06 Januari 2012

Ray Lazier Lengend, 40, tersangka pelaku pelemparan bom molotov ke sejumlah tempat di kawasan Queens, New York mengaku ingin "membantai orang Islam dan Arab sebanyak mungkin."
Lengend melakukan aksinya tepat pada tahun baru kemarin. Ia melemparkan lima bom molotov ke empat tempar berbeda di Queens, termasuk ke Khoei Islamic Center di kawasan itu.
Pada polisi Lengend juga menyatakan ia ingin menimbulkan "kerusakan dan korban sebanyak mungkin" dengan cara melempar bom molotov dari atas balkon Islamic Center ke arah kerumunan orang yang berada di bawahnya.

Lengend kini sedang menjalani pemeriksaan kejiwaan di Rumah Sakit Bellevue, mengaku bahwa dirinya sangat membenci Muslim dan orang-orang Arab.
Sementara itu, Imam Al-Khoei Islamic Center, Maan Al-Sahlani memuji kepolisian yang bergerak cepat mengusut kasus ini dan menangkap pelakunya.
"Peringatan buat siapa saja yang melakukan tindakan seperti ini, akan mendapatkan ganjarannya. Polisi akan datang dan menangkap pelakunya," ujar Imam Al-Sahlani.
Ia juga menyatakan puas, aparat penegak hukum menjadikan kasus serangan bom molotov ini sebagai kasus kriminal berlatar belakang kebencian terhadap komunitas tertentu. Imam Al-Sahlani berharap, gerak cepat kepolisian akan mencegah orang lain untuk melakukan serangan serupa di masa-masa mendatang.
Soal pelaku penyerangan yang ditengarai mengalami gangguan kejiwaan, Imam Al-Sahlani hanya mengatakan, "Jelas, ada yang salah pada diri orang itu."
Lengend akan dihadapkan pada hakim lewat hubungan video pada Kamis (6/1) dari rumah sakit tempat ia dirawat. Mantan sopir truk yang sekarang jadi pengangguran itu dikenai 18 dakwaan, termasuk tindak kriminal melakukan pembakaran, kepemilikan senjata dan kejahatan berlatar belakang kebencian. (ln/NYDailyNews)[eramuslim.com]

0 Comments:

Post a Comment