04 Mac 2014

dakwatuna.com – Beberapa  Milioner dunia ternyata meyakini, dan mengikuti nasihat hebat yang pernah diterimanya hingga berhasil meraih kesuksesan seperti sekarang.
Disiarkan Business Insider, Minggu 2 March 2014, Linkedln meminta lebih dari 90 pemimpin dari berbagai industri berbahagi saranan dan nasihat terbaik yang pernah mereka terima dan terus diterapkan hingga hari ini.
Orang-orang sukses itu mengatakan, mereka mendapatkan nasihat dari orangtua, guru, atau yang diajarkan oleh mentor karier. Mereka selalu melekatkan nasihat dan pesan itu di hati dan pikiran.
Kalimat bijaksana itu yang mengilhami mereka tetap fokus mengejar karir yang ingin diraih, mendorong, mengarahkan, dan memotivasi mereka saat berada dalam keadaan sulit.
Berikut nasihat yang paling berpengaruh dalam kehidupan beberapa tokoh bisnes top dunia.
1 Julia Boorstin
Dia mengungkapkan nasihat yang selalu dia lekatkan ke hati adalah selalu mengatakan “ya” untuk setiap kesempatan kerja yang datang padanya. Kemudian dia melakukan pekerjaan itu dengan sebaik-baiknya dan memastikan dia telah mengerjakannya dengan benar.
Dia sebelumnya menjadi koresponden CNBC, kemudian bergabung dengan majalah Fortune. Awalnya dia cemas saat mendapatkan projek-projek yang dianggap di luar keahlian yang dimiliki.
Namun atasannya, editor Andy Serwer mengajarinya untuk hanya mengatakan “ya” untuk setiap kesempatan kerja yang datang menghampirinya, dan menyelesaikan tugas itu dengan sebaik-baiknya.
2 Deepak Chopra...lagi

Chopra, guru kepemimpinan terkenal, mengadopsi pandangan baru dari psikiater Dr Dan Siegel. Siegel menuturkan bahwa otak diibaratkan seperti halnya alat yang membutuhkan perawatan sehari-hari. Dia memberikan gambaran resep “piring makanan sehat untuk otak” di mana otak membutuhkan waktu tidur yang cukup, waktu untuk fisik, waktu untuk tetap fokus pada hal yang sedang dikerjakan, waktu untuk bermain, dan waktu untuk refleksi diri.
Angela Ahrendts
Sebelumnya Ahrendts adalah CEO Burberry. Saat ini dia menjabat sebagai Kepala Ritel Apple. Saat remaja dia masuk ke ruangan kerja ayahnya yang memiliki puisi berjudul “Desiderata” karya Max Ehrman dan terbingkai di dinding.
Karena terlalu sering membaca puisi itu, dia pun kemudian hafal kata per kata. Bertahun-tahun kemudian ternyata pesan dari puisi itu melekat dalam dirinya dan dia terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pesan dari puisi itu adalah selalu bersikap jujur pada diri sendiri.
T Boone Pickens

Nasihat berharga yang selalu melekat di hatinya yakni nasihat ayahnya yang mengatakan bahwa memiliki rencana hidup adalah hal yang sangat penting.
Pickens merupakan Chairman dan CEO BP Capital dan TBP Investments Management. Motivasi terbesar yang ia miliki bermula saat masih kuliah. Ayahnya tidak mau kehidupan anaknya berjalan tanpa perencanaan dan tujuan yang jelas.
Ayahnya pun berkata “Orang yang bodoh tetapi memiliki rencana hidup bisa mengalahkan orang yang jenius tetapi tidak memiliki rencana apapun dalam hidupnya”. Sejak saat itu, dia pun segera menyusun rencana hidup yang ingin dicapainya.
Arianna Huffington
Ibunya selalu mengajarkan agar ia bisa mengendalikan sikap. Huffington merupakan President dan Editor-in-Chief The Huffington Post Media Group.
Dia selalu mendapatkan nasihat yang sama dari ibunya saat dia merasa putus asa. Ibunya mengibaratkan kesedihan dengan menonton film horor di TV.
“Sayang, jika tidak suka dengan filmnya, kamu cukup menekan remote dan mencari channel TV lainnya. Kamu bisa mengendalikan dirimu sendiri, jangan terjebak, jangan memutar ulang kejadian sedih, seperti halnya film-film horor,” ujar ibunya ketika itu.
Duncan Niederauer
Nasihat yang berharga yang melekat darinya adalah dari ayahnya yang mengajarkan agar dia tidak mengikuti arus orang pada umumnya. Niederauer adalah Presiden New York Stock Exchange.
Betty Liu

