03 Januari 2014

Allah berfirman :
 مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلا لَدَيْهِ رَقِيبٌ  عَتِيدٌ

 Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir. (QS : Qoof : 18)

 يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (٢٤)

Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. (QS An-Nuur : 24)

 وعن أَبي موسى – رضي الله عنه – قَالَ : قُلْتُ : يَا رسولَ اللهِ أَيُّ المُسْلمِينَ أفْضَلُ ؟ قَالَ : (( مَنْ سَلِمَ المُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ )) متفق عَلَيْهِ

Dari Abu Muusa radhiallahu ‘anhu berkata : “Aku berkata, Wahai Rasulullah, islam mana yang paling mulia?”. Nabi berkata : “Yaitu orang yang kaum muslimin selamat dari (kejahatan) lisannya dan tangannya” (HR Al-Bukhari no 11 dan Muslim no 42)
 عَنْ أَبيِ هُرَيْرَةَ ، قَالَ : سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَا أَكْثَرَ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ ؟ فَقَالَ : تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ قِيلَ : فَمَا أَكْثَرُ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ ؟ قَالَ : الأَجْوَفَانِ : الْفَمُ وَالْفَرْجُ “

Dari Abu Hurairoh radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang perkara yang paling banyak memasukan manusia ke dalam surga?. Rasulullah berkata, “Ketakwaan kepada Allah dan akhlak yang baik”. Dan Rasulullah ditanya, apakah yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam neraka?, maka beliau berkata, “Dua lubang, mulut dan kemaluan” (HR Ahmad no 9097, Ibnu Majah no 4246, Ibnu Hibbaan no 476 dengan sanad yang hasan) Al-Imam An-Nawawi berkata :
 وينبغي لمن أراد النطق بكلمة أو كلام، أن يتدبره في نفسه قبل نطقه، فإن ظهرت مصلحته تكلم، وإلا أمسك.

“Hendaknya orang yang ingin berucap dengan suatu kalimat atau perkataan agar merenungkannya dalam hatinya sebelum ia mengucapkannya. Jika nampak ada kemaslahatannya maka hendaknya ia berbicara, namun jika tidak maka hendaknya ia diam” (Al-Minhaaj Syarh Shahih Muslim 18/117)

(nahimunkar.com)
Allah berfirman :

 مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلا لَدَيْهِ رَقِيبٌ  عَتِيدٌ

 Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir. (QS : Qoof : 18)

 يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (٢٤)

Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. (QS An-Nuur : 24)

 وعن أَبي موسى – رضي الله عنه – قَالَ : قُلْتُ : يَا رسولَ اللهِ أَيُّ المُسْلمِينَ أفْضَلُ ؟ قَالَ : (( مَنْ سَلِمَ المُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ )) متفق عَلَيْهِ

Dari Abu Muusa radhiallahu ‘anhu berkata : “Aku berkata, Wahai Rasulullah, islam mana yang paling mulia?”. Nabi berkata : “Yaitu orang yang kaum muslimin selamat dari (kejahatan) lisannya dan tangannya” (HR Al-Bukhari no 11 dan Muslim no 42)

 عَنْ أَبيِ هُرَيْرَةَ ، قَالَ : سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَا أَكْثَرَ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ ؟ فَقَالَ : تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ قِيلَ : فَمَا أَكْثَرُ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ ؟ قَالَ : الأَجْوَفَانِ : الْفَمُ وَالْفَرْجُ “

Dari Abu Hurairoh radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang perkara yang paling banyak memasukan manusia ke dalam surga?. Rasulullah berkata, “Ketakwaan kepada Allah dan akhlak yang baik”. Dan Rasulullah ditanya, apakah yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam neraka?, maka beliau berkata, “Dua lubang, mulut dan kemaluan” (HR Ahmad no 9097, Ibnu Majah no 4246, Ibnu Hibbaan no 476 dengan sanad yang hasan) Al-Imam An-Nawawi berkata :

 وينبغي لمن أراد النطق بكلمة أو كلام، أن يتدبره في نفسه قبل نطقه، فإن ظهرت مصلحته تكلم، وإلا أمسك.

“Hendaknya orang yang ingin berucap dengan suatu kalimat atau perkataan agar merenungkannya dalam hatinya sebelum ia mengucapkannya. Jika nampak ada kemaslahatannya maka hendaknya ia berbicara, namun jika tidak maka hendaknya ia diam” (Al-Minhaaj Syarh Shahih Muslim 18/117)
(nahimunkar.com)
- See more at: http://www.nahimunkar.com/ada-baiknya-kita-kembali-mengingat-akan-bahaya-lisan/#sthash.kyTQo2tS.dpuf

0 Comments:

Post a Comment