22 Oktober 2010

Saya sokong 100% Yahudi Ortodoks...?


Yahudi Ortodoks Kanada Bela Penggunaan Cadar

Sumber(Eramuslim.com) Jumat, 22/10/2010
Muslimah bercadar di Quebec Kanada telah mendapatkan sekutu baru dalam melawan larangan yang diusulkan terhadap burqa, yaitu kelompok Yahudi Ortodoks.
Dewan Yahudi Ortodoks untuk Hubungan Masyarakat berpendapat bahwa membatasi siapa pun dari mengenakan cadar/burqa termasuk tidak mendapatkan pelayanan dalam kantor-kantor pemerintah, sama saja dengan tidak mengutamakan hak-hak gender dan hak-hak beragama, seperti dilaporkan oleh surat kabar The Globe dan Mail.
Dewan Yahudi Ortodoks menyatakan pendapat mereka tersebut berdasarkan prinsip keyakinan yang mereka pegang, tetapi juga didorong oleh adanya ketakutan bahwa praktek-praktek keagamaan Yahudi akan menjadi target berikutnya untuk dilarang.
Menurut mereka hal ini merupakan keprihatinan yang masuk akal: Jika pemerintah Quebec bisa melarang cadar dalam konteks tertentu, tidak menutup kemungkinan pemerintah juga akan melarang sejumlah simbol keagamaan yang berhubungan dengan yahudi.
Memang, jika RUU pelarangan cadar ini disahkan dengan maksud untuk secara ketat mempertahankan sekularisme, banyak orang akan berasumsi bahwa praktek keagamaan lainnya ada kemungkinan akan dilarang juga.
Saat ini pemerintah kota Quebec Kanada telah secara resmi menyusun RUU yang akan melarang wanita bercadar ada di depan publik dan mendapatkan layanan di kantor-kantor pemerintah. Dan jika disahkan RUU tersebut, Quebec akan menyusul Perancis yang lebih dahulu telah melarang cadar.
 Yahudi pun Memfatwakan Pakaian Wanita Yahudi Harus 'Tertutup'

Kelompok ultra-Ortodoks Yahudi di Yerusalem mengeluarkan 'fatwa' keagamaan yang menyerukan kepada perempuan yahudi untuk menutup tubuh dan rambut mereka agar dibersihkan dari dosa-dosa.
Poster yang mempromosikan model baju baru 'sopan' ala Yahudi itu terlihat di beberapa wilayah Yerusalem yang dominan dihuni oleh masyarakat Haredim, Yahudi ultra-konservatif yang dikenal karena pandangan-pandangan ekstremis mereka, harian Israel Maariv melaporkan hari Rabu lalu.
Isi poster menyerukan agar wanita yahudi harus memakai pakaian yang tidak ketat dan tidak transparan. Pakaian juga harus berwarna hitam dalam rangka melestarikan kesederhanaan perempuan dan memungkinkan mereka untuk dibersihkan dari dosa. Rambut harus ditutupi juga.
Melanggar perintah itu - poster-poster memperingatkan - wanita yang melanggar hal tersebut pasti akan memiliki konsekuensi serius karena ini berarti melanggar ajaran-ajaran Taurat.
Kelompok Yahudi ortodoks yang mengeluarkan 'fatwa' menyerukan toko-toko pakaian untuk berhenti menjual rok pendek, baju renang, dan pakaian berwarna-warni. Namun pemilik toko mengabaikan peringatan tersebut meskipun fakta menunjukkan bahwa mereka sebelumnya pernah diserang oleh kelompok ultra-Ortodoks Yahudi dan jendela-jendela toko mereka hancur.
Model pakaian yang dipromosikan oleh kelompok ini adalah bukan hal baru bagi komunitas Haredim, namun perempuan Yahudi sedikit yang benar-benar mematuhi instruksi tersebut.
Poster lainnya memperingatkan wanita yang menggunakan ponsel di tempat umum dan bersumpah untuk menghukum wanita yang melanggar aturan itu.
Undang-undang baru ini menuai protes oleh beberapa kelompok agama Yahudi lain yang menggambarkan mereka sebagai kelompok ekstremis dan berpendapat bahwa memaksakan model pakaian secara ketat ini bukan bagian dari Yudaisme. (fq/aby)
 

0 Comments:

Post a Comment