02 Oktober 2013

Moskow (voa-islam.com) "Rusia mulai mengerahkan besar-besaran kekuatannya  sebagai upaya terakhir terhadap Ukraina, dan usaha Moskow untuk menunda disintegrasi yang tak terelakkan. Di mana Ukraina pasti akan lepas dari kekuasaan kolonial Rusia yang menjadi warisan Soviet.
Dengan hilangnya kontrol atas Ukraina, Kremlin akan mengucapkan selamat tinggal selamanya, dan hilangnya mimpi menguasi pengaruh secara geopolitis terhadap Eropa Timur yang luas. Dengan lepasnya Ukraina, sejatinya Rusia hanya  tinggal kenangan sebagai sebuah warisan imperium Soviet. Semua ini karena faktor riil  di dalam negeri Rusia yang secara ekonomi porak-poranda, sehingga akan merusak dan mengakibatkan Rusia  runtuh ", tambah anggota parlemen Ukraina, Vitiv.
Menurut pengakuan  Vitiv, ekonomi Rusia menunjukkan tahun ini hanya mengalami pertumbuhan 1,4 %. "Ini sebenarnya berarti stagnasi ", tegasnya.  "Gazprom" yang menjadi perusahaan gas raksasa Rusia dengan
cepat kehilangan pengaruhnya di pasar energi dan gas global. Gas Rusia mahal, akibatnya Eropa tidak lagi mengambil gas dari Rusia. Mulai tahun depan, Federasi Rusia akan membekukan kenaikan upah sektor publik dan pensiunan.
Jumlah penduduk asli Rusia dengan cepat jumlahnya menurun, dibandingkan dengan kelompok etnis lainnya. Namun jumlah Muslim di Rusia telah meningkat menjadi 30 juta. Dalam  waktu 30 tahun ke depan Muslim di seluruh Rusia akan  menjadi mayoritas.
Jumlah migran dari Asia, yang setiap tahun melakukan perjalanan ke Rusia mencapai 11 juta. Chechnya dan Dagestan hanya bagian formal dari Rusia hari ini, yang Moskow setiap tahunnya membayar upeti kepada pangeran lokal, seperti pernah dibayarkan kepada Mongolia khan. Ada tumbuh kecenderungan Chechnya dan Dagestan akan menjadi kekauatan sentrifugal yang selama ini menjadi  koloni Rusia", kata Anatoly Vitiv.
Dengan gambaan riil itu, Rusia akan berubah alias bermetamorpose menjadi kekuatan baru, bukan lagi sebagai adidaya komunis, tetapi akan menjadi kekuatan Islam yang pengaruhnya akan meluas ke seluruh wilayah Asia Tengah yang menjadi koloni Soviet.
Akhirnya, Vitiv menyarankan agar pemimpin Rusia - Putin dan penasihatnya tidak ikut campur dalam urusan internal Ukraina, dan berpikir tentang kelangsungan hidup mereka sendiri ", tambah Vitiv.
"Meskipun, saya pikir, tidak ada yang akan menyelamatkan mereka. Dan wilayah negara mereka akan berkurang dalam waktu dekat,  dan Rusia akan menjadi bentuk negara kecil seperti Mongolia Ulus (distrik ) Moscow seperti itu di abad XIV ", tegas Vitiv.
Imperium raksasa komunisme Soviet yang kemudian menjelma menjadi Rusia sekarang terus surut, baik secara ekonomi, politik, dan militer, dan karena itu, suatu saat Rusia menjadi negara yang mayoritas penduduknya muslim. Karena penduduk asli Rusia sudah tidak lagi ingin memiliki anak, kendatipun Putin menjanjikan hadiah bagi mereka yang memiliki anak. Tetapi, tetap tidak ada yang mau, dan pertumbuhan penduduk asli Rusia 0 (zero). mash/hh

0 Comments:

Post a Comment