16 Mac 2014

Mustaqim Aziz (Eramuslim.com)
Biasanya, mendekati hari raya Idul Fitri, ramai orang mempersiapkan diri untuk pulang ke kampung halamannya. Mulai dari yang mempersiapkan tiket perjalanan, wang saku, fizikal, dan hal lain sebagainya. Semua nampak begitu matang dipersiapkan guna menyambut event tahunan ini. Pulang kampung. Rindu yang membara dalam dada, membuat setiap waktu dalam perjalanan, begitu berharga. Kita akan bertemu orang yang kita cintai dikampung halaman. Kita akan berkumpul dengan orang yang kita sayangi disana. Betapa bahagianya saat-saat itu, saat semua berkumpul menjadi satu, melepas rindu menghilangkan pilu.
Namun sayang. Euforia pulang ke kampung halaman, tidak dibarengi dengan persiapan pulang ke kampung ...

akhirat . Padahal, itulah tempat tinggal kita sebenarnya, kampung yang nantinya akan kita huni selamanya. Kita, mungkin jarang  menyadari bahwa kampung akhirat pun sedang menanti kita, setiap saat.
Apakah kita sudah mempersiapkannya ? Mempersiapkan rencana perjalanan menuju kesana. Sama halnya dengan pulang ke kampung halaman, pulang ke kampung akhirat pun memerlukan tiket. Tiket yang mengantarkan kita pada akhir dari tujuan hidup kita di dunia. Syurga, atau Neraka. Dua tempat yang disediakan untuk kita, kelak.
Sudah cukupkah persiapan kita untuk menyambut kepulangan ke negeri akhirat ? Jangan-jangan persiapan kita masih sangat kurang. Kita tidak benar-benar serius untuk mempersiapkan bekal menuju akhirat yang abadi. Justru sebaliknya, kita malah disibukkan denga perkara dunia yang melenakan. Mungkin memang benar, bahwa, kita lebih mengkhawatirkan kehidupan di dunia, dibanding dengan masa depan kita di akhirat nanti. betapa khawatirnya kita dengan kehidupan dunia, sampai-sampai kita lupa untuk mempersiapkan pembekalan kita untuk pulang ke negeri akhirat. Menumpuk harta, mengejar takhta, bersenang dengan dunia dan seisinya. Astagfirullah…
“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai. (Q.S Ar Rum :7)”
Sadarilah, bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara. Semua yang kita miliki akan sirna seiring berjalannya waktu. Kelak, harta, takhta dan kesenangan dunia, akan meninggalkan kita, disaat nyawa dicabut oleh-Nya. Sudah semestinya kita mulai mempersiapkan bekal kita menuju negeri akhirat.  Bekal yang mampu menolong kita dari siksa api Neraka, bekal yang dapat memasukkan kita ke dalam Syurga-Nya yang indah.
Persiapkan amal terbaik kita selama hidup di dunia, taat dan tunduk pada syariat-Nya. Itulah bekal yang mesti kita persiapkan sedari sekarang. Tak ada waktu untuk menunda-nunda melakukan kebaikan, karena kita memang tidak pernah tahu bilakah nyawa ini terlepas dari jasad. Sungguh, perjalanan ke Negeri akhirat sangatlah jauh, maka bersiap-siaplah.

0 Comments:

Post a Comment