06 Disember 2014

Muslim Haram Menetap di Negara Kafir

Melalui rekaman video yang beredar luas akhir-akhir ini, Syaikh Muhammad Rateb Al-Nabulsi, melarang rakyat Syria hijrah dan menetap negara-negara non Islam. Beliau mendasarkan pernyataannya pada sebuah hadits Rasulullah bahwa orang yang menetap bersama orang-orang musyrikin maka Allah Taal berlepas darinya.

Seperti disiarkan Al-Quds, Jumat (5/11/2014) , awalnya Syaikh Al-Nabulsi mengatakan bahwa negara-negara Barat adalah syurga di atas bumi kerana pelayanan sosial di sana sangat berkualiti. Lalu beliau mengatakan, “Tapi masalahnya, kalian tidak mampu mengendalikan anak keturunan setelah kalian meninggal dunia nanti.”....


Syaikh Al-Nabulsi mengambil sebuah contoh kes, “Orang yang membangun masjid pertama di San Paulo, semua anaknya sekarang beragama Kristian.” Menurutnya, saat ini para ulama yang berdomisili di negara-negara tersebut juga menasihatkan agar Muslimin tidak hijrah dan menetap di sana. Misalnya salah seorang ulama di Australia, seperti dituturkan Syaikh Al-Nabulsi, mengatakan, “Sampaikan kepada saudara-saudara kita, tempat sampah di Syria masih jauh lebih baik daripada syurga di Australia.”

Ulama dari Australia itu lalu menjelaskan, “Seorang anak, ketika tumbuh di negara yang tidak islami, akan terpengaruh dengan kebiasaan, akhlak dan kehidupun hedonisme setempat. Jika kalian tidak mampu menjamin, anak cucu kalian masih tetap beragama Islam, maka janganlah kalian berani-berani berhijrah ke sana.” (dakwatuna)

0 Comments:

Post a Comment