08 Januari 2013

RIYADH – Mufti Kerajaan Arab Saudi, Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh melarang para ulama di Arab Saudi dari menyeru para pemuda untuk berjihad di Suriah. Syaikh Abdul Aziz Al Syaikh menegaskan bahwa "berjihad dengan harta terkadang lebih utama", tulis harian Al-Wathan pada Ahad (6/1/2013).
Dalam acara pertemuan dengan para khatib dan imam masjid seluruh Arab Saudi yang diadakan di kota Dammam, timur Arab Saudi pada Jum'at (5/1/203) malam, syaikh Abdul Aziz Alu Syaikh menegaskan, "Saya tidak mendukung keluarnya mereka (para pemuda Arab Saudi) untuk berjihad, apapun keadaannya."
Syaikh Abdul Aziz Alu Syaikh beralasan bahwa para pemuda itu akan berangkat ke tempat-tempat yang tidak dikenal dan mereka tidak mengetahui bergabung dengan kelompok mana. Hal itu bisa mengakibatkan mereka berada dalam keadaan-keadaan yang tidak tepat dan menjadikan mereka target yang mudah bagi musuh-musuh mereka......lagi

Mufti umum Kerajaan Arab Saudi itu mengingatkan bahwa "mendoakan mereka (warga muslim Suriah) dan mendukung mereka dengan harta terkadang lebih utama bagi mereka dan itulah kewajiban terhadap mereka."
Lebih lanjut ia mengingatkan bahwa bantuan tersebut "harus melalui cara-cara yang legal" diakui pemerintah Arab Saudi
Pada bulan Juni 2012 lalu, seorang ulama anggota Haiah Kibaril Ulama' (Majelis Ulama Senior Arab Saudi) telah mengeluarkan fatwa yang mengharamkan "berjihad di Suriah" bagi warga Arab Saudi tanpa mendapatkan izin dari pemerintah. Fatwa itu dikeluarkan setelah ramainya seruan untuk berjihad di Suriah melalui situs jejaring sosial di internet.
Seorang ulama dan khatib terkenal di Arab Saudi, syaikh Muhammad bin Abdurrahman Al-Uraifi, pernah diinterogasi selama beberapa jam oleh Dinas Intelijen Arab Saudi karena menghimpun dana bantuan untuk umat muslim Suriah.
Rezim Arab Saudi selama ini dikenal sebagai sekutu utama AS dan Barat di semenanjung Arab. Arab Saudi telah mengirimkan jet-jet tempurnya dan menggelontorkan dana milian riyal untuk mendukung rezim sekuler Yaman memerangi mujahidin Anshar Shariah di Yaman Selatan.
Foto-foto yang dipublikasikan oleh kantor berita Al-Madad milik mujahidin Anshar Shariah memperlihatkan senjata-senjata dan ransum makanan tentara rezim Yaman yang bertempur dengan mujahidin Anshar Shariah berlogo Kerajaan Arab Saudi. (muhib almajdi/arrahmah.com)

0 Comments:

Post a Comment