22 Oktober 2010


BEGITULAH APA YANG TELAH DIAJAR OLEH GURU SAYA SEMASA SEDANG BELAJAR DI UNIVERSITI AL-AZHAR BEBERAPA TAHUN DAHULU. KATANYA YAHUDI DAN KRISTIAN HARI INI ADALAH KAFIR MUTLAK ,KERANA MEREKA YANG ADA HARI INI SECARA JELAS DAN NYATA MENOLAK AJARAN ISLAM DAN KENABIAN NABI MUHAMMAD SAW. DAN KERANA MEREKA JUGA TELAH MENGHALALKAN PERKARA YANG HARAM DALAM AGAMA MEREKA PADA ASALNYA SEPERTI " MAKAN BABI " DAN LAIN-LAIN


Surah Al-Maidah
72. Demi sesungguhnya! telah kafirlah orang-orang Yang berkata: "Bahawasanya Allah ialah Al-Masih Ibni Maryam". padahal Al-Masih sendiri berkata:" Wahai Bani Israil! Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhan kamu, bahawasanya sesiapa Yang mempersekutukan Allah Dengan sesuatu Yang lain, maka Sesungguhnya Allah haramkan kepadanya syurga, dan tempat kembalinya ialah neraka; dan tiadalah seorang Penolong pun bagi orang-orang Yang berlaku zalim".

 Karena Kakek Sang Mufti Suriah Itu Menikahi Yahudi
sumber(eramuslim.com) Jumat, 22/10/2010
Pemimpin terkemuka Suriah menyatakan pada hari Selasa kemarin bahwa Islam memerintahkan pemeluknya untuk melindungi Yudaisme, begitu menurut Army Radio.
"Jika Nabi Muhammad meminta saya menganggap Kristen atau Yahudi itu bid'ah, saya akan menganggap Muhammad itu sesat," demikian Syeikh Ahmed Hassoun, Mufti Suriah, seperti dikutip delegasi akademisi Amerika yang berkunjung ke Damaskus.
Hassoun juga mengatakan bahwa Islam adalah agama yang damai. "Jika Muhammad memerintahkan kita untuk membunuh orang, saya akan mengatakan bahwa dia bukan seorang nabi."
"Apakah Musa itu keturunan Timur Tengah atau keturunan Eropa? Apak Protestan atau Katolik? Apakah Muhammad itu Syiah atau Sunni??"
Menurut sang Mufti, konflik antara Israel dan Arab yang tidak ada hubungannya dengan perang Islam terhadap Yudaisme.
"Sebelum Anda mendapatkan kewarganegaraan Amerika, dan saya kewarganegaraan Suriah, kami semua bersaudara di bawah kubah Allah," katanya.
Menurutnya, Yahudi tinggal di Suriah dengan damai dan mendapat perlakuan yang adil. Ia kemudian menjelaskan bahwa kakeknya sendiri memiliki pasangan Yahudi.
"Orang-orang Yahudi tinggal di Suriah selama bertahun-tahun dan mereka masih memiliki peran dalam masyarakat Suriah," katanya. (sa/haaretz)

0 Comments:

Post a Comment