06 Oktober 2012

Fenomena 'Doomsday Preppers'


Oleh :Ihsan Tandjung
Saat ini di layar kaca pelanggan TV kabel yang dapat menangkap  Channel NGC (National Geographic Channel) sedang gencar-gencarnya ditayangkan program berjudul Doomsday Preppers (untuk selanjutnya kita singkat DP). Menurut Wikipedia acara tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut:

Doomsday Preppers is a reality TV show on the National Geographic Channel that follows people preparing for the end of civilization. The series interviews people who are preparing to survive the various circumstances though which life as we know it might come to an end, including: economic collapse, electromagnetic pulse, terrorist acts, fuel shortages, war, pandemics, etc. The interviews detail the actions that the preppers have taken, and end with an expert analysis and recommendations for improvements.

“Preppers Kiamat” adalah acara reality show TV di National Geographic Channel yang menggambarkan aktifiti orang-orang yang mempersiapkan diri menghadapi akhir peradaban. Seri wawancara orang-orang yang sedang mempersiapkan diri untuk bertahan hidup dalam berbagai keadaan meskipun kehidupan seperti yang kita ketahui ini mungkin akan berakhir, di antaranya karena: keruntuhan ekonomi, pulsa elektromagnetik, tindakan para teroris, kekurangan bahan bakar, perang, pandemi, dll. Terdapat wawancara intensif mengenai tindakan persiapan para preppers dan diakhiri dengan analisis para ahli dan rekomendasi untuk perbaikan......klik tajuk/eramuslim.com

Yang dimaksud dengan DP ialah komunitas terbatas, khususnya di Amerika Serikat, yang mengisi hidupnya dengan persiapan intensif menghadapi “hari kiamat”. Selintas bagi kita orang beriman pastilah acara tersebut sangat baik dan bermanfaat. Mengapa? Karena Islam jelas-jelas memerintahkan setiap muslim untuk senantiasa dalam keadaan bersiap-siaga menghadapi hari kiamat atau hari berbangkit atau kehidupan di akhirat. Allah subhaanahu wa ta'aala berfirman:


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ
مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Hasyr 18)

Tetapi jika kita perhatikan, ternyata tayangan tersebut sangat jauh dari yang kita perkirakan. Mengapa? Karena program DP dibuat berlandaskan paradigma kaum kafir barat. Acara DP dibuat berlandaskan cara-pandang kaum kafir terhadap dunia yang sangat berbeda dengan cara pandang seorang mukmin. Bahkan istilah Doomsday (hari kiamat) yang mereka maksud sangat berbeda dengan konsep Islam mengenai hari Kiamat. Menurut Al-Qur’an hari kiamat merupakan hari dimana Allah subhaanahu wa ta'aala menghancurkan segenap alam semesta atas kehendak-Nya Yang Maha Kuasa sehingga tidak bakal menyisakan satupun makhluk bernyawa yang masih hidup di muka bumi. Dan Hari Kiamat menurut Al-Qur’an ialah berakhirnya kehidupan dunia yang fana untuk selanjutnya memasuki alam berikutnya yaitu alam akhirat yang kekal-abadi.

Sedangkan konsep “hari kiamat” menurut program DP adalah aneka bencana di dunia yang memang mengkhawatirkan, tetapi tidak bakal menyebabkan hancurnya dan binasanya seluruh makhluk bernyawa. Serta tidak berarti berpindahnya seseorang dari alam dunia fana menuju alam akhirat. Mereka memaknai “doomsday” sebagai sesuatu yang harus diantisipasi dengan aneka persiapan agar seseorang dapat tetap survive (bertahan) hidup terus di dunia, bukan untuk mempersiapkan diri berpindah ke alam akhirat.

Di antara skenario “hari kiamat” menurut program DP seperti misalnya terjadinya global economic breakdown (kegagalan sistem ekonomi dunia), nuclear war (perang nuklir), super-volcano (letusan gunung skala raksasa), fuel shortages (punahnya persediaan bahan bakar) dll. Jadi acara DP menggambarkan berbagai persiapan yang dilakukan oleh para preppers. Persiapan itu meliputi kegiatan menumpuk aneka jenis makanan di dalam rumah. Makanan itu ada yang berupa makanan kalengan atau makanan yang diawetkan dengan tehnik tertentu. Ia juga meliputi persiapan evakuasi ke tempat yang lebih aman. Mungkin di bawah tanah atau di sebuah container yang telah dimodifikasi menjadi sebuah rumah lengkap dengan segala fasilitas toilet, tempat bermain, ruang keluarga, ruang makan dan lain sebagainya.  Ia juga meliputi persiapan pembuatan energi alternatif, entah itu energi surya, bahan bakar bio-etanol dan lain-lainnya. Ia juga meliputi persiapan pertahanan diri sehingga wajib menyimpan senjata dan melatih diri setiap anggota keluarga agar mahir menggunakannya.

