23 November 2013

Damaskus (voa-islam.com) Tak ada yang mampu membuat adanya "ta'liful qulub" (menyatukan ikatan hati), kecuali hanya Allah Azza Wa Jalla. Adanya "ta'liful qulub" hanya akan diberikan kepada mereka yang benar-benar ikhlas dalam segala amalnya. Pertolongan Allah Azza Wa Jalla hanyalah akan diberikan kepada mereka yang ikhlas, dan semata-mata hanya mengharapkan ridho dari Rabbnya.
Sesudah mengalami kekalahan bertubi-tubi di berbagai front di Suriah oleh pasukan rezim Bashar al-Assad, sekarang "Enam Faksi" pejuang Mujahidin terbesar di Suriah, bersatu. Mereka mendirikan sebuah "Front Islam" baru, dan bersumpah mendirikan Negara Islam di Suriah.
Ini sebuah perkembangan baru, sesudah diinternal para pejuang Mujahidin, mengalami perpecahan, dan konflik secara terbuka. Tidak kurang pemimpin Al-Qaidah, Dr.Ayman al-Zawahiri, menyerukan diakhiri konflik dan perbedaan, dan perlunya menyatukan seluruh kekuatan Mujahidin di Suriah......

"Keenam Faksi" terbesar Islam pejuang Mujahidin  di Suriah,  menyatakan, mereka membentk "Front Islam" yang  baru pada Kamis, 21/11/2013. Mereka ingin segera menghentikan konflik yang sudah berlangsung selama dua setengah tahun dan mengakhiri pemerintahan al-Assad, yang telah mengakibatkan banyaknya korban jiwa dikalangan Muslim Suriah.
Para pejuang Mujahidin Suriah telah bertekad menyatukan barisan mereka. Komandan pejuang Islam, dalam sebuah video ditayangkan al Jazeera, mengatakan "Front Baru" mereka tidak hanya  berusaha menggulingkan Presiden Bashar al - Assad, namun bercita-cita mendirikan Negara Islam.
"Formasi politik, militer, dan sosial yang mandiri bertujuan menggulingkan rezim al-Assad dan mendirikan sebuah Negara Islam, di mana kedaulatan Allah Ta'ala yang akan menjadi acuan dan penguasa kita",  kata Ahmed Eissa, yang memimpin Brigade Suqour al- Sham.
Di antara kelompok utama yang bergabung itu, seperti Ahrar al-Sham, Suqour al-Sham dan Tentara Islam. Brigade Tauhid yang mempelopori  ofensif ogos 2012, dan berhasil mengambil sebahagian besar wilayah kota Aleppo dan bagian lain utara Suriah, bahagian dari front yang baru itu.
Namun, apakah perkembangan baru ini, benar-benar akan menyatukan langkah para Mujahidin di Suriah? Ini masih menunggu perkembangan lebih lanjut. Karena masih kekuatan di Suriah yang sekarang terlibat dalam perjuangan membebaskan Suriah, seperti Jabhah al-Nusrah, dan sangat ditakuti oleh Barat.
Situasi di Suriah sangat rentan dengan berbagai konflik, karena banyaknya campur dan kepentingan dari berbagai negara, dan mereka memilliki tujuan yang berbeda, termasuk negara-negara Arab Teluk, dan Arab Saudi.
Apakah mereka akan membiarkan terjadi "ittifaq" (persatuan) diantara Mujahidin? Ini masih perlu dilihat lebih lanjut. Suriah benar-benar berada di persimpangan jalan, akibat banyaknya campur tangan asing terhadap Mujahidin. Wallahu'alam.

0 Comments:

Post a Comment