28 Disember 2011

Imam besar Al-Azhar Ahmad al-Thayyib bertemu dengan pakar hukum Tarek al-Bishry pada Selasa kemarin (27/12) untuk memberikan sentuhan akhir atas rancangan undang-undang yang menjamin kemerdekaan keuangan dan administrasi Al-Azhar dari negara, sumber Al-Azhar mengatakan.
Draft, yang akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang, menetapkan bahwa Syaikhul Azhar tidak lagi akan ditunjuk oleh presiden tapi dipilih oleh Otoritas Ulama Senior, yang akan memasukkan ulama dari Mesir dan dunia Islam.
"Saya telah menyarankan ini 25 tahun yang lalu," kata Jamal Qutb, mantan kepala Komite Fatwa Al-Azhar.

Tokoh Islam Amna Nussair menyambut draft tersebut. "Kami sudah sangat membutuhkan hal itu," katanya.
Sebelumnya para ulama telah mendorong kembalinya otoritas Al-Azhar, sebuah badan yang terdiri dari para ulama dibentuk untuk bertanggung jawab dalam menunjuk tiga ulama yang akan masuk menjadi nominasi dan raja akan memilih imam besar Al-Azhar. Namun ketika mantan Presiden Jamal Abdul Nassir naik ke tampuk kekuasaan, ia membatalkan otoritas otonom ini dalam rangka untuk menempatkan Al-Azhar di bawah kendali pemerintah.(fq/amay)[eramuslim.com]

0 Comments:

Post a Comment