30 Disember 2011

Partai Salafi al-Nour mendanai polisi agama (syariah), yang akan mengarahkan rakyat selalu berbuat Kebajikan dan Mencegah Kemunkaran, ujar pejabat otoritas polisi syariah, di mana Partai Nour membantah terlibat dalam pembentukannya.
Kewenangan polisi syariah ini mengambil model Saudi seperti "mutawee". Polisi syariah ini mempunyai kewenangan menegakkan hukum Syariah Islam.
Mereka berbekal tongkat kayu tipis, yang akan mengawasi kelompok-kelompok masyarakat yang ada di jalanan, menegakkan aturan berpakaian, pemisahan antara jenis kelamin, mengawasi dan memerintahkan shalat, dan perilaku lainnya, yang diperintahkan oleh Islam.

Hampir mirip dengan Taliban di Afghanistan, saat berkuasa, juga menggunakan sistem seperti ini, sehingga kehidupan rakyat menjadi lebih tertib dan bersih. Tidak ada pemerkosaan, dan tindakan kriminal lainnya. Kota-kota di Afghanistan benar-benar tertib, dan damai serta tidak ada kemaksiatan, termasuk bioskop ditutup, tidak ada penjualan kaset-kaset musik, yang merusak akhlak.
Para pejabat polisi syariah telah mensosialisasikan kelompok mereka melalui Facebook. Menurut pendiri kelompok, Partai Salafi, mendanai kegiatan mereka, dengan memulai mengumpulkan dana dari masyarakat, melalui cek sebesar LE2600, sebagai bantuan awal memulai inisiatif dan memobilisasi relawan Salafi.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, pejabat polisi syariah, mengatakan kelompok ini terbentuk atas arahan dari pimpinan partai, dan anggota partai dengan suara bulat menyetujui ide itu. Para pendiri gerakan polisi syariah itu, mengancam mengundurkan diri dari partai dan mengelola gerakan mereka sendiri, jika partai terus menyangkal keterlibatannya dengan gerakan mereka.
Dalam pernyataan terpisah, otoritas polisi syariah ini mengatakan mereka telah mengadakan pertemuan pertama, yang menentukan tugas dan yurisdiksi wilayah dari sukarelawan yang akan memonitor perilaku masyarakat di jalan, dan menilai apakah itu bertentangan dengan hukum Allah atau tidak.
Pernyataan itu juga mengatakan bahwa Partai Nour mempunyai hubungan dengan para relawan polisi syariah yang akan memakai jubah putih dan memegang tongkat bambu yang akan menghukum para pelanggar syariah. Mereka juga akan dilengkapi dengan senjata taser listrik.
Jurubicara Partai Nour Nader Bakar membantah adanya hubungan partai dengan kelompok ini. "Biarkan mereka menunjukkan kepada kita, tentang keterkaitan mereka dengan kami," katanya. (mh/may)[eramuslim.com]

0 Comments:

Post a Comment