari ini, bahaya yang kita lihat hari ini, serta pertumbahan darah yang kita hadapi hari ini.Kita harus benar-benar kembali ke awal konflik ini, kita harus paham bahwa negara Israel adalah sebuah awal yang salah. Apa yang sejak awalnya sudah salah, sekarang terus berlanjut, belum berhenti dan membahayakan kita semua.
Kita betul-betul perlu menelaah ke belakang, dan tidak melupakannya. Kita harus ingat sejarahnya, dan ini menjadi isu penting, kita harus mengingat bahwa Yahudi dan Muslim, khususnya yang hidup di Palestin, muslim di dunia pada umumnya hidup damai dan harmonis. Israel berupaya untuk menghapus sejarah, mereka ingin menampilkan citra bahwa Arab dan Muslim membenci orang Yahudi.
Untuk prakteknya, yang pertama sekali harus dipahami adalah, negara Israel bukan solusi bagi orang-orang Yahudi. Israel justru menjadi sumber banyak persoalan pada saat ini. Oleh sebab itu, kai selalu katakan bahwa kami berharap, berdoa dan menghimbau semua orang untuk mengerti bahwa solusi dari semua ini adalah penghapusan seluruh negara Israel. (kw/ptv)

0 Comments:

Post a Comment