29 Januari 2016

Pertanyaan:
Assalamu’alaikum, ustaz Ana ingin bertanya apakah suara wanita termasuk aurat? Dan apa hukumnya wanita membacakan tilawah atau sari tilawah dalam suatu acara-acara tertentu?
Jazakallahu khairan ustaz.

Jawapan:
Wa’alaikumsalam wa Rahmatullah wa Barakatuh.
Bismillah wal Hamdulillah wash Shalatu was Salamu ’ala Rasulillah wa ‘ala Aalihi wa Shahbihi wa man waalah wa ba’d:
Pertanyaan ini ada dua:
Pertama: Auratkah suara wanita?
Dalam hal ini para ulama terjadi perselisihan pendapat. Ada yang menyatakan aurat seperti golongan Hanafiyah dan yang mengikuti mereka. Ada yang menyatakan bukan aurat, dan ini adalah pendapat majoriti ulama. Walau mereka semua sepakat, bahawa bagi laki-laki ajnabi (asing) jika suara wanita memancing fitnah yang melahirkan syahwat, atau sengaja berlazat-lazat mendengarkannya maka itu aurat dan diharamkan.
Pihak yang Mengatakan Aurat dan Alasannya....LAGI

28 Januari 2016

Razeki memang sudah ditetapkan oleh Allah Ta’ala, dan semuanya sudah tercatat rapi di Lauhul Mahfuzh. Namun, apakah itu bererti harus berdiam diri tanpa menjemput razeki, ataukah harus berusaha untuk mendapatkannya? Inilah yang kadang disalahfahami oleh sebahagian manusia.

Ada kisah menarik terkait hal ini; yaitu kisah antara Ibrahim bin Adham dan Syaqiq Al-Balkhi yang disebutkan oleh Ibnu Asakir dalam Târîkh Madînati Dimasyq (23/135). Berikut ini adalah kisahnya:

25 Januari 2016

KIBLAT.NET – Sebutan kafir bukan sesuatu yang asing lagi di telinga umat Islam. Bahkan, baik sedar maupun tidak, hampir setiap hari kaum Muslimin pernah melafalkan kata-kata tersebut ketika membaca Al-Qur’an. Pasalnya, istilah kafir sendiri oleh Allah Ta’ala disebut berulang kali di dalam Al-Qur’an. Semua itu untuk menunjukkan orang-orang yang tidak mau menerima Islam atau mereka yang bukan dari golongan Muslim.

Namun, belakangan ini sebutan kafir oleh sebagian orang dianggap mengandung konotasi negatif, kerana sebutan tersebut terdengar merendahkan atau menyinggung perasaan golongan lain di luar agama Islam. Bahkan dalam acara-acara tertentu, tidak jarang penyebutan kafir terhadap golongan selain Islam sering mendapat kritikan langsung dari pihak-pihak tertentu. Bagi mereka, istilah tersebut lebih baik diganti dengan kata-kata non-Muslim.

Lalu, apakah demikian seharusnya umat Islam menyebut orang-orang di luar agama Islam? Apakah sebutan kafir itu memang untuk merendahkan golongan lain? ...

24 Januari 2016

Tips ini telah diberikan oleh Ustaz Abdul Rauf Al-Hafiz Masjid Tanah Melaka.

i- Jaga Solat
ii-Amalkan selawat 300 x setiap hari
iii-Malam..Amalkan surah Al-Waqi'ah 1 x
iv-Pagi.Amalkan surah Yasin 1 x

23 Januari 2016

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Pada dasarnya, bersalaman dengan wanita anjanibayah (asing/bukan mahram) adalah haram, baik langsung atau memakai kain penghalang. Berdasarkan riwayat di Shahihain, dari ‘Aisyah Radhiyallahu 'Anha yang berkata:
ما مست يد رسول الله صلى الله عليه وسلم يد امرأة قط إلا امرأة يملكها
“Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam tidak pernah menyentuh tangan seorang wanita pun kecuali wanita yang dimilikinya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslilm)
Adapun salaman kepada wanita tua yang sudah uzur, tidak ada hasrat nikah (jima’) lagi, tidak lagi mengundang fitnah atau terfitnah, maka para ulama berbeda pendapat:
Pertama, pendapat Hanafiah, Hanabilah, dan pendapat Imam Ahmad membolehkan bersalaman dengan wanita seperti ini. Dasarnya, hadits bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjabat tangan wanita-wanita tua dan tidak bersalaman dengan yang masih muda.
Dalil lainnya, Abu Bakar Al-Shiddiq menyalami wanita-wanita sepuh. Diriwayatkan dari Zubair, dirinya memperkerjakan wanita tua untuk merawat dirinya.
Haramnya bersalaman kepada wanita adalah karena takut terjadi fitnah. Jika wanita yang tak lagi mengundang syahwat, kekhawatiran kepada fitnah telah lenyap.....

