Soal:
بسم الله الرحمن الرحيم وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه.
Aku ingin dari kebaikan antum untuk
menampakkan pendapat mengenai sahnya perkataan ini dan bolehnya
mengamalkannya, iaitu do’a akhir tahun. Pada akhir hari setiap tahun
berwudhu dan shalat sunnat dua raka’at waktu dhuha kemudian berdoa
dengan do’a ini:
Dengan nama Allah yang Maha Rahman dan
Maha Rahim. Shalawat dan salam atas sayyidina Muhammad dan atas
keluarganya dan sahabatnya. Ya Allah, apa yang Engkau ketahui pada tahun
ini dari apa yang Engkau larang padaku darinya lalu aku belum bertaubat
darinya dan Engkau belum meridhoinya, dan aku telah melupakannya sedang
Engkau tidak melupakannya dan kemurahan hatiMu atasku setelah
kekuasaanMu untuk menyiksaku dan ajakanMu padaku untuk bertaubat setelah
keberanianku atas bermaksiat kepadaMu maka sesungguhnya akau minta
ampun kepadaMu, maka ampunilah aku dengan keutamaan-Mu. Dan apa yang aku
kerjakan pada tahun ini dari apa yang Engkau ridhoi dan Engkau janjikan
atasnya pahala, maka aku minta kepadaMu ya Allah Ya kariem, ya Dzal
Jalali wal Ikram untuk mengabulkanku, dan jangan Engkau putuskan
harapanku dariMu ya Kariem. Shalawat dan salam atas sayyidina Muhammad
dan keluarganya serta sahabatnya.
Dikerjakan seperti itu setelah
tergelincirnya matahari, kemudian sebelum shalat ashar. Dengan demikian
berdoa pada hari ini tiga kali. Apabila dikerjakan yang demikian maka
menjadikan syaitan berkata; kami telah berpayah-payah beserta orang ini
sepanjang tahun, lalu susah-payahku (sepanjang tahun) itu dirusak dalam
satu saat (saja).
Fatwa:
Al-hamdu lillah. Shalawat dan salam atas Rasulillah, dan atas keluarganya dan sahabatnya.
Amma ba’du (setelah yang demikian) maka
sungguh sebagian perkataan ini terdapat di kitab-kitab yang tidak
mementingkan keshahihan hadits, seperti kitab Hasyiyah As-Syaikh Kanun
‘ala al-Banani. Telah kami teliti mengenai umumnya kitab-kitab As-Sunnah
maka tidak kami dapati padanya satu dzikir pun. Maka yang benar adalah
menjauhi dari do’a akhir tahun tersebut, karena sesungguhnya setiap
bid’ah (ciptaan baru dalam agama) adalah sesat. Sedangkan kebaikan itu
semuanya dalam ittiba’ (mengikuti Rasulillah shallallahu ‘alaihi wa sallam), dan keburukan itu semuanya dalam ibtida’ (bid’ah, ciptaan baru dalam agama).
Wallahu a’lam.
Mufti markaz Al-fatwa dengan bimbingan Dr Abdullah Al-Faqih. (Fatawa ashShabakah Al-Islamiyah, juz 115/ halaman 39/ islamweb).[nahimunkar.com]
***

Tiada ulasan:
Catat Ulasan