14 Januari 2015

PANGKALAN BUN – Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Nurcahyo Utomo mengatakan memerlukan mental yang kuat bagi para investigator KNKT. Soalnya, mendengarkan rekaman dari kotak hitam (black box) pesawat yang mengalami kecelakaan bukanlah hal yang mudah.

“Kami (para investigator KNKT) mendengarkan detik-detik sebelum mereka menemui ajal. Itu tidak mudah,” katanya di lapangan udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, akhir minggu lalu.

Nurcahyo menjelaskan, mendengarkan rekaman dari kotak hitam juga tidak hanya mengganggu dirinya. Bahkan, seringkali para investigator terkesima oleh suara-suara menjelang ajal. “Kami dengar itu gimana rasanya. Allahu Akbar, Allahu Akbar, beberapa detik terakhir sebelum menemui ajal. Merinding kami,” katanya...Baca lagi


”Kami harus mendengarkan ini berkali-kali. Kami sering terdiam saat rekaman habis beberapa saat. Sampai ada yang ngingetin rekaman harus diputar ulang,” tambahnya.

Menurutnya, mendengar percakapan terakhir di black box menjadi salah satu kunci mengungkap kecelakaan AirAsia. “Kami akan tahu apa sih yang sebenarnya terjadi dari percakapan pilot atau co-pilot sesaat pesawat itu mengalami kecelakaan,” katanya.

Walaupun ia sudah melakukan pekerjaanya ini sejak tahun 1997, namun, untuk mendengarkan isi rekaman AirAsia QZ 8501 saat ini adalah tugas yang sangat berat baginya. Apa alasannya?

“Pilotnya itu Pak Indriyanto, itu senior saya. Dia yang ngajarin saya terbang. Kebayang nggak, kalau saya harus dengar percakapan terakhir dia,” katanya.

Kotak hitam adalah kunci untuk mengetahui penyebab kecelakaan pada sebuah pesawat terbang. Bagi investigator KNKT saat membaca rekaman black box sering membuat merinding.

“Butuh keteguhan hati dalam membaca kotak hitam. Merinding waktu denger percakapan kotak hitam itu. Apalagi yang bagian akhir, itu kamu bayangkan saja orang itu udah tahu dia akan meninggal,” ucap Nurcahyo Utomo

Dia menceritakan, saat pertama kali ditugaskan menginvestigasi kotak hitam. Pembacaan kotak hitam pertamanya itu selalu menjadi hal yang paling diingat. Walau kini, banyak kotak hitam yang telah dibacanya.

“Pertama kali saya jadi investigator, itu saya dengar dengan empat orang, satu tim. Setelah mendengar percakapan itu, kami semua diam, hening. Beberapa menit setelah itu baru bilang, ayo rewind,” kata Nurcahyo mengenang pengalaman pertamanya saat berbicang dengan MetroTv.

Dia mengatakan, selama 19 tahun menjadi investigator, kata-kata terakhir yang terdengar itu masih tetap perih di telinga. “Yang paling umum terdengar itu Allahu Akbar,” tuturnya.

Kadang membuat tim investigator terdiam ketika mendengarkan suara kalimat-kalimat terakhir dari awak pesawat. Terlebih, sebagian investigator memiliki pekerjaan sebagai pilot. Sering pula mereka mengenal sang pilot pesawat yang suaranya terekam. (azm/harianterbit/arrahmah.com)

- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2015/01/14/investigator-knkt-pekik-allahu-akbar-umum-terdengar-di-rekaman-kotak-hitam.html#sthash.ENnP6AJz.dpuf

0 Comments:

Post a Comment