Nasihat yang paling melekat dalam hidupnya adalah ciptakanlah keberuntunganmu sendiri. Liu adalah seorang anchor dalam acara “In the Loop” di Bloomberg Television, dia mulai tertarik masuk ke televisi pada pertengahan karirnya.
Banyak orang menganggapnya beruntung, karena dengan beralih profesi dia kemudian menemukan kesuksesannya. Tetapi, dia menegaskan kesuksesan yang diraihnya tersebut tidak ada hubungannya dengan keberuntungan. Menurutnya, seseorang dapat menciptakan keberuntungannya sendiri dengan rumus: peluang + persiapan = keberuntungan.
Pete Cashmore
Nasihat yang selalu melekat dalam pikirannya adalah jangan takut melakukan kesalahan, lakukan kesalahan dan belajarlah dari kesalahan itu.
Dia adalah pendiri Mashable, sebuah situs media pada 2005. Terdorong dengan nasihat lakukanlah kesalahan, diapun mencoba melakukan hal baru pada bisnisnya yang telah matang, tetapi gagal. Itulah yang memotivasinya mencoba belajar dari kesalahan yang dibuatnya dan mengembangkan bisnisnya.
Gurbaksh Chahal
Chahal adalah Chairman dan CEO RadiumOne. Dia terkenal dengan kesuksesannya menjadi pengusaha muda yang mengikuti jejak ayahnya. Nasihat dari ayahnya yang selalu dia ingat adalah jangan pernah menyerah.
Pada 1997, ia dan keluarganya harus pindah dari rumah mewah mereka karena ayahnya kehilangan semua uangnya di pasar saham. Setelah mengalami depresi beberapa saat, ayah angkatnya memberi ketahanan dan semangat baru untuk jangan pernah menyerah dalam keadaan apapun. Semangat itu yang memotivasi dia untuk bekerja keras tanpa mengenal lelah hingga akhirnya dia bisa mendapatkan rumah mewah itu kembali.
Dave Kerpen
Kerpen adalah CEO Likeable Local. Kerpel mendapatkan nasihat yang sangat berharga saat dia dihadapkan pada masalah besar. Dia belajar untuk diam dan lebih banyak mendengarkan.
Pekerjaan pertama yang digelutinya adalah menjadi salesperson di Radio Disney. Setelah beberapa tahun dia kemudian diangkat menjadi manager penjualan. Saat itu dia dihadapkan pada masalah besar yakni anjloknya penjualan.
Dia kemudian mengingat nasihat itu, diam dan mendengarkan. Kerpel pun lebih memilih untuk menanyakan pertanyaan kepada klien potensial dan menangani mereka. Dalam waktu 6 bulan dia pun berhasil membalikkan keadaan.
Tony Fernandes

Dia adalah CEO Air Asia. Dia mengaku nasihat yang paling melekat dalam hatinya adalah belajar dari hal-hal yang berjalan lambat.
Saat masih bekerja di Warner Music Malaysia, Vice Presiden perusahaan itu, Stephen Shrimton mengajaknya berdiskusi selama tiga jam terkait kenaikan jabatan. Inti dari diskusi itu adalah ambil hal-hal yang seakan berjalan lambat. Fernandes belajar bahwa pengalaman itu sangat berharga dan tidak ada yang bisa menggantikan, dan untuk memperoleh semua itu sangat dibutuhkan kesabaran. (viva/sbb/dakwatuna)

0 Comments:

Post a Comment