01 Mac 2012

WASHINGTON (Arrahmah.com) - Jumlah masjid di Amerika telah meningkat secara dramatis dalam dekade terakhir meskipun marak protes pasca 11 September yang ditujukan pada tempat ibadah muslim, menurut sebuah studi terbaru.
Para peneliti melakukan penghitungan nasional dan menemukan total 2.106 Islamic Center, naik dari  1.209 pada tahun 2000 dan 962 pada tahun 1994. Sekitar seperempatnya dibangun antara 2000-2011, karena masyarakat menghadapi pengawasan ketat oleh aparat pemerintah dan masyarakat yang menganggap curiga akan hal tersebut.
Pada tahun 2010, protes terhadap sebuah Islamic Center dekat Ground Zero muncul dan menjadi perdebatan nasional. Demonstrasi anti-masjid ini menyebar ke Tennessee, California, dan negara bagian lain.
Ihsan Bagby, seorang profesor di University of Kentucky dan penulis utama studi tersebut, mengatakan temuan itu menunjukkan Muslim telah mengukir tempat untuk diri mereka sendiri meskipun reaksi tersebut muncul.

"Ini adalah komunitas Muslim yang sehat dan terus tumbuh serta terintegrasi dengan baik dengan Amerika," kata Bagby. "Saya berpikir bahwa hal ini merupakan pesan terbaik yang dapat kita kirim kepada dunia dan dunia Islam pada khususnya.''
Laporan yang dirilis Rabu (29/2/2012) dengan judul "Masjid di Amerika 2011" diperoleh melalui pemantauan data, situs, dan wawancara dengan tokoh masyarakat, serta survei dan wawancara dengan 524 pemimpin masjid.
Perkiraan total populasi Muslim Amerika telah menjadi isu kontroversial di saat Muslim berusaha untuk memiliki suara dalam kehidupan publik.
Pew melakukan survei tahun lalu yang diperkirakan komunitas Muslim Amerika mencakup 2,75 juta orang, atau hampir 1 persen dari penduduk AS. Sementara itu, pada tahun 2000, dalam laporannya, Bagby telah memperkirakan populasi Muslim AS sebanyak 7 juta. Dalam laporan terbaru, Bagby tidak melaporkan jumlah tepat komunitas muslim. Ia hanya mengeluarkan pernyataan bahwa Amerika Serikat bisa menjadi rumah bagi 7 juta Muslim.
Studi ini adalah bagian dari kemitraan Faith Communities Today yang disponsori oleh Dewan Hubungan Amerika-Islam, Penelitian Agama Institut Hartford, Masyarakat Islam Amerika Utara, dan Lingkar Islam Amerika Utara. (althaf/arrahmah.com)

0 Comments:

Post a Comment