2. Ucapakan salam kepada keluarga (penghuni rumah).
3. Berdo’a sebelum makan dan minum.
4. Banyak-banyak membaca Al-Qur’an di dalam rumah.
5. Menghindari rumah dari suara gemuruh Iblis (suara nyanyian).
6. Jauhkan rumah dari lonceng. Dari Abu Hurairah R.A bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Lonceng adalah seruling syaitan.”
7. Hindarkan rumah dari gambar dan patung.
8. Hindari rumah dari anjing.
9. Perbanyak solat sunnah di dalam rumah.
اللَّهُمَّ إِنِّى عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَداً مِنْ خَلْقِكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِى كِتَابِكَ أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِى عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِيْ وَنُورَ صَدْرِيْ وَجَلاَءَ حُزْنِيْ وَذَهَابَ هَمِّيْ
“Ya Allah, sesungguhnya aku ini adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu (laki-laki), anak dari hamba-Mu (perempuan). Ubun-ubunku berada di tangan-Mu, takdir-Mu berlaku atasku, dan ketetapan-Mu adalah adli. Aku memohon kepada-Mu dengan setiap nama yang menjadi milik-Mu, Nama yang Engkau lekatkan sendiri untuk diri-mu, atau yang Engkau sebutkan dalam Kitab-mu, atau yang Engkau ajarkan kepada salah seorang diantara hamba-Mu (Nabi), atau yang Engkau sembunyikan di alam keghaiban-Mu; hendaknya Engkau menjadikan Al-Qur’an ini sebagai penyejuk hatiku, cahaya dalam dadaku, penghilang kesedihanku, dan penolak rasa gundahku.” (Ibnu Hibban.)
Bacalah doa ini banyak-banyak, berkali-kali setiap hari, agar Allah membuat hati kita cinta Al Qur’an.
Jika hati kita tidak cinta Al Qur’an, maka lawan kata dari cinta adalah benci. Jika hati kita tidak cinta Al Qur’an, maka hati kita benci pada Al Qur’an. Apa jadinya jika hati kita benci pada Al Qur’an?
Pahala untuk MU
(1) Riba memberikan dampak negatif bagi akhlak dan jiwa pelakunya. Jika diperhatikan, maka kita akan menemukan bahawa mereka yang berinteraksi dengan riba adalah individu yang secara alami memiliki sifat kikir, dada yang sempit, berhati keras, menyembah harta, tamak akan kemewahan dunia dan sifat-sifat hina lainnya.
(2) Riba merupakan akhlaq dan perbuatan musuh Allah, Yahudi. Allah ta’ala berfirman:
وَأَخْذِهِمُ الرِّبَا وَقَدْ نُهُوا عَنْهُ وَأَكْلِهِمْ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ مِنْهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا
“Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan kerana mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil, Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.” (QS. An Nisaa’: 161)
(3) Riba merupakan akhlak kaum jahiliyah. Barang siapa yang melakukannya, maka sungguh dia telah menyamakan dirinya dengan mereka.