19 Mei 2012

Cendekiawan muslim Mesir, Safwat Hijazy, yang telah berkempen untuk calon presiden Ikhwanul Muslimin, Muhammad Mursyi, mengatakan haram hukumnya untuk memilih seorang calon presiden yang ingin mendirikan negara berdasarkan liberalisme, komunisme, sekularisme, atau sosialisme.
Selama sholat Jumat di Masjid Nagda di Nagaa Hammadi, Qena, Hijazy meminta masyarakat untuk
tidak memilih kandidat yang berpartisipasi dalam ketidakadilan dan korupsi dari rezim sebelumnya atau yang bahkan tetap diam menyaksikan ketidakadilan serta korupsi Hosni Mubarak dan antek-anteknya.
Hijazy berkata pemilih harus memilih calon yang akan memberlakukan Syariah Islam dan yang akan tinggal di Kairo, namun akan gemetar ketakutan kepada Allah jika ditanya tentang orang kelaparan di Nag Hammadi."
Dia menggambarkan pemilu sebagai kesaksian di hadapan Allah dan merupakan tanggung jawab besar, dan berkata: "Jika Anda memilih seorang yang merusak negeri ini, Anda akan bertanggung jawab dengan dia untuk korupsi dan akan bertanggung jawab dengan Allah. Tetapi jika Anda memilih orang yang mematuhi hukum Allah dan menetapkan keadilan, Anda akan mendapat pahala. Setiap orang akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah jika presiden berikutnya adalah sosok yang tidak layak untuk dipilih, dan kita tidak harus mencari kambing hitam kecuali diri kita sendiri. "
Hijazy menekankan bahwa berpartisipasi dalam pemilu adalah kewajiban agama dan tidak memilih atau membatalkan suara seseorang bertentangan dengan agama. Dia menambahkan bahwa membeli suara adalah "dosa besar."
"Kami ingin presiden yang bisa mengatakan, "Takutlah kepada Allah dan hukum-Nya dan berhukumlah sesuai dengan Kitab-Nya." Kami ingin presiden yang akan membebaskan Palestina dan Yerusalem yang kemudian mengatakan kepada dunia bahwa hukum Allah telah kembali di Mesir,"ujarnya.(:eramuslim.com]

0 Comments:

Post a Comment