07 November 2010

"Predator" memburu orang Islam


 "Predator" AS Telah Dikerahkan ke Yaman Untuk Buru Al-Qaidah
(eramuslim.com)Minggu, 07/11/2010

Amerika Serikat telah mengirim pesawat tak berawak 'Predator' di Yaman, dan mengklaim pengiriman pesawat jenis drone tersebut bertujuan untuk menghancurkan pejuang al-Qaidah, kata pejabat senior AS.
Surat kabar The Washington Post melaporkan pada hari Ahad (7/11) bahwa pesawat telah berpatroli di langit Yaman selama beberapa bulan untuk mencari dan melakukan operasi penangkapan pemimpin al-Qaidah yang diduga bersembunyi di negara ini.
Pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, juga mengatakan bahwa pesawat belum menembakkan rudal karena mereka tidak memiliki intelijen yang solid atas keberadaan pejuang Al-Qaidah.
Sebelumnya Yaman telah menunjukkan insiden adanya serangan sebuah rudal jelajah AS awal tahun ini yang telah membunuh seorang pejabat pemerintah, sehingga menimbulkan sentimen anti-Amerika di Yaman.
Pemerintah Yaman memprotes serangan itu dan masyarakat dari negara Timur Tengah marah atas insiden tersebut.
Laporan hari Ahad ini juga mengatakan bahwa pemerintah Presiden AS Barack Obama merencanakan untuk menggandakan bantuan militer ke Yaman menjadi 250 juta dolar untuk tahun berikutnya.
Laporan ini datang sehari setelah Perdana Menteri Yaman Ali Mujawar mengkritik Barat yang menghubungkan al-Qaidah dengan negaranya, menuduh kekuatan Baratlah yang memiliki dan membantu menciptakan kelompok teroris.
"Al-Qaidah adalah buatan negara Barat," kata Mujawar pada hari Sabtu lalu. Kelompok militan ini tidak diciptakan di Yaman sama sekali seperti yang sering dituduhkan oleh mereka yang menyebarkan persepsi internasional tentang Yaman," tambah PM Yaman ini.
Kkomentar Mujawar ini merujuka dan mengisyaratkan adanya dana Amerika ke pejuang di Afghanistan yang melawan pendudukan Soviet pada 1980-an.
Gedung Putih telah meningkatkan tekanan terhadap Sana'a untuk apa yang mereka bahwa al-Qaidah telah menggunakan wilayah Yaman sebagai tempat yang aman untuk operasi teroris mereka terhadap Washington. (fq/prtv)

0 Comments:

Post a Comment