23 Mei 2013

IBRAHIM BIN ADHAM suatu saat menumpangi sebuah bahtera. Sampai di tengah lautan angin badai datang yang hampir mencelakakan seluruh penumpang bahtera. Di saat seperti itu Ibrahim malah memilih tidur, hingga para penumpang menyampaikan kepada beliau,”Apakah engkau tidak melihat bahwa kita sedang dalam mara bahaya?”
Ibrahim menjawab,”Ini bukan mara bahaya.” Dan para penumpang pun bertanya,”Lantas apa mara bahaya itu?” Ibrahim menjawab,”Berharap kepada manusia.” Lalu ulama ini pun menyampaikan,”Ya Allah, tunjukkan kepada kami qudrah-Mu, dan tunjukkan kepada kami maaf-Mu”. Tak lama kemudian air laut berubah seperti minyak, karena tenangnya. (Shifat Ash Shafwah, 4/138)

0 Comments:

Post a Comment