09 Disember 2012

 GAZA : Pemimpin Hamas Khaled Misy’al yang baru saja tiba di Jalur Gaza setelah 45 tahun hidup di pengasingan berpartisipasi dengan warganya dalam sebuah demonstrasi memperingati Milad 25 tahun Hamas. Misy’al pun kembali mempertegas perjuangannya.
“Kami tidak akan menyerahkan satu inci pun wilayah Palestin. Palestin tetap merupakan tanah Islam dan Arab. Jihad dan perlawanan bersenjata adalah satu-satunya cara untuk memerdekakan Palestin, kita tidak akan pernah mengakui eksistensi Israel,” tekad Misy’al,....klik tajuk /  (SOC)
seperti dikutip Associated Press, Ahad (9/12/2012).
Di pusat Kota Gaza, warga pun bersuka cita menyambut Misy’al dan Perdana Menteri Ismail Haniyeh yang keluar dari sebuah bangunan. Banyak bendera hijau milik Hamas berkibar di Gaza tepat pada saat Peringatan Milad Hamas ke-25. Kelompok bersenjata yang menggunakan topeng terlihat bersiaga dan mondar-mandir memantau situasi di Gaza.
Misy’al pun berpidato dan menegaskan kembali bahwa dirinya akan terus memperjuangkan pembebasan tahanan Palestin di Israel. Misy’al menyinggung perjanjian pertukaran tahanan yang disepakati pada tahun lalu.
Hamas menyatakan kemenangan atas serangan udara Israel pada November 2012 lalu.  Untuk sementara waktu, Israel dan Hamas telah menyepakati gencatan senjata.
Namun Israel kembali mengancam, jika Pemimpin Jihad Islam Ramadhan Shallah masuk ke Gaza, mereka akan membatalkan gencatan senjata itu.
Sejauh ini, Hamas dipandang oleh Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa sebagai organisasi teroris. Komunikasi Hamas dan Israel dalam gencatan senjata dilakukan lewat mediasi Mesir.
Fraksi Hamas juga mulai mempertimbangkan sebuah rekonsiliasi politik dengan rivalnya, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). Misy’al berpendapat, sudah waktunya Palestina yang terpisah secara politik untuk bersatu dalam wadah PLO yang baru. Menurutnya, hal ini bisa meningkatkan kekuatan Palestina. (isa/salam-online – sumber: okezone)

0 Comments:

Post a Comment