22 Januari 2016


مِنْ اقْتِرَابِ السَّاعَةِ أَنْ تُرْفَعَ الأَشْرَارُ وَ تُوْضَعَ الأَخْيَارُ وَ يُفْتَحَ الْقَوْلُ وَ يُخْزَنَ الْعَمَلُ وَ يُقْرَأُ بِالْقَوْمِ الْمَثْنَاةُ لَيْسَ فِيْهِمْ أَحَدٌ يُنْكِرُهَا قِيْلَ : وَ مَا الْمَثْنَاةُ ؟ قَالَ : مَا اكْتُتِبَتْ سِوَى كِتَابِ اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ

“Di antara (tanda) dekatnya hari kiamat adalah dimuliakannya orang-orang yang buruk, dihinakannya orang-orang yang terpilih (soleh), dibuka perkataan dan dikunci amal, dan dibacakan Al-Matsnah di suatu kaum. Tidak ada pada mereka yang berani mengingkari (kesalahannya)”. Dikatakan: “Apakah Al-Matsnah itu ? beliau menjawab: “Semua yang dijadikan panduan selain kitabullah ‘Azza wa Jalla.” [HR. Al-Hakim] Hidcom

20 Januari 2016

Sungguh beruntung dan berbahagialah orang tua yang telah mendidik anak-anak mereka sehingga menjadi anak yang soleh, yang selalu membantu orang tuanya, mendoakan orang tuanya, membahagiakan mereka dan menjaga nama baik kedua orang tua. Kerana anak yang soleh akan senantiasa menjadi investasi pahala, sehingga orang tua akan mendapat aliran pahala dari anak soleh yang dimilikinya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﺇِﺫَﺍ ﻣَﺎﺕَ ﺍﻟْﺈِﻧْﺴَﺎﻥُ ﺍﻧْﻘَﻄَﻊَ ﻋَﻨْﻪُ ﻋَﻤَﻠُﻪُ ﺇِﻟَّﺎ ﻣِﻦْ ﺛَﻠَﺎﺛَﺔٍ ﺇِﻟَّﺎ ﻣِﻦْ ﺻَﺪَﻗَﺔٍ ﺟَﺎﺭِﻳَﺔٍ ﺃَﻭْ ﻋِﻠْﻢٍ ﻳُﻨْﺘَﻔَﻊُ ﺑِﻪِ ﺃَﻭْ ﻭَﻟَﺪٍ ﺻَﺎﻟِﺢٍ ﻳَﺪْﻋُﻮ ﻟَﻪُ

“Apabila seorang telah meninggal dunia, maka seluruh amalnya terputus kecuali tiga, Iaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak soleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim: 1631).

Demikian pula, kelak di hari kiamat, seorang hamba akan terhairan-hairan, mengapa boleh dia meraih darajat yang tinggi padahal dirinya merasa amalan yang dia lakukan dahulu di dunia tidaklah seberapa, namun hal itu pun akhirnya diketahui bahawa darajat tinggi yang diperolehnya tidak lain dikeranakan doa ampunan yang dipanjatkan oleh sang anak untuk dirinya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ ﻟَﻴَﺮْﻓَﻊُ ﺍﻟﺪَّﺭَﺟَﺔَ ﻟِﻠْﻌَﺒْﺪِ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺢِ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ﻓَﻴَﻘُﻮﻝُ ﻳَﺎ ﺭَﺏِّ ﺃَﻧَّﻰ ﻟِﻲ ﻫَﺬِﻩِ ﻓَﻴَﻘُﻮﻝُ ﺑِﺎﺳْﺘِﻐْﻔَﺎﺭِ ﻭَﻟَﺪِﻙَ ﻟَﻚَ

“Sesunguhnya Allah ta’ala akan mengangkat derajat seorang hamba yang soleh di syurga. Kemudian dia akan berkata, “Wahai Rabb-ku, bagaimana hal ini boleh terjadi padaku? Maka Allah menjawab, “Hal itu dikeranakan doa yang dipanjatkan anakmu agar kesalahanmu diampuni.” (HR. Ahmad: 10618. Hasan)....LAGI

10 Januari 2016

Jangan Biadab dengan Ulama

Ilham Kadir
ILMU  dalam Islam memiliki kedudukan yang istimewa, kerana kehidupan manusia tidak akan tegak lurus tanpa ilmu. Dan ilmu merupakan sifat yang melekat pada para nabi.
Antara rahmat Allah yang diberikan kepada manusia adalah tidak mencabut ilmu dengan meninggalnya para nabi, kerana para nabi mewariskan ilmu kepada sekelompok manusia untuk menggantikan kedudukan mereka dalam memikul amanah Allah dalam mengajarkan manusia dan memikul tugas para nabi ketika masih hidup, hanya saja kelompok tersebut tidak didukung oleh wahyu secara langsung dan tidak pula maksum. Kelompok yang dimaksud adalah para ulama.
Dari Abu Darda’ Radhiallahu ‘Anhu, bahwasanya RasulullahShallallahu ‘alaihi Wassallam bersabda, Barangsiapa melalui satu jalan yang di dalamnya terdapat ilmu, maka Allah akan memberinya jalan menuju syurga. Dan sungguh para malaikat meletakkan sayapnya bagi penuntut ilmu sebagai bentuk keridhaannya atas apa yang diperbuat, dan seluruh penduduk langit dan bumi meminta ampun bagi orang yang berilmu, bahkan ikan-ikan di air juga melakukan hal yang sama...

;;