Apa sebenarnya pesan yang ingin disampaikan melalui program DP ini? Menurut penulis setidaknya ada beberapa pesan yang ingin disampaikan kepada para pemirsa:

Pertama, dunia sudah semakin kacau sehingga umat manusia dikondisikan untuk menghadapi aneka kemungkinan doomsday scenario (skenario hari kiamat). Dan adalah terserah anda untuk meyakini skenario mana yang paling mungkin terjadi. Apakah itu sebuah perang nuklir, gunung meletus berskala raksasa, gempa skala besar diiringi tsunami dahsyat, kegagalan sistem ekonomi dunia, kehabisan bahan bakar, kehabisan sumber makanan atau apapun skenario yang bisa dibayangkan.

Kedua, apapun skenario kiamat yang paling anda yakini bakal terjadi, maka anda harus segera menyesuaikan diri dengan berbagai persiapan yang diperlukan. Dan semua kasus yang ditayangkan pasti meliputi persiapan yang memerlukan pembiayaan hingga ratusan ribu dollar atau kalau di kurs dengan rupiah mencapai milyaran rupiah. Berarti ini kesempatan bisnis bagi para pedagang makanan kalengan, peralatan survival dan persenjataan. Semua preppers yang diperlihatkan di kanal NGC rela menghabiskan uang dalam jumlah besar demi menyelamatkan diri dan keluarganya dari peristiwa katastrofik yang diyakini bakal datang. Jadi program ini patut dicurigai merupakan sebuah kolaborasi antara produsen acara DP dengan aneka industri besar di bidang makanan tahan lama, peralatan survival, teknologi energi alternatif serta industri persenjataan.

Ketiga, mengingat bahwa semua preppers yang diperlihatkan merupakan warga  Amerika Serikat, maka ada semacam ajakan kepada seluruh warga dunia agar melakukan hal yang serupa. Sebab Amerika dicitrakan sebagai pelopor sekaligus role model (teladan) negara dan masyarakat paling maju di dunia. Maka hendaknya masyarakat di belahan bumi manapun jika ingin selamat menghadapi doomsday scenario perlu meniru langkah-langkah persiapan yang telah dilakukan para preppers negara paling maju di dunia modern.

Keempat, secara langsung ataupun tidak langsung program DP hendak menyesatkan umat manusia, kaum muslimin khususnya, dari konsep pemahaman akan hari kiamat yang benar bersumber dari petunjuk Allah subhaanahu wa ta'aala dan Rasulullah صلى الله عليه و سلم  . Bahwa kiamat yang bakal datang bukanlah kiamat yang memisahkan antara kehidupan dunia yang fana ini dengan kehidupan akhirat yang kekal. Tidak ada jenis kiamat seperti itu yang perlu dikhawatirkan. Sebab yang penting adalah menjadi kaum minoritas yang cerdas dan sanggup bertahan (kelompok elite) menghadapi berbagai doomsday scenario agar dapat lebih lama hidup di dunia. Pembuat tayangan DP benar-benar memiliki latar-belakang paradigma materialisme dan dunia-oriented sebagaimana Allah subhaanahu wa ta'aala gambarkan di dalam ayat berikut:

يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الآخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ

“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” (QS Ar-Ruum 7)

Kelima, karena konsep hari kiamat yang mereka perkenalkan adalah konsep materialisme yang batil dan menyesatkan, maka akibat selanjutnya umat manusia, termasuk ummat Islam, diharapkan tidak mempersiapkan diri menghadapi berbagai tanda-tanda kiamat sebagaimana diinginkan oleh Allah subhaanahu wa ta'aala dan Rasul-Nya Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم .
Berarti siapapun yang menyetujui langkah-langkah serta falsafah para Doomsday Preppers akan sangat jauh dari mempersiapkan diri untuk berbaiat dengan Al-Imam Al-Mahdi. Mereka juga akan sangat jauh dari mempersiapkan diri menghadapi fitnah yang paling dahsyat yaitu fitnah Al-Masih Ad-Dajjal. Alih-alih turut bergabung dengan barisan Imam Mahdi beserta Nabiyullah Isa ‘alaihis-salam memerangi Dajjal, maka sangat boleh jadi para preppers yang digambarkan di dalam tayangan kanal NGC tersebut justeru akan menjadi cikal-bakal paramiliter utama pasukan Dajjal. Wa na’udzubillahi min dzaalika...!

0 Comments:

Post a Comment