18 Februari 2015

Sudah lebih dari 6 bulan koalisi internasional dengan 60 negara dunia yang dipimpin Amerika Syarikat melancarkan serangan udara ke target-target milik mujahidin di Iraq dan Suriah, akan tetapi masih belum menunjukan keberhasilan yang berarti.
Selain semakin luas wilayah yang dikuasai oleh mujahidin Suriah dan Iraq sejak peluncuran pertama kali serangan udara pada 8 Agustus 2014 di Iraq dan kemudian 23 September di Suriah, mujahidin Islam ini justru makin berhasil mendesak Barat dan koalisinya dalam perang yang telah berlangsung sejak akhir tahun 2013.
Libya dan Afghanistan menjadi wilayah baru organisasi negara Islam dalam meluncurkan targetnya untuk mendirikan Daulah Islam.
Berikut hasil dari 6 bulan serangan udara koalisi internasional dalam angka-angka:
  1. 60 negara ikut bergabung dalam koalisi pimpinan Amerika Serikat.
  2. Hanya 14 negara yang menyatakan ikut ambil bagian dari serangan udraa di Irak dan Suriha.
  3. Hingga 15 Februari tercatat lebih dari 2000 serangan telah dilancarkan koalisi internasional.
  4. Setiap harinya sedikitnya 10 serangan udara koalisi internasional dilancarkan.
  5. Hanya 700 km persegi, atau sekitar 1% tanah yang baru berhasil direbut pasukan Irak bersama koalisi internasional.
Tentunya hasil mengecewakan ini membuat orang bertanya-tanya seberapa besar dan kuat organisasi perjuangan Sunni asal Irak tersebut.
Berikut perkiraan data yang diambil dari Deprtemen Pertahanan AS (Pentagon) hingga bulan Januari:
  1. Memiliki 16000 pejuang asal Iraq dan Suriah
  2. Ditambah 14.000 pejuang dari negara lain, dan 1000 dari Eropah.
Apa Hasil Dari 2000 Serangan Udara Koalisi Internasional:
  1. Kematian 6.000 pejuang organisasi Negara Islam di Iraq dan Suriah.
  2. kematian 1200 pejuang Negara Islam dalam pertempuran di Kobanî.
  3. Kehancuran 200 fasiliti minyak dan gas.
  4. Penghancuran 1000 lokasi pertempuran dan pos pemeriksaan dan bangunan.
  5. Hanya mampu mengembalikan 700 kilometer persegi tanah yang dikuasai oleh organisasi di Iraq. (eramuslim.com)

0 Comments:

Post a Comment