03 Mei 2011

Pemakaman di laut adalah trik kebohongan

KAIRO (Arrahmah.com) – Dalam waktu 24 jam sejak kabar syahidnya Syaikh Usamah, Selasa (3/5/2011) seorang pejabat AS mengatakan telah “menguburkan” jenazah Syaikh Usamah di laut, demikian yang dikutip Time.com.
AS mengklaim gugurnya Syaikh Usama dalam sebuah penggerebekan yang dilakukan oleh pasukan elit AS, SEAL Team (ST) 6 pada Senin (2/5) dini hari waktu Pakistan di sebuah rumah kota Abbottabad, Pakistan.
Bangunan megah itu dikelilingi oleh tembok yang tingginya mencapai 12 – 18 kaki atau sekitar 3,5 – 5,4 meter. Bangunan tersebut memiliki dua gerbang keamanan. Meski demikian, AS menyatakan pasukan ST 6 hanya membutuhkan waktu 40 menit untuk melumpuhkan Syaikh Usama dengan tembakan tepat di kepala.
Berita tentang gugurnya Syaikh Usamah langsung menempati poling atas dunia internet. Selain kehebohan kabar penyekapan yang menonjolkan “kehebatan” pasukan ST 6, belakangan diketahui foto jenazah Syaikh Usama yang beredar adalah foto palsu.
Sekarang, Amerika kembali mencari cara untuk menyembunyikan kebohongan dengan “menguburkan” jenazah di laut. Seorang pejabat AS beralasan, hal tersebut untuk menghormati praktek dan tradisi Islam yang menyerukan jasad orang meninggal harus dikuburkan dalam waktu 24 jam.
Kenapa harus dilaut?
Sungguh janggal. Setelah lebih dari sepuluh tahun AS menghabiskan waktu dan uangnya untuk memburu “teroris” sekaliber Syaikh Osama, setelah ditangkap jenazah langsung ditenggelamkan. Ada apa gerangan?
Kami tidak menemukan Negara yang mau menerima jasad Syaikh Usamah, sehingga dibuatlah keputusan membenamkan di laut, demikian yang dilansir Time.com.
Hal ini bertentangan dengan berita yang dikutip AFP yang menulis, “Kami ingin menghindari pengultusan tempat itu menjadi tempat suci,” kata pejabat kepada AFP, dengan menambahkan bahwa tidak ada waktu untuk berunding dengan negara lain untuk mengatur pemakaman.
Perhatikan, tidak ada waktu untuk berunding dengan tidak menemukan Negara yang mau menerima jenasah. Jadi yang mana yang benar?
Menanggapi berita tersebut juru bicara Al-Azhar mengecam Amerika Serikat atas pemakaman jenazah Usamah bin Ladin yang dilakukan di perairan. Tindakan ini bertentangan dengan Islam yang sangat menghormati jenazah manusia.
Islam menentang pemakaman di laut, kata juru bicara Al-Azhar, pewenang tertinggi Islam, pada Senin (2/5) setelah pejabat Amerika Serikat menyatakan pemimpin Al Qaidah tersebut dimakamkan di perairan.
“Jika betul bahwa jasadnya dibuang ke laut, maka Islam benar-benar menentang,” kata Mahmud Azab, penasihat imam besar Al-Azhar, Sheikh Ahmed al-Tayeb, kepada kantor berita Prancis AFP.
“Setiap jenazah, korban pembunuhan atau meninggal secara alamiah, harus dihormati. Jasad orang beriman dan tidak, Islam atau Kristen, semua wajib dihormati,” tambahnya.
Sungguh sangat aneh, dan memang patut dicurigai. Keputusan menenggelamkan jenazah “orang yang paling dicari abad ini” adalah salah satu skenario kebohongan yang direncanakan setelah foto-foto palsu disebarkan. Sangat menggelikan!.  (rasularasy/arrahmah.com)

0 Comments:

Post a Comment